Liputan6.com, Jakarta Penutupan putaran balik (u-turn) di Jalan Wolter Monginsidi atau Jalan Santa, Jaksel menuai kritik dari masyarakat. Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto memberi tanggapan.
"Kalau ada warga masyarakat mengkritik, sah-sah saja. Asal kritiknya sesuai dengan logika pemikiran yang mencari kebaikan, jangan yang mengkritik," kata Kapolda Metro Jaya Karyoto kepada wartawan, Senin (17/4/2023).
Baca Juga
Karyoto menerangkan rekayasa lalu lintas di Jalan Wolter Monginsidi betujuan untuk mempersingkat waktu tempuh perjalanan.
Advertisement
"Sebenarnya menunggu 10 menit dengan diputar 5 menit setengah, kan lebih enak diputar 5 menit setengah, karena putarannya juga tidak jauh hanya 1 kilo lebih. Saya sampaikan, dulunya memang itu jalan raya ya, saya tahu karena saya tinggal di situ dari 2011, jadi sudah 10 tahun," ujar Karyoto.
Sejauh ini, Karyoto mengatakan kebijakan tersebut diklaim mampu mengurai kepadatan arus lalu lintas. Apalagi pada jam-jam tertentu.
"Kalau di situ tidak direkayasa pada jam-jam tertentu, ada penumpukan dari 3 arah. Dari jalan Wijaya numpuk, dari Jalan Buncit numpuk juga, dan dari Senopati numpuk," ujar dia.
Kendati, buka-tutup u-turn masih tahap uji coba dan akan terus dievaluasi, jikalau dinilai sukses akan diterapakan secara permanen dari pukul 07.00 sampai 10.00 WIB.
"Para Kasatwil saya wajibkan evaluasi mana yang bisa membuat jarak tempuh lebih cepat. Kerapihan dan arti ketertiban, yang jadi masalah sebenarnya crossing-crossing. Kita lihat nanti para Kasatwil lapor ke Dirlantas," ujar Karyoto.
Penutupan U-Turn Efektif Urai Kemacetan
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, titik putaran balik yang ditutup diidentifikasi sebagai penyebab antrean di beberapa ruas jalan sehingga menimbulkan kemacetan. Langkah penutupan ini dinilai efektif.
"Iya efektif. Penutupan u-turn dilakukan Dishub dalam hal ini untuk menghindari hambatan di ruas jalan. Jadi masyarakat harus memahami ini," kata Syafrin kepada wartawan, dikutip Sabtu (15/4).
Karena itu, Syafrin meminta warga yang biasa berputar di satu titik untuk beralih mengikuti aturan jalan yang sudah ditentukan Dishub.
"Yang biasanya bisa berputar di satu titik, sekarang dialihkan. Kenapa? Karena di situ menjadi simpul kemacetan sehingga kinerja ruas jalan secara jaringan itu turun," jelas Syafrin.
Advertisement