Jokowi Kembali ke Jakarta Jelang Pengumuman Ganjar Jadi Capres PDIP

Jokowi disebut akan menghadiri agenda internal. Diketahui, siang ini PDIP dikabarkan akan mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 21 Apr 2023, 11:30 WIB
Diterbitkan 21 Apr 2023, 11:29 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa telah terjadi peningkatan kasus COVID-19 di Indonesia. Namun, ia berpesan agar tak perlu panik menghadapi kondisi ini.(Foto: Tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden)
Presiden Joko Widodo atau Jokowi.(Foto: Tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi bertolak ke Jakarta pada Jumat (21/4/2023) siang dari kampung halamannya di Solo. 

Jokowi disebut akan menghadiri agenda internal. Diketahui, siang ini PDIP dikabarkan akan mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden.

“Betul, Presiden ke Jakarta untuk agenda internal. Sore nanti akan kembali ke Solo, untuk salat Id dan berlebaran dengan keluarga pada esok hari,” kata Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin, pada wartawan, Jumat (21/4/2023).

Adapun kabar Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri akan mengumumkan Ganjar sebagai calon presiden PDIP telah beredar sejak pagi hari.

Berdasarkan informasi yang diterima Liputan6.com, penetapan Ganjar akan dihadiri langsung oleh Ganjar dan juga Presiden Joko Widodo.

Penetapan Ganjar sebagai capres PDIP dikabarkan akan digelar siang hari  di Istana Batutulis, Bogor.

Sebelummya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam pernyataan terbatu meminta seluruh kader PDIP untuk bersiap menyambut pengumuman capres PDIP dari Megawati.

"Semua kader partai harus menyiapkan diri, baik secara ideologis maupun secara struktural. Setiap saat Ibu Ketua Umum Ibu Megawati Soekarnoputri bisa menemukan momentum yang tepat untuk mengumumkan calon definitif yang akan diusung oleh partai," kata Hasto, Jumat (21/4/2023).

Menurut Hasto, momentum tepat bisa terjadi kapan saja. Ia mencontohkan tanggal bersejarah 20 Mei sebagai hari kebangkitan nasional.

“Momentum yang tepat itu bisa kapan saja, yang tentu saja keputusan akan diambil setelah diiringi dengan berbagai pertimbangan. Baik itu pertimbangan terhadap dinamika dunia maupun nasional (world view, national view, dan society view),” kata dia.

Momentum Historis dan IdeologisHasto sendiri menegaskan bahwa DPP PDIP melihat banyak momentum historis dan ideologis yang sangat penting bagi masa depan di waktu-waktu ke depan ini.

“Di bulan Mei misalnya. Pada 20 Mei misalnya, tidak hanya ditetapkan oleh Bung Karno sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Pada tanggal 20 Mei 1965, Bung Karno mendirikan Lemhannas. Lembaga strategis tersebut berfungsi untuk menjadi Kawah Candradimuka para pemimpin,” kata Hasto.

 

    

Bulan Juni Bulan Bung Karno

Atau berikutnya, lanjut Hasto, di Bulan Juni sebagai Bulan Bung Karno juga menurutnya sangat penting.

“Pancasila terbukti menjadi alat pemersatu bangsa, karena melekat falsafah, dasar, tujuan dan the way of life bangsa. Demikian halnya bulan Agustus, penuh dengan nilai-nilai perjuangan, patriotisme dan socio nasionalisme karena di bulan inilah Proklamasi Kemerdekaan RI oleh Soekarno-Hatta diumumkan ke dunia,” imbuhnya.

Oleh karena itu, ia menegaskan sekua kader selalu siap sedia tunggu komando yang ada. “Selalu dalam kondisi siap berarti selalu berada di tengah rakyat, untuk menggalang kekuatan rakyat. Maka itu kita lebih baik turun ke bawah membantu rakyat, daripada sekedar berwacana,” pungkasnya.

 

Infografis Ganjar Diganjar Sanksi Gara-Gara Siap Jadi Capres
Infografis Ganjar Diganjar Sanksi Gara-Gara Siap Jadi Capres (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya