Gempa M 5,4 Guncang Kepulauan Sangihe Sulut Minggu Dinihari, Ini Analisis BMKG

Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi di Kepulauan Sangihe Sulut ini tidak berpotensi tsunami.

oleh Muhammad Ali diperbarui 14 Mei 2023, 06:13 WIB
Diterbitkan 14 Mei 2023, 06:04 WIB
Gempa Bumi
Gempa bumi Magnitudo 5,4 mengguncang wilayah Laut Sulawesi, Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, Minggu (14/5/2023) pukul 02.16.45 WIB. (Dok.BMKG)

Liputan6.com, Jakarta - Gempa bumi Magnitudo 5,4 mengguncang wilayah Laut Sulawesi, Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, Minggu (14/5/2023) pukul 02.16.45 WIB. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,0.

"Episenter gempabumi terletak pada koordinat 5,90° LU ; 125,37° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 112 Km arah Utara Kepulauan Marore, Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara pada kedalaman 61 km," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono kepada wartawan, Minggu (14/5/2023).

Dia mengungkapkan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa menengah akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Laut Filipina. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa Sangihe memiliki mekanisme pergerakan naik ( thrust fault ). 

"Berdasarkan estimasi peta guncangan ( shakemap ), gempabumi ini menimbulkan guncangan di daerah Kepulauan Marore, Kepulauan Sangihe dengan skala intensitas III MMI ( Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu ), daerah Kendahe, Kepulauan Sangihe dengan skala intensitas II - III MMI ( Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu )," terang Daryono.

Hingga saat ini, dia melanjutkan, belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami.

"Hingga pukul 02.30 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock)," ujar dia.

BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun  tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," ujar dia.

Antisipasi Gempa Bumi di Wilayah Indonesia

Ini yang harus dilakukan sebelum, sesaat, dan sesudah gempa bumi.

Sebelum Terjadi Gempa:

  1. Pastikan bahwa struktur dan letak rumah Anda dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa, seperti longsor atau likuefaksi. Evaluasi dan renovasi ulang struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempa bumi.
  2. Kenali lingkungan tempat Anda bekerja: perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat. Ketahui juga di mana tempat paling aman untuk berlindung.
  3. Belajar melakukan P3K dan alat pemadam kebakaran.
  4. Catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempa bumi.
  5. Atur perabotan agar menempel kuat pada dinding untuk menghindari jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempa bumi.
  6. Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah.
  7. Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempa bumi terjadi
  8. Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.
  9. Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.
  10. Siapkan alat yang harus ada di setiap tempat: Kotak P3K, senter/lampu baterai, radio, makanan suplemen dan air. 

Saat dan Setelah Terjadi Gempa Bumi

Saat Terjadi Gempa:

  1. Jika Anda berada dalam bangunan: lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja, cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan guncangan, lari ke luar apabila masih dapat dilakukan.
  2. Jika berada di luar bangunan atau area terbuka: Menghindar dari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, pohon. Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah.
  3. Jika Anda sedang mengendarai mobil: keluar, turun dan menjauh dari mobil hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran.
  4. Jika Anda tinggal atau berada di pantai: jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami.
  5. Jika Anda tinggal di daerah pegunungan: apabila terjadi gempabumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran. 

Setelah Terjadi Gempa:

  1. Jika Anda berada di dalam bangunan, keluar dari bangunan tersebut dengan tertib. Jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa. Periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K, telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau sekitar Anda.
  2. Periksa lingkungan sekitar Anda. Apabila terjadi kebakaran, apabila terjadi kebocoran gas, apabila terjadi hubungan arus pendek listrik. Periksa aliran dan pipa air, periksa apabila ada hal-hal yang membahayakan.
  3. Jangan memasuki bangunan yang sudah terkena gempa karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.
  4. Jangan berjalan di daerah sekitar gempa, kemungkinan terjadi bahaya susulan masih ada.
  5. Dengarkan informasi mengenai gempa bumi dari radio (apabila terjadi gempa susulan). Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya.
  6. Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi.
  7. Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa.
INFOGRAFIS: Deretan Gempa Terbesar di Indonesia dalam 5 Tahun Terakhir (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: Deretan Gempa Terbesar di Indonesia dalam 5 Tahun Terakhir (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya