Jokowi Ungkap Kesulitan Hadapi KKB: Hutan Belantara, Mereka Kuasai Lapangan

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengungkapkan kesulitan aparat keamanan menangani Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua. Menurut dia, medan yang sulit menjadi salah satu kendala penanhanan KKB Papua.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 16 Mei 2023, 05:03 WIB
Diterbitkan 16 Mei 2023, 05:03 WIB
Presiden Joko Widodo
Presiden Joko Widodo alias Jokowi (Foto:Liputan6/Winda Nelfira)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengungkapkan kesulitan aparat keamanan menangani Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua. Menurut dia, medan yang sulit menjadi salah satu kendala penanhanan KKB Papua.

Jokowi menyebut kondisi wilayah konflik di Papua tak semudah yang ada di Jakarta. Mulai dari, cuaca yang dingin, hutan belantara, hingga jurang yang sangat dalam.

"Saya ke Nduga dua kali, ke Wamena enggak tahu 4 atau 5 kali. Medannya itu betul-betul medan yang sangat sangat sulit, hutan belantara. Sangat dingin, jurangnya dalamnya beratus-ratus meter. Kalau belum ke sana belum bisa membayangkan," kata Jokowi kepada wartawan di Taman Wisata Alam Jakarta Utara, Senin (15/5/2023).

Tak hanya itu, dia mengatakan KKB Papua lebih menguasai medan. Namun, dia memastikan TNI dan Polri tidak mundur melakukan pengamanan di wilayah konflik dengan berbagai kesulitan tersebut.

"Padahal yang namanya KKB itu nguasai lapangannya, bukan berarti kita pesimis. Ndak. Tapi memang medannya seperti itu," ujarnya.

Di sisi lain, Jokowi menuturkan bahwa aparat keamanan sudah berhasil membebaskan empat pekerja menara BTS yang disandera KKB Papua.

"Tapi kan juga kemarin yang sandera sudah ada yang juga yang sudah bisa diamankan kembali," tuturnya.

"Medannya kalau Bapak/Ibu baru ngerti betul betapa medannya sangat berat sekali," sambung Jokowi.

KKB Sandera 4 Pekerja

Sebelumnya, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) saat ini masih menyandera empat pekerja pembangunan base transceiver station (BTS) milik Bakti Kominfo di Okbab, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan.

Danrem 172/PWY Brigjen TNI J.O. Sembiring mengakui adanya insiden penyanderaan itu, bahkan dua orang mengalami luka-luka akibat dianiaya para pelaku. Demikian dilansir dari Antara, Sabtu (13/5/2023).

Insiden terjadi pada hari Jumat 12 Mei 2023 yang dilakukan lima orang saat petugas dari Bakti Kominfo didampingi Kadis Kominfo Pegubin ke Okbab meninjau lokasi pembangunan BTS.

Tiba-tiba lima orang datang dan menyerang mereka serta menyandera empat orang lainnya.

Disebutkan bahwa yang terluka bersama Kadis Infokom Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan kembali ke Oksibil.

Sembiring menambahkan, saat ini Kadistrik Okbab sedang menuju TKP. Korban akan dievakuasi ke Jayapura.

"Dua korban yang alami luka-luka saat ini dalam perjalanan ke Jayapura untuk mendapat perawatan," kata Sembiring ketika dihubungi dari Merauke.

Infografis Misi Penyelamatan Pilot Susi Air dari Sandera KKB Papua. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Misi Penyelamatan Pilot Susi Air dari Sandera KKB Papua. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya