21 Dentuman Meriam Sambut Kedatangan Presiden Iran Seyyed Ebrahim di Istana Bogor

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi bertemu Presiden Republik Islam Iran Seyyed Ebrahim Raisi di Istana Kepresidenan Bogor, Selasa (23/5/2023). Rangkaian penyambutan kenegaraan dilakukan meriah mulai dari marching band, pawai pasukan berkuda hingga hingga 21 dentuman meriam.

Usai turun dari mobilnya, Presiden Seyyed Ebrahim Raisi langsung disambut dengan salam dan senyum dari Presiden Jokowi. Presiden Jokowi mengenakan jas gelap dan dasi warna merah dan Presiden Seyyed Ebrahim dengan jubahnya yang berwarna hitam.

"Kedatangan rangkaian kendaraan Presiden Iran di Istana Kepresidenan Bogor disambut dan diiringi dengan lagu kebangsaan kedua negara dan juga 21 dentuman meriam," kata Raksa Firdani selaku pembawa acara di Istana Kepresidenan Bogor, Selasa (23/5/2023).

Usai upacara sambutan, Presiden Seyyed Ebrahim dikenalkan oleh Presiden Jokowi kepada para menteri dan delegasi yang mendampinginya hari ini.

Terlihat ada Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Energi Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono, Kepala Badan Risen Inovasi Nasional Tri Handoko Duta Besar Indonesia untuk Iran Roni Prasetyo dan Plt Direktur Jenderal Asia Afrika Kementerian Luar Negeri Jatmiko Heru Prasetyo.

Setelah saling memperkenalkan delegasi dan para menterinya, kedua pemimpin negara melangsungkan sesi foto bersama dan penandatangan buku tamu.

"Presiden Jokowi bersama Presiden Seyyed Ebrahim akan melakukan penanaman pohon bersama dan pohon yang akan ditanam hari ini adalah pohon kayu ulin besi," jelas pembawa acara.

Usai melaksanakan penanaman pohon, kedua pemimpin akan bertemu secara tatap muka di beranda Istana Kepresidenan Bogor dan setelahnya mereka akan melaksanakan pertemuan bilateral bersama para delegasi negara masing-masing.

Presiden Jokowi dan Presiden Seyyed Ebrahim akan menunjukkan nota kesepahaman antara Indonesia dan Iran ke publik dan ditutup dengan jamuan makan siang.