Megawati: Saya Hormati Jokowi Sebagai Presiden Saya, Ngapain Saya Nekan Presiden

Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri menyatakan, dirinya tidak menegur Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pidatonya di sambutan Rakernas III PDIP, Senin (6/6/2023).

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 06 Jun 2023, 14:45 WIB
Diterbitkan 06 Jun 2023, 14:45 WIB
Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di ajang Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II PDIP Tahun 2021 yang dilaksanakan di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (21/6/2022). (Foto: Dokumentasi PDIP).

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri menyatakan, dirinya tidak menegur Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pidatonya di sambutan Rakernas III PDIP, Senin (6/6/2023).

Megawati menyebut tidak mungkin dirinya menekan-nekan Jokowi. “Satu lagi, makanya wartawan kenapa (pertanyaan) nakal sih. Pikirannya menurut saya, ngapain saya nekan presiden,” kata Megawati di Sekolah Partai PDIP, Senin (6/6/2023).

Megawati mengaku taat aturan dan menghormati Jokowi sebagai presiden. Sebab, Jokowi adalah pilihan rakyat. Dengan nada bercanda, Mega menyebut Jokowi juga dilindungi banyak paspampres sehingga tidak mungkin ia menekan Jokowi.

“Itu harus dibedakan. Saya taat aturan. Mungkin saja Jokowi dipilih ibu. Tapi yang memilih rakyat. Setelah di apa namanya, dilantik. Ya saya hormati sebagai Presiden saya. Kalau nekan saya cara nekannya gimana. Lihat aja pasukannya kayak gini. Mana saya punya,” kata Mega.

Selain itu, Megawati juga memuji kerja Jokowi yang masif dalam pembangunan infrastruktur, ia meminta kerja Jokowi jangan dilihat melulu hanya pembangunan fisik semata.

"Kita lihat kerja Pak Jokowi itu, dari Pak Jokowi satu (periode pertama) sampai Pak Jokowi periode kedua itu kan kelihatan sekali. Jadi kalau ada orang sepertinya menutup mata mengatakan bahwa kerja Pak Jokowi itu membuat transportasi dalam pengertian jalan itu, ya saya pikir itu orang itu kurang bijaksana," ujar Megawati.

Pembangunan Infrastruktur Harus Dilihat secara Holistik

Momen Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III, pada Selasa (6/6/2023).
Momen Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III, pada Selasa (6/6/2023). (Liputan6.com/Delvira Hutabarat)

Megawati menuturkan, pengertian membangun jalan, jembatan, pelabuhan, bandara dan lain- lainnya terkait fisik harus lah dilihat secara holistik. Dari pembangunan itu, dari mulai yang paling sederhana ekonomi rakyat bertumbuh dan dan pergerakan orang satu daerah dengan lainnya semakin cepat terhubung.

"Itu berarti kita membangun," ucap Megawati

Megawati juga berbicara masa depan generasi Indonesia. Sebelum jauh berbicara mengenai Indonesia Emas 2045, Megawati mengajak semua pihak membangun sumber daya manusia dalam jangka waktu 13 tahun lagi yakni dengan target di tahun 2034 di mana akan ada bonus demografi.

"Kita dari negara berkembang dapat lompat menuju negara maju bisa sama dengan sama dengan India, Tiongkok, Amerika, dan mungkin Insyallah kalau benar begitu kejadiannya kita menjadi nomor 4," sambungnya.

Infografis 7 Perintah Megawati untuk Kader Jelang HUT ke-50 PDIP. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 7 Perintah Megawati untuk Kader Jelang HUT ke-50 PDIP. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya