Liputan6.com, IKN Kabupaten OKU Timur merupakan adalah satu kabupaten yang menerima sertifikat eliminasi malaria sejumlah. Titik nol Ibu Kota Nusantara (IKN) pun jadi saksi penyerahan sertifikat eliminasi malaria sejumlah Provinsi dan Kabupaten/ Kota Indonesia.
Keseriusan Bumi Sebiduk Sehaluan berbuah manis dengan ditandai diterimanya sertifikat eliminasi malaria dari Kementerian Kesehatan RI, Kamis (15/6).
Baca Juga
Sertifikat diserahkan langsung Direktur Jenderal (Dirjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI Maxi Rein Rondonuwu, pada Bupati OKU Timur Lanosin saat seremoni peringatan Hari Malaria Sedunia di IKN Sepaku, Penajem Paser Utara, Kalimantan Timur.
Advertisement
Menurut Maxi, tidak mudah sertifikat itu didapatkan. Ada sejumlah penilaian yang harus dilalui. Penilaian tersebut mencakup Self assesment atau penilaian sendiri tentang kesiapan kabupaten/kota untuk memenuhi 11 indikator dalam tools penilaian eliminasi malaria.
Dari 11 tersebut ada 3 indikator utama sebagai syarat mutlak, yaitu (1) Annual Parasite Incidence kurang dari 1 per 1000 penduduk, (2) Slide Positive Rate kurang dari 5 %, dan (3) tidak ada kasus indigenous. Melewati berbagai verifikasi.
"Tiga indikator tersebut harus dipertahankan selama tiga tahun berturut-turut," ujarnya.Â
Bupati OKU Timur Lanosin mengatakan penghargaan tersebut merupakan buah dari bentuk komitmen dan kerja sama yang baik dengan seluruh komponen. Dengan memanfaatkan seluruh modal sosial yang dimiliki untuk bisa mengeliminasi dan eradikasi seluruh penyakit menular yang ada khususnya di OKU Timur.
"Tidak mudah, tapi kalau kita bersungguh-sungguh bukan tidak mungkin terwujud, Alhamdulillah kita bisa," kata Bupati OKU Timur didampingi Ka. BPKAD, Ka. PUTR, Dir. RSUD OKU Timur, Dir. RSUD Martapura dan kabag Prokopim.Â
Beliau berharap, komitmen tersebut dipertahankan. Untuk Bersama mewujudkan Indonesia bebas Malaria 2030.Â
"Semoga ini memacu kita untuk semakin ketat mencegah penyebaran malaria di wilayah OKU Timur," ujarnya.Â
Â
(*)Â