Sederet Fakta Pembunuhan Pedagang Sate di Bekasi oleh Anaknya Sendiri

Seorang pedagang sate tewas bersimbah darah di tempat usahanya di Pejuang Jaya, Medansatria, Kota Bekasi, Jawa Barat, Kamis 29 Juni 2023.

oleh Bam Sinulingga diperbarui 02 Jul 2023, 05:23 WIB
Diterbitkan 02 Jul 2023, 05:23 WIB
Bekasi
Polisi melakukan olah TKP di lokasi penemuan jasad pedagang sate di Jalan Pejuang Raya, Pejuang Jaya, Medansatria, Kota Bekasi. Foto: Liputan6.com/Bam Sinulingga)

Liputan6.com, Jakarta - Seorang pedagang sate tewas bersimbah darah di tempat usahanya di Pejuang Jaya, Medansatria, Kota Bekasi, Jawa Barat, Kamis 29 Juni 2023. Korban ditemukan dengan sejumlah luka tusukan senjata tajam.

Tak berselang lama, polisi berhasil menangkap pelaku yang ternyata anak korban sendiri berinisial DR (22). Pelaku diketahui merupakan seorang pecatan TNI.

Lantas bagaimana kronologi dan motif pelaku tega menghabisi nyawa ayahnya? Berikut sederet fakta kasus pembunuhan pedagang sate di Medansatria, Bekasi yang dirangkum Liputan6.com.

Kronologi

Peristiwa yang menimpa korban terjadi tepat di Hari Raya Idul Adha, Kamis 29 Juni 2023 pagi. Pelaku melancarkan aksinya saat korban tertidur pulas di kamarnya.

"Awalnya pelapor atau istri korban dan saksi, yaitu anak perempuan, serta korban sedang beristirahat ataupun tidur di kamar," kata Kapolsek Medansatria, Kompol Nur Aqsha Ferdiant kepada awak media, Jumat 30 Juni 2023.

Menurutnya, pelaku diam-diam masuk ke dalam kamar korban dan mengambil senjata tajam. DR kemudian menikam sang ayah bertubi-tubi sebanyak lima kali di sejumlah bagian tubuh.

"Kemudian datang pelaku langsung segera melakukan penusukan terhadap korban," ujar Aqsha.

Banyaknya luka tusukan di bagian vital, membuat korban meregang nyawa seketika akibat kehabisan darah. "Karena kehabisan darah, sehingga korban menyebabkan meninggal dunia," ungkapnya.

Jasad Korban Ditemukan Istri

Pedagang sate
DR (22), pelaku pembunuhan pedagang sate yang juga ayah sendiri, diperiksa intensif di Denpom TNI Cijantung (Istimewa)

Menurut saksi mata, Nurmuji, saat kejadian, istri dan anak korban sedang melaksanakan sholat id dan sempat pula berpamitan. Sepulang ibadah, sang istri mengaku melihat pintu warung sudah dalam posisi terbuka.

"Istrinya sama anaknya sholat id, bapaknya di rumah sendiri. Keadaan pintu terbuka dikit, ada yang masuk barangkali gitu," katanya kepada awak media.

Tanpa curiga, istri korban masuk dan langsung menonton televisi. Selang beberapa lama, sang istri masuk ke dalam kamar dan terkejut mendapati korban sudah dalam kondisi tak bernyawa dan bersimbah darah.

"Ditemukan luka sobek di tangan dan dadanya. Hartanya ada yang hilang atau tidak, saya kurang tahu," ujarnya.

Pelaku Ternyata Anak Korban

Tak butuh waktu lama, polisi berhasil mengamankan pelaku yang ternyata anak korban sendiri berinisial DR (22). Pelaku ditangkap, pada Jumat 30 Juni 2023 pagi, tanpa perlawanan.

"Pelaku sudah diamankan," kata Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Pol Dani Hamdani saat dikonfirmasi.

Menurutnya, penangkapan pelaku berdasarkan hasil pemeriksaan saksi dan bukti-bukti.

Pelaku diamankan tak jauh dari lokasi kejadian. Petugas juga menemukan sebilah belati yang diduga digunakan pelaku menusuk korban.

Pelaku Berstatus Pecatan TNI

TKP temuan jasad pedagang sate di Medansatria, Kota Bekasi.
TKP temuan jasad pedagang sate di Medansatria, Kota Bekasi. (Liputan6.com/Bam Sinulingga)

DR, pembunuh pedagang sate yang juga ayahnya sendiri merupakan seorang pecatan TNI. Hal itu disampaikan langsung oleh Kadispenad Brigjen Hamim Tohari.

"Sudah dipecat karena desersi, statusnya sudah sipil," kata Hamim saat dikonfirmasi.

Menurutnya, DR resmi dipecat secara tidak hormat, pada 16 Maret 2023 karena sengaja meninggalkan tugas tanpa alasan jelas atau desersi.

Hamim pun meminta agar pelaku tak lagi dikaitkan dengan instansi. Hal ini sekaligus mengklarifikasi foto pelaku sedang mengenakan seragam TNI AD yang viral di media sosial.

Motif Pembunuhan

DR tega membunuh ayahnya sendiri, Dodo (48), menggunakan senjata tajam. Belakangan diketahui perbuatan sadis pelaku dilatarbelakangi rasa kesal lantaran tak diberi uang oleh korban.

Komandan Polisi Militer Kodam Jaya (Danpomdam Jaya) Kolonel CPM Irsyad Hamdie Bey Anwar mengatakan, beberapa hari sebelum kejadian, pelaku sempat meminta uang kepada korban dengan alasan untuk mencari pekerjaan.

"Kejadian berawal saat pelaku DR pulang ke rumah orangtuanya tanggal 26 Juni untuk pinjam uang sebagai bekal mencari pekerjaan," kata Irsyad dalam keterangannya.

Namun korban tak mengindahkan permintaan tersebut sehingga membuat pelaku kesal. Keduanya pun terlibat cekcok dan tak bertegur sapa.

Hingga akhirnya terjadilah pembunuhan tersebut, tepat saat Hari Raya Idul Adha, Kamis 29 Juni 2023 pagi. DR tega menghabisi nyawa ayahnya dengan menggunakan senjata tajam.

"Pukul 06.00 WIB, pelaku masuk dalam kamar korban dan melihat ada sangkur di meja. Pelaku kemudian mengambil sangkur dan menikam korban," ucap Irsyad.

Pelaku disebutkan menikam sang ayah sebanyak lima kali hingga korban meregang nyawa seketika akibat kehabisan darah.

"Korban ditikam tepat di bagian punggung sebanyak lima kali," jelas Irsyad.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya