Yasonna Promosikan Kebebasan Beragama Indonesia di Hadapan Parlemen Inggris

Menteri Hukum dan HAM, Yasonna H. Laoly pun mempromosikan kebebasan beragama Indonesia di hadapan anggota Parlemen Inggris, Fiona Bruce.

oleh Fachri pada 25 Jul 2023, 13:25 WIB
Diperbarui 25 Jul 2023, 13:24 WIB
Menkumham.
Menkumham Yasonna H. Laoly bersama Madam Bruce. (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Dunia internasional telah mengakui kemampuan Indonesia dalam melindungi kebebasan beragama di tengah kondisi masyarakat yang majemuk. Dengan kemampuan yang dimilki, Indonesia dipandang memiliki peran sentral terkait isu hak asasi manusia dalam konteks nasional dan global.

Guna semakin memperkuat hal itu, Menteri Hukum dan HAM, Yasonna H. Laoly pun mempromosikan kebebasan beragama Indonesia di hadapan anggota Parlemen Inggris, Fiona Bruce. Ia menegaskan, pemerintah Indonesia memberikan perlindungan terhadap HAM dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk kebebasan beragama.

“Indonesia merupakan negara Muslim terbesar dan negara demokrasi terbesar ketiga di dunia yang terus mempromosikan dan melindungi hak asasi manusia dari berbagai aspek kehidupan, termasuk kebebasan beragama,” tegasnya.

Yasonna juga menjelaskan bahwa selain Islam, terdapat agama lain yang ada di Indonesia dan hidup berdampingan secara damai, bahkan saling menjaga satu sama lain ketika hari besar keagamaan tiba.

"Kondisi seperti itu bisa terjadi karena Indonesia memiliki Pancasila sebagai dasar dan ideologi bangsa. Pancasila, lanjut mampu menjadi payung yang menaungi beragam agama, kultur, dan etnis di Indonesia sehingga masyarakatnya menghargai keberagaman dan toleran antar sesama," jelasnya.

Pancasila Jaga Persatuan Indonesia

Kirab Pancasila Tahun 2023
Warga membawa lambang Garuda Pancasila saat Kirab Pancasila pada Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Minggu (28/5/2023). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Yasonna mengatakan bahwa Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara, merupakan ideologi yang menghargai kebhinekaan, kemanusiaan yang adil dan beradab, serta menjaga persatuan Indonesia.

“Pancasila mengajarkan pada kami untuk bebas tetapi bertanggungjawab dan yakin pada kebenaran keyakinannya masing-masing, tetapi menghormati keyakinan orang lain sehingga masyarakat hidup dalam harmoni, berbeda tetapi satu sebagaimana semboyan kami, Bhineka Tunggal Ika,” katanya.

“Indonesia mengharapkan dukungan dan saran dari Madam Bruce mengenai bagaimana kita dapat bekerja sama untuk mempromosikan kebebasan beragama secara global dan nasional dalam masyarakat kita yang beragam,” tambah Yasonna.

Sebagai informasi, salah satu langkah mempromosikan Pancasila adalah dengan diadakannya Konferensi Internasional tentang Literasi Agama Lintas Budaya yang bakal digelar di Jakarta pada 13 sampai 14 November 2023 mendatang.

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya