Akademisi: Figur Ganjar Mampu Tingkatkan Indeks Kebahagiaan Warga Jawa Tengah

Figur Ganjar Pranowo disebut-sebut menjadi salah satu faktor meningkatnya indeks kebahagiaan Jawa Tengah.

oleh Fachri diperbarui 04 Agu 2023, 13:40 WIB
Diterbitkan 04 Agu 2023, 13:40 WIB
Ganjar Pranowo.
Ganjar Pranowo bersama membaur bersama warga Jawa Tengah. (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Figur Ganjar Pranowo disebut-sebut menjadi salah satu faktor meningkatnya indeks kebahagiaan Jawa Tengah. Hal itu diungkapkan oleh dosen Departemen Psikologi Universitas Brawijaya (Unibraw) Malang, Sukma Nurmala.

Sukma pun menyebut bahwa gaya komunikasi Ganjar kepada rakyat mampu berkontribusi pada peningkatan indeks kebahagian warga Jawa Tengah.

"Misalnya gaya komunikasi langsung Ganjar ke warga yang cenderung ‘nguwongke’, dibumbui guyonan renyah, dan senyuman khasnya. Sejalan dengan perilaku asertif warga untuk mengungkapkan harapan, kebutuhan, dan pendapatnya secara lugas," sebutnya.

"Meluangkan waktu semalam mendengarkan keluh kesah warga dalam konteks informal biasanya akan memperkuat kedekatan warga secara emosional. Itu akan meninggalkan impresi atau kesan positif yang melekat di memori warganya," tambah Sukma.

Sukma juga menilai, kehadiran pria berambut putih secara nyata di tengah warga menampilkan sisi ‘gayung bersambut’ atas emosi positif di ranah interpersonal. Menurutnya, itu menumbuhkan aspek kebersamaan dengan orang lain dalam konteks sosial.

"Kepercayaan adalah poin utama yang menjadikan Ganjar sebagai figur pemimpin yang secara positif diterima warganya. Warga yang belum berkesempatan bertemu langsung dengan Ganjar, mendapat impresi positif dari narasi mereka yang sudah berinteraksi langsung, melalui ‘getok tular'," jelasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Program Berhasil Dijalankan

Ganjar Pranowo.
Ganjar Pranowo berbaur dengan warga Jawa Tengah. (Foto: Istimewa)

Sukma mengungkapkan bahwa sejumlah program yang dijalankan gubernur dua periode ini terbukti keberhasilannya di Jawa Tengah. Misalnya, program Jogo Tonggo dan Jogo Konco yang menggarisbawahi implementasi kerja sama dan gotong royong masyarakat.

"Masyarakat secara sadar menjadi saling bekerja sama, tolong menolong, dan gotong royong dalam kehidupan sehari-hari," ungkapnya.

"Idealnya, proses untuk mengubah perilaku maladaptif menuju perilaku adaptif ini perlu dilaksanakan secara berkelanjutan," tambah Sukma.

Sebagai informasi, dalam tiga kali survei indeks kebahagiaan Badan Pusat Statistik (BPS) yang dilakukan pada 2014, 2017 dan 2021, indeks kebahagiaan warga Jateng meningkat cukup signifikan.

Pada 2014, indeks kebahagiaan Jateng tercatat 67,81 poin. Kemudian pada 2017 naik menjadi 70,92 poin. Selanjutnya, pada 2021 indeks kebahagiaan Jateng mencapai 71,73 poin.

Selain itu, indeks kebahagiaan Jateng berada di atas rata-rata indeks kebahagiaan nasional yang berada di angka 71,49 poin. Indeks kebahagiaan nasional ini juga meningkat dari survei tahun sebelumnya yang dilakukan pada 2017 dan berada di capaian 70,69 poin.

 

(*)

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya