Sekjen Kemendagri Dorong Penguatan Skill untuk Kuasai Digitalisasi Pemerintahan

Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri, Suhajar Diantoro mengungkapkan bahwa penyatuan data dari berbagai Kementerian/Lembaga melalui program Satu Data Indonesia (SDI) tidaklah mudah dilakukan.

oleh Fachri pada 27 Sep 2023, 18:15 WIB
Diperbarui 27 Sep 2023, 18:14 WIB
Sekjen Kemendagri.
Sekjen Kemendagri, Suhajar Diantoro. (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri, Suhajar Diantoro mengungkapkan bahwa penyatuan data dari berbagai Kementerian/Lembaga melalui program Satu Data Indonesia (SDI) tidaklah mudah dilakukan. Untuk itu, dirinya pun mendorong penguatan skill dalam penguasaan digitalisasi pemerintahan.

“Saya gembira yang mengelola data ini banyak yang generasi muda, jadi data ini kan dunia kalian. Anda kalau tidak kuasai data, Anda tidak akan dapat apa-apa di dunia ini. Di era revolusi industri 4.0 data sudah menjadi komoditas yang sangat berharga, data sangat berharga, bahkan lebih berharga daripada uang dan minyak,” ungkapnya pada acara Lokakarya Penyusunan Kebijakan Rancangan Permendagri tentang Satu Data Pemerintahan Dalam Negeri yang digelar secara hybrid dari Novotel Cikini, Jakarta, Rabu (27/9/2023).

Suhajar juga mengatakan bahwa Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD) yang telah digunakan di 542 daerah saat ini belum mencakup keseluruhan proses bisnis pemerintah daerah. Ia menyebut, sudah banyak daerah yang membangun sistem informasi secara mandiri, tetapi belum terintegrasi.

“Jadi ada daerah yang justru belum sama sekali, banyak daerah juga yang sudah membangun tapi masing-masing. Itu kondisinya,” sebutnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kondisi Harus Diubah

Kemendagri.
Acara Lokakarya Penyusunan Kebijakan Rancangan Permendagri tentang Satu Data Pemerintahan Dalam Negeri yang digelar secara hybrid dari Novotel Cikini, Jakarta, Rabu (27/9/2023). (Foto: Istimewa)

Suhajar menegaskan bahwa kondisi yang ada saat ini harus diubah karena keberadaan SIPD dapat dijadikan dasar dalam perencanaan pembangunan, penanganan stunting, pengentasan kemiskinan, dan lain sebagainya.

"Hari ini hampir tidak mungkin membangun tanpa data. Data memiliki peran yang sangat penting dalam kemajuan negara," tegasnya.

“Kita harus mulai memperbaiki, Satu Data ini merupakan bagian penting daripada kita. Jadi manfaatnya itu mendorong peningkatan peran Kemendagri untuk pelaksanaan Sistem Data Indonesia di daerah dan membangun platform digital Kemendagri, mengintegrasikan SPBE dan SIPD,” jelas Suhajar.

Ia pun berharap agar generasi muda benar-benar memahami skill terkait Satu Data, sehingga perencanaan pembangunan daerah bisa diimplementasikan secara efisien. Pasalnya, jika tidak belajar mengenai data, maka akan digilas zaman dan hanya menjadi penonton dan kalah dengan kecerdasan buatan.

“Jangan bermain-main dan kuasai ini, acara ini banyak sekali narasumbernya. Permendagri kita juga luar biasa ini, kita harus punya keinginan yang kuat untuk terus membangun ini, portal data Kemendagri yang menyajikan seluruh data-data terpadu dari satuan unit kerja di Kemendagri," ujar Suhajar.

"Satu data menyajikan basis data yang akurat, terintegrasi adalah sebuah kebanggaan,” imbuhnya.

Sebagai informasi, Satu Data Indonesia (SDI) merupakan program tata kelola data yang dibuat oleh pemerintah dalam mendorong pengambilan kebijakan berbasis data yang berkualitas dan mudah diakses. SDI mengintegrasikan berbagai Kementerian/Lembaga (K/L) yang memiliki basis data berbeda-beda untuk disatukan sehingga tidak terjadi tumpang tindih.

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya