Utamakan Pejalan Kaki, MRT Jakarta Akan Bangun Jembatan Ikonik Kedua di Dukuh Atas

Jembatan ikonik yang ditargetkan rampung pada 2024 itu akan memudahkan mobilisasi masyarakat yang menyeberangi sisi barat Sungai Ciliwung menuju Stasiun MRT Dukuh Atas, Stasiun Kereta Bandara BNI City, ataupun Stasiun Sudirman dan sekitarnya.

oleh Ika Defianti diperbarui 12 Okt 2023, 20:45 WIB
Diterbitkan 12 Okt 2023, 20:45 WIB
Jembatan penyeberangan multiguna (JPM) Dukuh Atas Jakarta Pusat. Foto: Nurmayanti/Liputan6.com
Jembatan penyeberangan multiguna (JPM) Dukuh Atas Jakarta Pusat akan menghubungkan 4 moda transportasi, yaitu MRT, Transjakarta, LRT Jabodebek, dan KRL . Foto: Nurmayanti/Liputan6.com

Liputan6.com, Jakarta - PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta merencanakan pembangunan jembatan penyeberangan yang ikonik di kawasan transit oriented development (TOD) Dukuh Atas, Jakarta Pusat. Jembatan tersebut direncanakan selesai pada 2024.

Nantinya jembatan ikonik itu akan memudahkan mobilisasi masyarakat yang menyeberangi sisi barat Sungai Ciliwung menuju Stasiun MRT Dukuh Atas, Stasiun Kereta Bandara BNI City, ataupun Stasiun Sudirman dan sekitarnya.

"Menyeberang dari sisi Sudirman ke BNI City, kasihan orang yang dari sini (seberang Kali Ciliwung), (selama ini) mau ke MRT harus lewat sini (muter)," kata Kepala Divisi TOD MRT Jakarta, Gunawan di kawasan Transport Hub, Jakarta Pusat, Kamis (5/9/2023).

Saat ini, Gunawan menyebut pihaknya tengah mencari investor untuk pembangunan jembatan ikonik tersebut. Untuk pembangunannya nanti diperkirakan menelan biaya sebesar Rp 60 miliar dengan bentuk melengkung setelah lingkaran.

Lanjut dia, pihaknya menargetkan ground breaking jembatan ikonik tersebut pada akhir tahun 2023. "Harusnya target saya tahun ini ground breaking, tapi masih ada kesulitan investor. Baru tertarik ada 3 lah, dalam dan luar negeri," ucapnya.

Gunawan menyebut jembatan ikonik tersebut juga nantinya dapat menjadi peluang bisnis baru. Mulai dari hak penamaan jembatan, iklan, hingga lapak UMKM. Hasil bisnisnya dapat digunakan untuk perawatan dan pengamanan.

Saat ini kawasan TOD Dukuh Atas masih terus dikembangkan. Dalam konsep TOD tersebut nantinya masyarakat dapat beraktivitas campuran dalam satu wilayah. Bahkan Jembatan Penyebrangan Multiguna (JPM) Dukuh Atas telah diselesaikan sebelumnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Punya JPM Sepanjang 265 Meter

JPM Dukuh Atas
Waktu tempuh yang diperlukan untuk melintasi Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) Dukuh Atas sekita tujuh menit. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Jembatan dengan panjang 265 meter tersebut menghubungkan Stasiun LRT Jabodebek Dukuh Atas dengan Stasiun KCI Sudirman.

Bahkan kawasan TOD Dukuh Atas merupakan lokasi yang mempertemukan lima moda transportasi di Jakarta. Antara lain Transjakarta, MRT Jakarta, KRL CommuterLine, KA Bandara, dan LRT Jabodebek.

Saat ini, terdapat beberapa infrastruktur yang bakal dibangun di kawasan TOD Dukuh Atas, yakni Pedestrian Deck Dukuh Atas, Taman Kudus, Pelebaran Jalan Pati-Juana, hingga Pedestrian Blora-Kendal.

"TOD Dukuh Atas ini menjadi salah satu contoh kawasan TOD yang sudah berkembang dibandingkan yang lain. Karena sudah terhubung oleh lima transportasi umum," ujar Gunawan.

 


Pengembangan TOD Prioritaskan Pejalan Kaki

JPM Dukuh Atas
Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) Dukuh Atas menghubungkan warga pengguna LRT Jabodebek dengan KRL Jabodetabek. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Sementara itu, Gunawan juga menyebut dalam pengembangan kawasan TOD harus berfokus untuk membangun konektivitas antara orangnya, kawasan, aksesibilitas, hingga huniannya.

Dia menilai pengembangan TOD harus mementingkan para pejalan kaki.

"Perpindahan orang dari titik satu ke titik lain itu penting. Makanya TOD itu kita bikin pejalan kaki jadi raja, semua harus nyaman agar mereka mau jalan, enggak naik mobil," dia menjelaskan.

Infografis MRT Era Baru Warga Jakarta
Infografis MRT Era Baru Warga Jakarta. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya