3 Respons Menag Yaqut Terkait Fatwa MUI Haram Beli Produk Pendukung Israel

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, fatwa MUI haram membeli produk dari produsen yang mendukung agresi militer Israel adalah bentuk solidaritas bangsa Indonesia dalam memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan terhadap warga di Palestina.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 16 Nov 2023, 14:22 WIB
Diterbitkan 16 Nov 2023, 14:22 WIB
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, fatwa MUI haram membeli produk dari produsen yang mendukung agresi militer Israel adalah bentuk solidaritas bangsa Indonesia dalam memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan terhadap warga di Palestina.
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, fatwa MUI haram membeli produk dari produsen yang mendukung agresi militer Israel adalah bentuk solidaritas bangsa Indonesia dalam memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan terhadap warga di Palestina. (Liputan6.com/Nafisul Qodar)

Liputan6.com, Jakarta - Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa bahwa membeli produk dari produsen yang secara nyata mendukung agresi Israel ke Palestina hukumnya haram.

Fatwa MUI tersebut pun ditanggapi Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas. Dia mengatakan, fatwa haram membeli produk dari produsen yang mendukung agresi militer Israel adalah bentuk solidaritas bangsa Indonesia dalam memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan terhadap warga di Palestina.

"Ya, jadi itu dilakukan karena kita semua memiliki perasaan yang sama atas apa yang terjadi dan dialami oleh warga di Palestina saat ini," ujar Menag Yaqut di Jakarta, Senin 13 November 2023.

Dia menyatakan, bahwa fatwa haram yang resmi diterbitkan oleh MUI pada Jumat 10 November 2023 tersebut bisa dilakukan atau bisa pula sebaliknya.

"Sebab, fatwa haram itu sifatnya merupakan sebuah rekomendasi yang diberikan kepada masyarakat di Tanah Air," papar Menag Yaqut.

Dengan demikian keputusan MUI itu juga dapat diartikan bukan sebuah paksaan yang mengharuskan masyarakat untuk tidak membeli atau menggunakan suatu produk tertentu.

"Misalnya begini masyarakat mesti lihat juga apakah produk itu memiliki label halal, kalau ada lalu bagaimana bisa kita haramkan," papar Menag Yaqut.

Pemerintah mengonfirmasi setidaknya hingga Minggu 12 November 2023 sudah sebanyak 11.078 warga di Gaza, Palestina, menjadi korban tewas akibat serangan udara dan artileri Israel sejak perang berkecamuk. Sekitar 40 persen dari jumlah korban di antaranya adalah anak-anak.

Berikut sederet respons Menteri Agama atau Menag Yaqut Cholil Qoumas terkait fatwa MUI soal membeli produk dari produsen yang secara nyata mendukung agresi Israel ke Palestina hukumnya haram dihimpun Liputan6.com:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


1. Bentuk Solidaritas Indonesia

Menag Yaqut Cholil Qoumas (Istimewa)
Menag Yaqut Cholil Qoumas (Istimewa)

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengungkapkan bahwa fatwa haram MUI tentang membeli produk dari produsen yang mendukung agresi militer Israel adalah bentuk solidaritas bangsa Indonesia dalam memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan terhadap warga di Palestina.

"Ya, jadi itu dilakukan karena kita semua memiliki perasaan (sense) yang sama atas apa yang terjadi dan dialami oleh warga di Palestina saat ini," kata Menteri Yaqud di Jakarta, Senin 13 November 2023.

Pemerintah mengkonfirmasi setidaknya hingga Minggu 12 November 2023 sudah sebanyak 11.078 warga di Gaza, Palestina menjadi korban tewas akibat serangan udara dan artileri Israel sejak perang berkecamuk. Sekitar 40 persen dari jumlah korban di antaranya adalah anak-anak.

 


2. Tegaskan Fatwa MUI Bukan Paksaan

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas. (Foto: Dokumentasi Kementerian Agama)

Namun, Menag Yaqut menyatakan bahwa fatwa haram yang resmi diterbitkan oleh Majelis Ulama Indonesia pada Jumat 10 November 2023 itu bisa dilakukan atau bisa pula sebaliknya.

Pasalnya, fatwa haram yang termaktub dalam surat keputusan Majelis Ulama Indonesia Nomor 83 Tahun 2023 itu sifatnya merupakan sebuah rekomendasi yang diberikan kepada masyarakat di Tanah Air.

Dengan demikian keputusan itu juga dapat diartikan bukan sebuah paksaan yang mengharuskan masyarakat untuk tidak membeli atau menggunakan suatu produk tertentu.

"Misalnya begini masyarakat mesti lihat juga apakah produk itu memiliki label halal, kalau ada lalu bagaimana bisa kita haramkan," ujarnya yang dikutip dari Antara.

 


3. Kementerian Agama Nilai Fatwa MUI Wajar

Pemerintah Saudi Beri Mobil Golf untuk Jemaah Haji Saat Lempar Jumrah
Menag Yaqut Cholil Qoumas menghadiri Simposium Haji 2023. Gus Men menyebut, Arab Saudi akan memfasilitasi sejumlah mobil golf untuk mobilitas jemaah haji Indonesia utamanya lansia saat aktivitas lempar jumrah dari tenda di Mina ke Jamarat. (FOTO: MCH PPIH ARAB SAUDI 2023)

Menag Yaqut mengatakan, secara prinsip, Kementerian Agama menganggap kebijakan tersebut wajar untuk menegaskan ada banyak hal yang bisa dilakukan masyarakat dalam upaya menghentikan kekerasan yang dilakukan Israel terhadap warga di Palestina.

Upaya tersebut selain langkah diplomatik, menyalurkan bantuan dan mengumpulkan donasi dari aktivitas penggalangan dana.

"Yang jelas konflik di Palestina harus dihentikan seperti yang telah pemerintah sampaikan secara tegas dalam banyak kesempatan," jelas Menag Yaqut.

Infografis Kunjungan Jokowi ke AS, Bawa Misi Perdamaian Hamas-Israel? (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis Kunjungan Jokowi ke AS, Bawa Misi Perdamaian Hamas-Israel? (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya