Pembunuhan Karyawan MRT, Korban Sempat Dibius Namun Gagal

Karyawan MRT inisial DDY (39) meregang nyawa akibat dibunuh oleh kawanan penjahat. Pembunuhnya merupakan orang yang hendak membeli mobil korban.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 17 Nov 2023, 18:18 WIB
Diterbitkan 17 Nov 2023, 18:18 WIB
Tiga pelaku pembunuhan karyawan MRT. Polda Metro Jaya menyatakan, satu pelaku lainnya masih buron.
Tiga pelaku pembunuhan karyawan MRT. Polda Metro Jaya menyatakan, satu pelaku lainnya masih buron. (Liputan6.com/ Ady Anugrahadi)

Liputan6.com, Jakarta - Karyawan MRT inisial DDY (39) meregang nyawa akibat dibunuh oleh kawanan penjahat. Jasad korban yang penuh luka dibuang ke Kanal Banjir Timur (KBT), Jalan Infeksi Cakung Timur, Jakarta Timur, Jumat 10 November 2023.

Terungkap, pembunuhnya merupakan orang yang hendak membeli mobil korban. Totalnya ada tiga orang yaitu R (29), IS (31) dan JS (48) pelaku yang ditangkap, satu orang lagi masuk daftar buron.

"Pembunuhan berencana ini sudah direncanakan jauh-jauh hari oleh komplotan ini, yang awalnya adalah bagaimana melakukan pencurian dengan kekerasan dengan cara membius korban. Jadi kalau membuat orang tidak sadar, tidak berdaya, itu termasuk dalam kategori kekerasan, dengan cara membius dengan obat, kemudian dilakukan pencurian kendaraan," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi saat konferensi pers, Jumat (17/11/2023).

Hengki menerangkan, kejadian bermula saat korban mempromosikan kendaraan di akun media sosial facebook. Salah satu tersangka inisial R (29) tertarik untuk membelinya. Kemudian, mengundang korban untuk datang ke sebuah apartemen di kawasan Jaksel pada 9 November 2023. Ajakan itu pun disetujui oleh korban.

"Korban datang pada pukul 20.00 di salah satu apartemen. Nah sesuai rencana kemudian korban dibawa ke atas salah satu unit apartemen di Jakarta Selatan," ujar Hengki.

Hengki mengatakan, tersangka mencoba membuat korban tak berdaya dengan memasukkan obat bius ke dalam minuman. Ternyata, upaya itu gagal.

 


Pelaku Mengubah Skenario

Ilustrasi Garis Polisi (Freepik/Kjpargeter)
Ilustrasi Garis Polisi (Freepik/Kjpargeter)

Hengki mengatakan, tersangka mengubah skenario. Jadi seolah-olah telah menyetorkan uang ke rekening milik korban.

"Karena tidak ada pengaruh, kemudian dibuktikan lagi, 'ini mobilmu sudah kita bayar lunas'. Tersangka menunjukkan bukti transaksi yang sudah diedit. Dan ternyata korban juga memiliki m-banking di cek di rekeningnya ternyata belum masuk," ujar dia.

Hengki menerangkan, korban saat itu berniat mengurungkan proses transaksi jual-beli. Saat itu lah, tersangka memutar otak untuk menghabisi nyawa korban.

"Korban diperintahkan atau dibujuk untuk menunggu kemudian dibawa ke mobil seolah-olah akan diantar ke rumahnya sambil menunggu transfer masuk. Pada saat di Gerbang Tol Tebet Jakarta Selatan ini dilakukanlah pembunuhan tersebut dengan cara yang sangat sadis," ujar dia.

Hengki menyebut, jasad korban lalu dibuang di KBT di Cakung. Sementara itu, mobil korban dititipkan untuk dijual di Cikarang.

Hengki mengatakan, pihaknya mengungkap kasus tersebut dalam kurun waktu kurang lebih 1x24 jam setelah pembunuhan terjadi. Tiga orang tersangka bisa ditangkap. Hingga kini satu orang masih DPO dan masih dalam proses pengejaran.

"Kita bisa deteksi pelaku yang saat itu berniat untuk menyeberang Pulau Jawa ditangkap di Cilegon di salah satu hotel, ditangkap dua orang dikembangkan ke penadahnya dan saat ini sudah kita tampilkan tadi dan satu orang saat ini masih dalam pengejaran DPO," tandas dia.


Motif Pembunuhan Karyawan MRT yang Jasadnya Dibuang di KBT

Ilustrasi Garis Polisi. (Liputan6.com/Achmad Sudarno)
Ilustrasi Garis Polisi. (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Kepolisian mengungkap motif pembunuhan karyawan Moda Raya Terpadu (MRT) yang jasadnya ditemukan di Kanal Banjir Timur (BKT), Jakarta Timur. Dalam kasus ini, polisi telah menangkap tiga orang tersangka yakni yaitu R (29), IS (31) dan JS (48). Sementara satu pelaku lainnya masih buron.

Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Titus Yudho Uly menerangkan, salah satu pelaku inisial R (29) sebagai pencetus ide dalam pembunuhan ini sedang terlilit uutang. Titus menyebut, nominal utang pelaku mencapai Rp3 miliar.

"Motif dari para pelaku adalah ekonomi, yang mana saudara R memiliki utang 3 M. Para pelaku ingin mengambil barang korban dengan cara menghilangkan nyawa korban," kata Titus dalam keterangan tertulis, Sabtu (11/11/2023)

Titus mengatakan, pelaku kemudian berpura-pura menjadi pembeli mobil Toyota Fortuner tahun 2020 milik korban.

Saat itu, pelaku bertemu dengan korban dan menunjukkan bukti transfer palsu yang telah diedit. Karena korban tidak percaya terhadap bukti transfer palsu tersebut, korban pun memilih pulang.

"Kemudian diantar oleh para tersangka," ujar dia.

Titus mengatakan, para tersangka kemudian beraksi pada saat berada di perjalan mengantar korban.

"Pelaku menyayat leher dan menusuk beberapa kali ke dada korban," ujar dia.

Akibatnya, karyawan MRT ini meninggal dunia dan jasadnya dibuang ke sungai KBT. 


Pelaku Ditangkap Saat Hendak Kabur

Ilustrasi Garis Polisi (AFP)
Ilustrasi Garis Polisi (AFP)

Terkait kejadian itu, Resmob Polda Metro Jaya langsung bergerak mencari pelaku. Titus menyebut, tiga orang pelaku berhasil ditangkap kurang dari 24 jam sejak penemuan mayat.

Ketiga pelaku juga telah ditetapkan sebagai tersangka. Mereka adalah R (29) yang memiliki ide kejahatan, IS (31) eksekutor, dan JS (48) sebagai penadah. Dalam kasus ini, satu orang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) alias buron.

"Pelaku sempat ingin melarikan diri ke luar kota, akan tetapi Resmob Polda Metro Jaya mengamankan R dan IS di salah satu Hotel di Cilegon yang mana para tersangka akan melarikan diri dan melakukan penangkapan JS di rumahnya," kata Titus dalam keterangan, Sabtu (11/11/2023).

Guna mempertanggungjawabkan perbuatanya, para tersangka dijerat dengan Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana.

Beragam Model Kejahatan Siber
Infografis Kejahatan Siber (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya