Kaesang Pangarep Kunjungi Rumah Pengasingan dan Perenungan Bung Karno di Ende NTT

Ketua Umum (Ketum) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep mengunjungi situs sejarah Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT). Di antaranya Rumah Pengasingan Soekarno dan Rumah Perenungan Soekarno.

oleh Tim News diperbarui 28 Des 2023, 12:41 WIB
Diterbitkan 28 Des 2023, 10:30 WIB
Ketua Umum (Ketum) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep saat berkunjung ke situs sejarah Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Ketua Umum (Ketum) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep saat berkunjung ke situs sejarah Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT). (Dok. Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum (Ketum) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep mengunjungi situs sejarah Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT). Di antaranya Rumah Pengasingan Soekarno dan Rumah Perenungan Soekarno.

Saat Tiba di Ende, Kaesang langsung mengunjungi Rumah Pengasingan Soekarno di Kota Raja, Kabupaten Ende, NTT.

Di rumah Pengasingan, Kaesang melihat-lihat benda sejarah milik Soekarno dulu. Selain itu, ia juga membasuh muka dengan air sumur di rumah pengasingan yang dipercaya warga dapat membawa keajaiban.

Selanjutnya Kaesang pun beranjak menuju rumah perenungan Soekarno. Di sana terdapat pohon sukun yang memiliki 5 cabang. Dari situ lah Soekarno mendapat inspirasi tentang perumusan pancasila.

"Tadi kami melihat tempat dulu diasingkannya bung karno dan tempat dimana belio menemukan untuk bisa merumuskan pancasila," kata Kaesang di tempat Perenungan Soekarno, Ende, NTT.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Harap Pemerintah Dapat Hidupkan Tempat-Tempat Bersejarah

Ketua Umum (Ketum) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep saat berkunjung ke situs sejarah Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Ketua Umum (Ketum) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep saat berkunjung ke situs sejarah Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT). (Dok. Istimewa)

Kaesang mengatakan sejarah merupakan sesuatu yang harus dijaga dan dilestarikan. Ia berharap, pemerintah dapat menghidupkan kembali tempat bersejarah sehingga banyak yang berkunjung.

"Buat saya sejarah yang sangat bagus dan harus dijaga. Jadi saya pesan juga buat pemerintah, tempat-tempat ini harus selalu dilestarikan. Kemaren saya lihat tadi baru terakhir diresmikan tahun 2013," jelasnya.

Kaesang berharap agar situs sejarah tersebut dapat direvitalisasi untuk generasi selanjutnya. Dan meningkatkan perekonomian masyarakat.

"Saya berharap kedepannya bisa direvitalisasi lagi jauh lebih baik supaya pengunjungnya jauh lebih banyak kedepannya," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya