Kapolda Metro Jaya Beri Pesan soal Pemilu 2024: Jangan Saling Ribut

Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto mengingatkan masyarakat untuk tetap menjaga kerukunan menjelang pemilihan umum (Pemilu) yang jatuh pada 14 Februari 2024. 

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 15 Jan 2024, 12:30 WIB
Diterbitkan 15 Jan 2024, 12:30 WIB
Pemusnahan narkoba Polda Metro Jaya
Kapolda Metro Jaya, Irjen Karyoto mengatakan pemusnahan barang bukti itu dilakukan secepatnya usai mendapat ketetapan pengadilan. (merdeka.com/Imam Buhori)

 

Liputan6.com, Jakarta Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto mengingatkan masyarakat untuk tetap menjaga kerukunan menjelang pemilihan umum (Pemilu) yang jatuh pada 14 Februari 2024. 

Pesan itu disampaikan Karyoto saat meresmikan bedah rumah warga di Kelurahan Bukit Duri, Tebet Jakarta Selatan pada Senin (15/1/2024).  

"Saya mengingatkan kepada masyarakat bahwa titip menjelang Pemilu jangan saling ribut," kata dia. 

Karyoto mengatakan, simpatisan atau pendukung dipersilahkan untuk mensosialisasikan capres maupun caleg pilihannya kepada masyarakat. Namun, yang perlu diperlu digarisbawahi gunakan cara-cara yang baik dan tidak melanggar aturan hukum.

"Memilih itu hanya kita datang memilih suara, nyoblos. Kalau mau memengaruhi silahkan memengaruhi dengan cara-cara yang baik. Diskusi dan lain-lain, tapi jangan mengancam, mengintimidasi, jangan memfitnah," ujar dia. 

Karyoto mengajak masyarakat bijak dalam menggunakan media sosial, jangan sampai menyebarkan informasi bermuatan bohong atau fitnah. Karena nanti bisa berurusan dengan kepolisian. 

"Ini kadang-kadang kita enggak tahu tiba-tiba orang di sesuatu tempat datangin polisi banyak-banyak. Enggak tahunya dia memfitnah orang melalui media, melalui WhatsApp. Sudah kita hidup susah, pas fitnah orang ditangkap polisi. Jangan lah ya," ujar dia. 

Karyoto mengatakan, Pemilu 2024 adalah pesta artinya harus bahagia. Dengan pesta itu diharapkan menghasilkan calon-calon legislatif yang berprestasi untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat. 

"Dan yang kita harapkan, Pemilu hanya satu hari, tapi memang kelanjutannya agak panjang, karena ada penghitungan dan itulah yang kadang-kadang kita sedikit ada gangguan bahwa ada tuduhan-tuduhan yang sifatnya kecurangan," ujar dia. 

 "Saya minta kepada saudara-saudara semua, mari kita laksanakan pesta demokrasi dengan jangan melanggar aturan, jangan memfitnah, jangan provokasi. Ingat tetangga adalah saudara kita paling dekat," dia menandaskan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Polda Jatim dan LDII Deklarasi Wujudkan Pemilu 2024 yang Damai

Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) bersama bersama organisasi kemasyarakatan Dewan Pimpinan Wilayah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) setempat bersinergi mewujudkan pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) yang damai.

Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Irjen Pol Imam Sugianto di Surabaya, Sabtu, mengatakan kegiatan Deklarasi Pemilu Damai ini diinisiasi DPW LDII Jatim dan DPD LDII kabupaten/kota.

"Kami hadir dalam deklarasi Pemilu Damai sekaligus dari rekan-rekan keanggotaan LDII bersinergi dengan kita untuk selanjutnya mengawal demi suksesnya Pemilu 2024," ujarnya setelah Deklarasi Pemilu Damai di DPW LDII Jawa Timur.


Menjaga Keamanan

Ia mengatakan, deklarasi tersebut menjadi salah satu kekuatan dan mudah-mudahan diikuti oleh organisasi kemasyarakatan yang lain di Jatim dan provinsi yang lain.

"Kami berterima kasih kepada LDII di kabupaten/kota dan juga kapolres jajaran untuk bersinergitas membangun dan mengajak elemen bersama mengawal pesta demokrasi sampai tahapan puncak di 14 Februari," ucapnya.

Ketua DPW LDII Jatim, KH Mochammad Amrodji Konawi mengatakan Deklarasi Pemilu Damai ini merupakan bentuk peran aktif warga LDII turut serta menjaga pelaksanaan pesta demokrasi berjalan aman dan tertib.

"Kita turut menjaga keamanan di seluruh tahapan pemilu. Baik itu menjelang pelaksanaan pemungutan suara, sampai saat pelaksanaan, dan pascapelaksanaan pemungutan suara," katanya.

 

 

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya