Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan serangan Iran terhadap Israel menambah carut marut geopolitik di Timur Tengah.
Dikhawatirkan serangan Iran ke Israel akan berdampak terhadap Indonesia, Airlangga menyatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mengggelar rapat khusus untuk menyiapkan langkah-langkah antisipasi.
Baca Juga
"Presiden akan mengadakan rapat internal besok (hari ini_red) mengenai ini, dan tentu kita akan mempersiapkan langkah-langkah," kata Airlangga kepada awak media di Kantor DPP Golkar, Jalan Anggrek Neli, Jakarta Barat, Senin malam (15/4/2024).
Advertisement
Airlangga menegaskan kondisi geopolitik dunia saat ini memang tidak sedang baik-baik saja, terlebih pasca serangan Iran ke wilayah Israel. Maka dari itu, dia mendorong soliditas politik dalam negeri dapat tercipta. Khususnya dari para elite partai.
"Jadi kita harus move on dengan tantangan yang tidak biasa dan tentunya membutuhkan soliditas dari seluruh partai politik menghadapi ketidakpastian dunia saat ini," ujar Ketua Umum Partai Golkar ini.
Airlangga menambahkan, Indonesia secara langsung sudah berkomunikasi dengan sejumlah perwakilan negara di Timur Tengah, seperti dengan duta besar di Jordania, dua besar di Teheran yang juga mewakili duta besar di Lebanon untuk melihat situasi global.
"Kami berharap terjadi deeskalasi bukan eskalasi," ucap Airlangga.
Airlangga meyakini, dalam situasi saat ini, Indonesia masih memiliki fundamental ekonomi yang kuat. Selama mempunyai ekonomi dan politik yang solid, maka bangsa ini bisa kuat menghadapi berbagai masalah global.
"Insyaallah transisi situasi ini kita bisa jaga bersama. Apalagi kita tentu berharap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) bisa mengambil langkah-langkah supaya terjadi deeskalasi bukan eskalasi," Airlangga menandasi.
Baca juga HEADLINE: Iran dan Israel Saling Serang, Ancaman Perdamaian Timur Tengah?
Siapkan Langkah Antisipatif
Merespons situasi di Timur Tengah atau pasca Iran melakukan serangan ke Israel, Menko Airlangga langsung menggelar rapat terbatas dengan jajarannya dan sejumlah duta besar, Senin (15/4/2024).
Menurut Airlangga, rambatan dampak (eskalasi konflik) kepada pasar finansial Indonesia baru akan terlihat saat pembukaan pasar pada hari ini, Selasa pagi, April 2024.
"Namun langkah-langkah antisipatif akan disiapkan untuk menjaga kepercayaan pasar atas dampak potensi semakin meningkatnya harga komoditas terutama minyak akibat terganggunya pasokan, serta kenaikan harga emas, sebagai aset safe haven, dan rambatan ke sektor lainnya," kata Airlangga dalam keterangannya.
Ketua Umum Golar ini juga menuturkan, konflik Iran dan Israel juga akan menimbulkan gangguan pada rantai pasokan melalui Terusan Suez yang akan berdampak langsung setidaknya pada kenaikan biaya kargo. Produk yang terganggu antara lain gandum, minyak, dan komponen alat-alat produksi dari Eropa.
Secara fundamental, menurut dia, perekonomian Indonesia relatif masih cukup kuat, Pertumbuhan ekonomi masih terjaga di atas 5% dengan inflasi yang terkendali.
Sampai dengan Februari 2024, neraca perdagangan Indonesia juga masih mengalami surplus, dan menopang cadangan devisa yang pada posisi terakhir di Maret 2024 tercatat masih kuat.
"Pastinya pemerintah tidak tinggal diam, kita akan siapkan sejumlah kebijakan strategis untuk memastikan agar perekonomian nasional tidak terdampak lebih jauh. Tentunya tingkat kepercayaan pasar kepada kemampuan perekonomian nasional untuk merespons dampak eskalasi konflik mesti kita jaga," ungkap Airlangga Hartarto.
Airlangga pun meminta para pelaku pasar tetap tenang dan tak mengambil langkah spekulatif yang bisa membuat panik masyarakat.
"Kita harapkan para pelaku pasar untuk tetap tenang dan tidak mengambil langkah spekulatif. Pemerintah akan terus mencermati perkembangan global dan regional yang ada serta akan mengambil langkah-langkah yang kuat dan fokus dalam menjaga stabilitas sistem keuangan. Respons kebijakan yang terukur dari Pemerintah kita harapkan akan mampu memitigasi dengan baik dampak eskalasi konflik global saat ini," pungkasnya.
Advertisement
Kemlu RI Pantau Eskalasi Pasca Serangan Iran ke Israel
Diberitakan terpisah, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemenlu RI) sudah bergerak cepat untuk memberi peringatan terkait meningkatnya eskalasi kewaspadaan di Timur Tengah pasca serangan udara Iran ke wilayah Israel.
Peringatan tersebut disampaikan oleh akun sosial media X resmi milik Kemenlu RI @kemlu_RI dan ditujukan bagi warga negara Indonesia (WNI) yang berada atau tinggal di kawasan terkait.
"Kemlu & Perwakilan RI di Timur Tengah terus memantau dari dekat eskalasi yang terjadi pasca serangan Israel ke fasilitas diplomatik Iran di Damascus dan serangan balasan Iran ke Israel," tulis Kemlu RI seperti dikutip Minggu (14/4).
Kemlu RI mengatakan, ekalasi situasi keamanan di Timur Tengah telah menyebabkan beberapa negara di Timur Tengah melakukan pembatasan atau penutupan wilayah udara mereka untuk penerbangan komersial maupun penerbangan lainnya.
"WNI yang berencana melakukan perjalanan dengan rute penerbangan melewati wilayah udara/transit bandara di negara-negara Timur Tengah, diimbau mengantisipasi gangguan jadwal penerbangan (flight disruption) dan segera menghubungi maskapai masing-masing untuk mendpat update penerbangan," saran Kemlu RI.
Kemlu RI juga kembali mengimbau seluruh WNI yang berencana untuk bepergian ke Iran & Israel untuk menunda rencana perjalanan.
"Jika menghadapi situasi kedaruratan agar segera menghubungi nomor hotline Perwakilan RI terdekat atau mengakses aplikasi bergerak Safe Travel Kemlu RI," kata Kemlu RI.