BULOG Serap Gabah Beras Dalam Negeri hingga 30 Ribu Ton Setara GKP Setiap Hari

BULOG melakukan penyerapan gabah dan beras secara optimal di tengah Panen Raya yang terjadi di Indonesia.

oleh Fachri pada 02 Mei 2024, 10:05 WIB
Diperbarui 02 Mei 2024, 10:05 WIB
Bulog.
Pihak BULOG memantau proses penyerapan padi atau gabah di tengah panen raya. (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta BULOG melakukan penyerapan gabah dan beras secara optimal di tengah Panen Raya yang terjadi di Indonesia. Langkah itu bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan melalui pemenuhuan stok beras nasional yang bersumber dari produksi dalam negeri.

Direktur Utama BULOG, Bayu Krisnamurthi menyebut, pihaknya berkomitmen melakukan penyerapan gabah dan beras dalam negeri secara optimal pada periode panen raya. Baginya, pemenuhan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) melalui penyerapan gabah dan beras dari dalam negeri menjadi prioritas pemerintah saat ini.

"Secara year on year di bulan April kemarin, penyerapan gabah atau beras dalam negeri kita lebih tinggi selama tiga tahun terakhir, yakni mencapai 468 ribu ton setara Gabah Kering Panen (GKP)," sebutnya.

"Dan saat ini dengan berbagai upaya yang kami lakukan, BULOG dapat melakukan penyerapan sampai dengan 30.000 ton setara GKP setiap harinya, yang sebelumnya rata-rata dibawah 20.000 ton dan ke depannya, hasil serapan yang kami lakukan akan terus kami tingkatkan secara optimal," jelas Bayu.

Program BULOG

BULOG.
Pihak BULOG memantau proses penyerapan padi atau gabah di tengah panen raya. (Foto: Istimewa)

Sementara itu, Direktur Rantai Pasok dan Pelayanan Publik Perum BULOG, Suyamto, menjelaskan bahwa di tahun ini, salah satu strategi BULOG adalah melalui Program Jemput Gabah Beras di setiap wilayah kerja surplus produksi guna melakukan percepatan proses penyerapan hasil produksi.

"Di samping itu kami juga terus berkoordinasi dan bersinergi dengan kelompok tani, unit penggilingan dan mitra kerja pengadaan," jelasnya.

"Hal ini tentunya kami lakukan untuk mencapai hasil serapan yang maksimal pada momentum panen raya ini," imbuh Suyamto.

Ia pun menegaskan, BULOG sebagai perusahaan pangan pemerintah yang bertugas melakukan penyerapan dan pengelolaan stok pangan nasional berupaya secara aktif dengan turun langsung ke lokasi panen.

"Selain itu, BULOG senantiasa melakukan sinergi dengan para pelaku usaha perberasan guna melakukan penyerapan hasil produksi gabah dan beras dalam negeri," tegasnya.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi dalam Rapat Koordinasi Penanganan Kerawanan Pangan dan Gizi, di Depok, Jawa Barat, Selasa (29/2/2024). (Arief/Liputan6.com)
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi dalam Rapat Koordinasi Penanganan Kerawanan Pangan dan Gizi, di Depok, Jawa Barat, Selasa (29/2/2024). (Arief/Liputan6.com)

Di sisi lain, Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi mengatakan, pihaknya senantiasa memantau kinerja BULOG di daerah terkait progres penyerapan hasil panen gabah dan beras dalam negeri. Ia menyebut, penyerapan yang dilakukan oleh BULOG merupakan upaya memenuhi stok pangan nasional di masa kini dan masa mendatang.

"Momentum panen raya ini harus dijaga, karena panen raya pada semester pertama ini menyumbang hingga 70% dari total produksi nasional, utamanya di sentra-sentra padi seperti di Jawa Tengah, Jawa Barat dan Jawa Timur," katanya.

"Ini juga menjadi atensi Presiden Jokowi bahwa pemanfaatan Cadangan Beras Pemerintah menggunakan produksi dari dalam negeri dan sedapat mungkin meminimalisir impor," imbuh Arief.

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya