Top 3 News: DPR Sebut Pernyataan Kemendikbudristek Pertegas Anggapan Orang Miskin Dilarang Kuliah

Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda menyayangkan pernyataan Sekretaris Dirjen Pendidikan Tinggi Kemendikbudristek Tjitjik Sri Tjahjani yang menyebutkan bahwa pendidikan tinggi merupakan pendidikan tersier. Itulah top 3 news hari ini.

oleh Devira PrastiwiDelvira HutabaratAries Setiawan diperbarui 19 Mei 2024, 08:30 WIB
Diterbitkan 19 Mei 2024, 08:30 WIB
Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda menyayangkan pernyataan Sekretaris Dirjen Pendidikan Tinggi Kemendikbudristek Tjitjik Sri Tjahjani yang menyebutkan bahwa pendidikan tinggi merupakan pendidikan tersier. Itulah top 3 news hari ini.
Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda menyayangkan pernyataan Sekretaris Dirjen Pendidikan Tinggi Kemendikbudristek Tjitjik Sri Tjahjani yang menyebutkan bahwa pendidikan tinggi merupakan pendidikan tersier. Itulah top 3 news hari ini. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda menyayangkan pernyataan Sekretaris Dirjen Pendidikan Tinggi Kemendikbudristek Tjitjik Sri Tjahjani yang menyebutkan bahwa pendidikan tinggi merupakan pendidikan tersier. Itulah top 3 news hari ini.

Menurut Huda, penyataaan pejabat Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) itu mempertegas anggapan orang miskin dilarang kuliah.

Huda menilai pernyataan ada benarnya, tapi kurang tepat. Apalagi, pernyataan itu dilontarkan untuk menanggapi protes kenaikan UKT di sejumlah perguruan tinggi negeri.

Sementara itu, Kepolisian Daerah Jawa Barat atau Polda Jabar mengumumkan nama Daftar Pencarian Orang (DPO) usai film Vina: Sebelum 7 Hari tayang di bioskop dan viral.

Ketiga buronan atau DPO Polda Jabar tersebut yakni Pegi alias Perong atau Egy yang diduga menjadi otak pembunuhan berencana terhadap pasangan Vina dan Eky. Lalu Andi dan terakhir adalah Dani.

Seperti diketahui, aparat kepolisian menangkap 8 pelaku pembunuhan Vina dan kekasihnya Eky hingga divonis hukuman penjara. Namun, hingga 8 tahun berlalu, tiga pelaku lainnya belum juga tertangkap padahal salah satunya adalah otak dari pembunuhan berencana tersebut.

Sementara itu, polisi mengakui bahwa delapan tersangka pembunuh Vina Cirebon mencabut Berita Acara Pemeriksaan (BAP) dan ingin merubah keterangan, terkait keterlibatan dari tiga tersangka yang saat ini masih buron. Hal itu disampaikan Direskrimum Polda Jabar Kombes Pol Surawan, Jumat 17 Mei 2024.

Berita terpopuler lainnya di kanal News Liputan6.com adalah terkait Satres Narkoba Polres Metro Jakarta Barat meringkus pemain sinetron 'Preman Pensiun', Epy Kusnandar alias Kang Mus dan aktor sinetron 'Serigala Terakahir', Yogi Gamblez. Keduanya diciduk setelah kedapatan mengonsumsi narkoba jenis ganja kering.

Pengungkapan kasus ini bermula dari pihak intel kepolisian yang mendapatkan informasi adanya transaksi narkoba di kawasan Palmerah, Jakarta Barat.

Menurut Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Syahduddi, di sekitar apartemen polisi berhasil meringkus Epy Kusnandar yang sedang berada di warungnya.

Sementara Yogi ditangkap di sekitaran apartemen. Polisi kemudian melakukan penggeledahan di salah satu kamar apartemen yang merupakan milik pemeran 'Serigala Terakhir' itu.

Berikut deretan berita terpopuler di kanal News Liputan6.com sepanjang Sabtu 18 Mei 2024:

1. DPR: Pernyataan Kemendikbudristek Mempertegas Anggapan Orang Miskin Dilarang Kuliah

Anggota DPR pada sidang paripurna, Selasa (5/3/2024).
Anggota DPR pada sidang paripurna, Selasa (5/3/2024). (Merdeka.com/ Alma Fikhasari)

Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda, menyayangkan pernyataan Sekretaris Dirjen Pendidikan Tinggi Kemendikbudristek Tjitjik Sri Tjahjani yang menyebutkan bahwa pendidikan tinggi merupakan pendidikan tersier.

Menurut Huda, penyataaan pejabat Kemendikbud itu mempertegas anggapan orang miskin dilarang kuliah.

"Kami prihatin dengan pernyataan-pernyataan Prof Tjitjik bahwa perguruan tinggi merupakan pendidikan tersier yang bersifat opsional atau pilihan. Bagi kami, pernyataan itu kian menebalkan persepsi bahwa orang miskin dilarang kuliah. Bahwa kampus itu elite dan hanya untuk mereka yang punya duit," ujar Syaiful Huda dalam keterangannya, Sabtu 18 Mei 2024.

Huda menilai pernyataan ada benarnya, tapi kurang tepat. Apalagi, pernyataan itu dilontarkan untuk menanggapi protes kenaikan UKT di sejumlah perguruan tinggi negeri.

"Kalau protes kenaikan UKT direspons begini, ya tentu sangat menyedihkan," ucapnya.

"Tapi saat ada keluhan biaya kuliah yang tinggi dari mahasiswa dan masyarakat seolah ingin lepas tangan," sambungnya.

 

Selengkapnya...

2. Lima Fakta Polda Jabar Umumkan DPO Kasus Pembunuhan Usai Film Vina: Sebelum 7 Hari Tayang dan Viral

5 Fakta Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Polda Jabar Rilis DPO
Polda Jabar keluarga DPO kasus pembunuhan Vina (Sumber: Instagram/humaspoldajabar)

Kepolisian Daerah Jawa Barat atau Polda Jabar mengumumkan nama Daftar Pencarian Orang (DPO) usai film Vina: Sebelum 7 Hari tayang di bioskop dan viral.

Ketiga buronan atau DPO Polda Jabar tersebut yakni Pegi alias Perong atau Egy yang diduga menjadi otak pembunuhan berencana terhadap pasangan Vina dan Eky. Lalu Andi dan terakhir adalah Dani.

Seperti diketahui, aparat kepolisian menangkap 8 pelaku pembunuhan Vina dan kekasihnya Eky hingga divonis hukuman penjara. Namun, hingga 8 tahun berlalu, tiga pelaku lainnya belum juga tertangkap padahal salah satunya adalah otak dari pembunuhan berencana tersebut.

Meski begitu, aparat membantah bahwa para pelaku pembunuh Vina Cirebon yang kini masih buron merupakan anak anggota polisi. Sebab justru pacar Vina yang bernama Muhammad Rizki Saparudiana alias Eky merupakan anak dari anggota Korps Bhayangkara itu.

"Saya meluruskan supaya tidak simpang siur, bukan anak polisi yang tiga (DPO) itu, baik 1, 2, 3 atau tiga-tiganya bukan anak polisi. Yang korban justru yang anak polisi, pacarnya Vina itu yang anak polisi," kata Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Jules Abraham Abast, Kamis 16 Mei 2024.

 

Selengkapnya...

3. Kronologi Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez dalam Kasus Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez
(Sumber: www.Kapanlagi.com)

Satres Narkoba Polres Metro Jakarta Barat meringkus pemain sinetron 'Preman Pensiun', Epy Kusnandar alias Kang Mus dan aktor sinetron 'Serigala Terakahir', Yogi Gamblez. Keduanya diciduk setelah kedapatan mengonsumsi narkoba jenis ganja kering.

Pengungkapan kasus ini bermula dari pihak intel kepolisian yang mendapatkan informasi adanya transaksi narkoba di kawasan Palmerah, Jakarta Barat.

"Dari penyelidikan tersebut diperoleh informasi bahwa pelaku tinggal di Apartemen Kalibata City, Pancoran, Jakarta Selatan, bahwa pelaku berinisial YG (Yogi Gamblez) tinggal di Apartemen Kalibata City," kata Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Syahduddi saya konferensi pers, Jumat 17 Mei 2024.

Di sekitar apartemen polisi berhasil meringkus Epy Kusnandar yang sedang berada di warungnya. Sementara Yogi ditangkap di sekitaran apartemen.

Polisi kemudian melakukan penggeledahan di salah satu kamar apartemen yang merupakan milik pemeran 'Serigala Terakhir' itu.

 

Selengkapnya...

Infografis Jejak Pembunuhan Berantai Wowon Cs di Bekasi, Cianjur hingga Garut. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Jejak Pembunuhan Berantai Wowon Cs di Bekasi, Cianjur hingga Garut. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya