Usai Jalani Sidang, SYL: Saya Penuh Kekurangan dan Siap Bertanggung Jawab Dunia Akhirat

Mantan Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL) berharap agar proses sidang perkara gratifikasi dan pemerasan yang menjeratnya dapat berlangsung secara adil.

oleh Tim News diperbarui 21 Mei 2024, 09:48 WIB
Diterbitkan 21 Mei 2024, 09:48 WIB
Tujuh Saksi Dihadirkan JPU KPK pada Sidang Lanjutan SYL
Sebelumnya, JPU pada KPK mendakwa SYL melakukan pemerasan hingga Rp 44,5 miliar. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengakui kalau dirinya hanyalah sebatas manusia biasa saja dan tidak luput dari kesalahan. Dia pun berharap agar selama proses sidang perkara gratifikasi dan pemerasan yang menjerat dirinya dapat berjalan secara adil.

"Saya berharap ini proses akan berjalan dengan sebaik-baiknya dan tentu saja, berproses secara hukum dan seadil-adilnya. Saya manusia biasa yang tentu saja punya kekurangan, kesalahan dan sebagainya," ucap SYL pasca persidangan di PN Tipikor Jakarta Pusat, Senin (20/5/2024) malam hari.

Syahrul hanya dapat menegaskan kalau bahwasanya dia siap bertanggungjawab duni dan akhirat.

"Saya penuh kekurangan dan kalau ini menjadi sesuatu yang harus saya pertanggung jawaban saya siap dunia akhirat," ujar SYL.

"Saya berharap baik di persidangan maupun di luar persidangan, bisa berproses secara adil untuk saya," sambung dia.

Sebelum itu, kuasa hukum SYL, Djamaluddin Koedoeboen menduga kalau kliennya itu hanya ditunggangi oleh (Aide de Camp) ADC, Panji Harjanto. Sebab menurut dia Panji merupakan salah satu yang selalu memeras ASN di Kementan dengan berkedok kebutuhan pribadi SYL.

Dalam proses persidangan juga nama Panji kerap kali disebut-sebut yang sebagai pihak yang selalu meminta-minta ke anak buah SYL.

"Iya kalau itu secara fakta dan ada buktinya di persidangan sebelumnya bahwa yang bersangkutan telah mereimburse dan meminta sesuatu yang sebenarnya itu tidak diperintahkan oleh Pak SYL," kata Djamaluddin.

 

Peran Panji

SYL
Direktorat Jenderal (Dirjen) Holtikultura Kementrian Pertanian (Kementan), Prihasto Setyanto dalam persidangan PN Tipikor Jakarta Pusat, Rabu (15/5/2024). (Tim News).

Menurut Djamaluddin, sudah banyak barang barang-barang yang didapat oleh Panji dengan meminta reimburse ke Kementan. Diperkirakan sudah mencapai miliaran rupiah.

"Ada beberapa, pembelian koper, baju, handphone, kemudian ada senjata juga yang dihibahkan tapi dia direimburse. Ada lah beberapa yang lain

Namun demikian, Djamaluddin mengaku hal tersebut masih perlu dibuktikan lebih lanjut dalam proses persidangan nantinya untuk peranan Panji.

Dakwaan SYL

Dalam perkara ini, SYL didakwa telah melakukan pemerasan terhadap anak buahnya sebesar Rp44,5 miliar selama periode 2020-2023 dan menerima suap sebanyak Rp40 miliar perihal gratifikasi jabatan

SYL disebut bersama-sama dengan Sekretaris Jenderal Kementan Kasdi Subagyono dan Direktur Alat dan Mesin Pertanian Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Kementan Muhammad Hatta, melakukan tindak pidana tersebut.

 

Reporter: Rahmat Baihaqi

Sumber: Merdeka.com

Infografis Drama Syahrul Yasin Limpo dan Dugaan Pemerasan. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Drama Syahrul Yasin Limpo dan Dugaan Pemerasan. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya