Cuaca Indonesia Hari Ini Selasa 18 Juni 2024: Mayoritas Langitnya Cerah Berawan Seharian

Sebagian langit pagi Indonesia pada hari ini, Selasa (18/6/2024) diprediksi cerah, berawan, cerah berawan, kabut, dan hujan ringan. Seperti itulah prakiraan cuaca Indonesia hari ini.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 18 Jun 2024, 07:42 WIB
Diterbitkan 18 Jun 2024, 07:42 WIB
Sebagian langit pagi Indonesia pada hari ini, Selasa (18/6/2024) diprediksi cerah, berawan, cerah berawan, kabut, dan hujan ringan. Seperti itulah prakiraan cuaca Indonesia hari ini.
Sebagian langit pagi Indonesia pada hari ini, Selasa (18/6/2024) diprediksi cerah, berawan, cerah berawan, kabut, dan hujan ringan. Seperti itulah prakiraan cuaca Indonesia hari ini. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Sebagian langit pagi Indonesia pada hari ini, Selasa (18/6/2024) diprediksi cerah, berawan, cerah berawan, kabut, dan hujan ringan. Seperti itulah prakiraan cuaca Indonesia hari ini.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan, cuaca hujan ringan pada pagi hari ini diprediksi hanya akan mengguyur wilayah Bengkulu dan Gorontalo.

Cuaca Indonesia siang nanti sebagiannya diprakirakan cerah, berawan, cerah berawan, berawan tebal, hujan ringan, hujan sedang, dan hujan petir.

Wilayah Banda Aceh, Jambi, Banjarmasin, Palangkaraya, Samarinda, dan Palembang diprediksi turun hujan ringan siang nanti serta hujan sedang di Tanjung Pinang dan Medan.

Waspada hujan petir diprakirakan BMKG melalui laman resminya www.bmkg.go.id, ada di langit Pangkal Pinang dan Manado pada siang nanti.

Untuk malam hari nanti, sebagian wilayah Indonesia diprediksi cerah, berawan, cerah berawan, berawan tebal, hujan ringan, hujan sedang, hujan lebat, dan hujan petir.

Hujan dengan intensitas ringan malam nanti diprakirakan bakal turun di Jambi, Palangkaraya, Ternate, dan Kota Jayapura, lalu hujan sedang di Bengkulu.

Serta waspada hujan petir diprediksi ada di langit Samarinda dan hujan lebat di Mamuju juga Medan.

Berikut informasi prakiraan cuaca Indonesia selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG:

 Kota  Pagi  Siang  Malam
 Banda Aceh  Berawan  Hujan Ringan  Berawan
 Denpasar  Cerah Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Serang  Berawan  Berawan  Berawan
 Bengkulu  Hujan Ringan  Berawan  Hujan Sedang
 Yogyakarta   Berawan  Berawan  Berawan
 Jakarta Pusat   Berawan  Berawan  Cerah
 Gorontalo   Hujan Ringan  Cerah Berawan  Berawan
 Jambi   Kabut  Hujan Ringan  Hujan Ringan
 Bandung   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Berawan
 Semarang   Berawan  Cerah Berawan  Berawan
 Surabaya   Cerah Berawan  Cerah   Cerah Berawan
 Pontianak   Berawan  Berawan Tebal  Berawan
 Banjarmasin   Cerah Berawan  Hujan Ringan  Berawan Tebal
 Palangkaraya  Berawan  Hujan Ringan  Hujan Ringan
 Samarinda  Cerah Berawan  Hujan Ringan  Hujan Petir
 Tarakan   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Berawan
 Pangkal Pinang  Berawan  Hujan Petir  Cerah Berawan
 Tanjung Pinang   Cerah Berawan  Hujan Sedang  Cerah Berawan
 Bandar Lampung  Berawan  Berawan  Berawan
 Ambon   Berawan  Berawan  Berawan
 Ternate   Berawan  Berawan Tebal  Hujan Ringan
 Mataram   Cerah Berawan  Berawan  Cerah Berawan
 Kupang   Cerah  Cerah  Cerah
 Kota Jayapura  Berawan  Berawan  Hujan Ringan
 Manokwari   Berawan  Berawan  Berawan
 Pekanbaru   Kabut  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Mamuju   Berawan  Cerah Berawan  Hujan Lebat
 Makassar   Cerah Berawan  Cerah  Berawan
 Kendari   Hujan Ringan  Berawan  Berawan
 Manado    Cerah Berawan  Hujan Petir  Cerah Berawan
 Padang   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Palembang  Cerah Berawan  Hujan Ringan  Cerah Berawan
 Medan   Cerah Berawan  Hujan Sedang  Hujan Lebat

Prediksi Musim Kemarau 2024, BMKG Tekankan Pentingnya Modifikasi Cuaca

Cuaca Panas Melanda DKI Jakarta
Hal tersebut disebabkan perubahan musim yakni, curah hujan sudah mulai berkurang berganti musim atau akan segera masuk kemarau. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati menekankan pentingnya optimalisasi operasi modifikasi cuaca dalam menghadapi kerawanan kekeringan dan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Hal ini disampaikan dalam rapat koordinasi di Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenkopolhukam), Selasa 4 Juni 2024, dikutip dari laman resmi BMKG www.bmkg.go.id.

Dalam rangka menghadapi ancaman kekeringan dan kebakaran hutan serta lahan (karhutla), Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam) menggelar Rapat Koordinasi yang dipimpin oleh Menko Polhukam, Hadi Tjahjanto.

Dalam paparan yang disampaikan oleh Dwikorita, diperkirakan kekeringan akan mendominasi wilayah Indonesia mulai Juni hingga September 2024.

BMKG menekankan pentingnya optimalisasi operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk mengatasi kekeringan dan risiko karhutla.

"Data menunjukkan beberapa lokasi mengalami hari tanpa hujan selama 31-60 hari, terutama di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, dan Sulawesi Selatan. Modifikasi cuaca diperlukan di zona-zona berwarna coklat (curah hujan rendah, kurang dari 20 mm), terutama di Sumatera, Jawa, dan NTT, mulai Juni hingga September" Kata Dwikorita pada Rakor tersebut.

Prediksi Awal Musim Kemarau

Suhu Panas Tak Biasa Landa Indonesia Beberapa Hari Terakhir
Selain itu, lanjutnya, tren pemanasan global dan perubahan iklim, gelombang panas heatwave semakin berisiko berpeluang terjadi 30 kali lebih sering. Kemudian dominasi monsun Australia, Indonesia memasuki musim kemarau. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Menurut Dwikorita, BMKG memprediksi awal musim kemarau 2024 sebagian besar wilayah Indonesia akan mengalami musim kemarau dalam tiga bulan ke depan.

Pada bulan Juni, musim kemarau diperkirakan akan melanda sebagian besar Pulau Sumatera, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Selatan.

Lalu di Sulawesi Selatan, Gorontalo, Sulawesi Tenggara, Maluku bagian Kepulauan Aru dan Tanimbar, serta Papua dan Papua Selatan.

"Oleh karena itu, perlu adanya penguatan kapasitas modifikasi cuaca nasional, termasuk infrastruktur, sumber daya manusia dan dukungan dari berbagai kementerian/lembaga," tambahnya.

Potensi kebakaran di Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan Nusa Tenggara cukup tinggi dengan beberapa titik panas yang terdeteksi. Koordinasi dan dukungan semua pihak sangat penting untuk mengatasi tantangan tersebut.

"Sebelum memasuki puncak musim kemarau, kita akan melakukan penyemaian awan dan menurunkan hujan melalui teknologi modifikasi cuaca (TMC)," terang Dwikorita.

Dilaporkan ada 6 provinsi prioritas yang sudah direncanakan untuk melakukan TMC, termasuk laporan dari seluruh provinsi yang sudah menjadi target pelaksanaan TMC" ujar Menkopolhukam Hadi Tjahjanto pada rakor tersebut.

Rapat ini dihadiri oleh sejumlah Pimpinan Kementerian/Lembaga diantaranya Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), serta perwakilan dari kementerian Perhubungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Kemen LHK), Badan Restorasi Gambut dan Manggrove, TNI dan Polri.

Infografis Mitigasi Bencana Antisipasi Cuaca Ekstrem Jelang Libur Natal dan Tahun Baru 2023. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Mitigasi Bencana Antisipasi Cuaca Ekstrem Jelang Libur Natal dan Tahun Baru 2023. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya