Cegah Peretasan, Polri Gandeng BSSN di Tes Akademik Seleksi Akpol

Pengawas dari BSSN, Saleh mengatakan Computer Assisted Testing (CAT) Akademik dipastikan aman dan tidak ada kendala dalam penggunaan perangkat untuk mengunggah soal.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 14 Jul 2024, 15:30 WIB
Diterbitkan 14 Jul 2024, 15:30 WIB
Polri bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dalam menggelar Tes Akademik dan Asesmen Mental Ideologi tingkat pusat untuk Seleksi Taruna Akademi Kepolisian (Akpol)
Polri bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dalam menggelar Tes Akademik dan Asesmen Mental Ideologi tingkat pusat untuk Seleksi Taruna Akademi Kepolisian (Akpol). (Dok. Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Polri menggandeng Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) saat menggelar Tes Akademik dan Asesmen Mental Ideologi tingkat pusat Seleksi Taruna Akademi Kepolisian (Akpol). Hal itu demi mencegah terjadinya aksi peretasan alias hacking.

Pengawas dari BSSN, Saleh mengatakan Computer Assisted Testing (CAT) Akademik dipastikan aman dan tidak ada kendala dalam penggunaan perangkat untuk mengunggah soal. Pihaknya memastikan nihil upaya kecurangan dan peretasan jelang tes berlangsung.

"Untuk yang dipastikan itu jaringan yang digunakan, kemudian (ancaman-red) Malware atau file yang mungkin berbahaya di dalam komputernya. Kemudian aplikasi yang mungkin akan digunakan untuk remot seperti itu. Kami pastikan hal-hal tersebut dipastikan tidak ada di komputer yang akan digunakan," tutur Saleh di Gedung D Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Kota Semarang, Jawa Tengah, Minggu (14/7/2024).

Sebelum tes dimulai, para pengawas memastikan kotak tempat penyimpanan hardware soal masih tersegel. Kemudian, mereka juga menjaga komputer server aman dari peretasan dan juga malware.

"Kami sudah melakukan pengecekan perangkat yang akan digunakan untuk peng-upload-an soal untuk CAT Akademik dan dari hasil pengecekan diketahui perangkat bisa digunakan untuk proses peng-upload-an soal," jelas dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Indikasi Kecurangan

Pengawas eksternal dari LSM Kelompok Pelayanan Sosial, Bastian Bagus Laksono menambahkan, indikasi kecurangan tidak bisa dilakukan lantaran tiga kunci dari kotak berisi soal itu sudah aman.

"Sejauh ini pengamanan sudah berjalan baik dimana dalam kotak itu ada tiga kunci dari kita eksternal bawa satu, terus dari pihak internal bawa satu, sekretariat bawa satu, jadi untuk indikasi kecurangan tidak bisa," ungkap Bastian.

Diketahui, tahapan seleksi calon Taruna dan Taruni Akpol Tahun Anggaran 2024 tingkat panitia pusat hari ini sudah sampai pada Tes Akademik dan Asesmen Mental Ideologi.

Sebanyak 492 calon Taruna dan Taruni Akpol melaksanakan tes di ruangan. Sementara para orangtua yang ingin melihat anaknya mengerjakan tes disiapkan tempat di lantai 3 Gedung TVKU dan bisa menyaksikan CCTV di ruang tes.

Infografis 8 Tebusan Termahal Diraup Hacker dari Serangan Ransomware. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 8 Tebusan Termahal Diraup Hacker dari Serangan Ransomware. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya