Cuaca Hari Ini Senin 29 Juli 2024: Mengawali Pekan, Langit Malam Jakarta Cerah Berawan

Pagi hari di Jakarta saat awal pekan, Senin (29/7/2024) sebagiannya diprakirakan cerah, berawan, dan cerah berawan. Demikianlah prediksi cuaca hari ini.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 29 Jul 2024, 21:51 WIB
Diterbitkan 29 Jul 2024, 06:15 WIB
Jakarta cuaca panas
Kondisi El Nino moderat dan IOD positif, diprediksi terus bertahan hingga akhir tahun 2023. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Pagi hari di Jakarta saat awal pekan, Senin (29/7/2024) sebagiannya diprakirakan cerah, berawan, dan cerah berawan. Demikianlah prediksi cuaca hari ini.

Siang nanti di Jakarta, langitnya diprakirakan sebagain berawan dan juga cerah berawan, seperti laporan cuaca yang disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Cuaca Jakarta di malam hari nanti diprediksi keseluruhannya diprediksi cerah berawan, kecuali Jakarta Utara cerah.

Wilayah penyangganya yaitu Bekasi, Depok, dan Kota Bogor, Jawa Barat sepanjang hari ini diprakirakan cerah berawan, tanpa ada hujan sama sekali.

Sedikit berbeda di Kota Tangerang, Banten diprediksi BMKG cuaca pagi dan malam nanti cerah berawan, namun siang hari cerah.

Berikut informasi prakiraan cuaca Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG www.bmkg.go.id:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

 Kota  Pagi  Siang   Malam 
 Jakarta Barat  Berawan  Berawan  Cerah Berawan
 Jakarta Pusat   Cerah   Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Jakarta Selatan   Berawan  Berawan  Cerah Berawan
 Jakarta Timur   Cerah  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Jakarta Utara   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Cerah
 Kepulauan Seribu   Berawan  Berawan  Cerah Berawan
 Bekasi   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Depok   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Kota Bogor   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Tangerang  Cerah Berawan  Cerah  Cerah Berawan 

BMKG: Waspada Angin Kencang hingga 50 Km per Jam Berpotensi Melanda NTT pada Akhir Juli 2024

Waspada Cuaca Buruk dan Gelombang Tinggi di Perairan Banten
Cuaca ekstrem yang mungkin terjadi berupa hujan lebat disertai petir dan angin kencang. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, angin kencang dengan kecepatan berkisar 20-50 km per jam berpotensi terjadi di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) pada akhir Juli 2024. Hal itu diutarakan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

"Hal itu disebabkan aktifnya Monsoon Timur dan besarnya perbedaan gradient tekanan Australia-Asia sehingga ada peningkatan kecepatan angin di wilayah NTT," kata Kepala Stasiun Meteorologi Kelas II El Tari Kupang Sti Nenotek di Kupang, Kamis 25 Juli 2024.

Dengan peningkatan kecepatan angin itu, lanjutnya, BMKG mengeluarkan peringatan dini agar masyarakat waspada terhadap dampak yang ditimbulkan angin kencang, seperti pohon tumbang atau baliho roboh.

Ia mengingatkan masyarakat yang melakukan perjalanan agar berhati-hati, terutama saat berteduh di bawah pohon yang sudah rapuh.

Selain itu BMKG juga mengeluarkan peringatan dini kewaspadaan terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) akibat angin kencang. Menurut Sti, angin yang kencang dapat menyebabkan kebakaran yang meluas, khususnya pada lahan yang sangat kering.

Jika membakar sampah, ia berpesan agar masyarakat dapat memastikan api telah benar-benar padam. Selain itu perilaku membuang puntung rokok juga perlu menjadi perhatian.

Sti menyebut potensi angin kencang diprakirakan terjadi hingga 30 Juli mendatang.

"Aktivitas pembakaran harus benar-benar diawasi," ujar Sti.


Waspada Kebakaran Hutan saat Angin Kencang

Kebakaran di Kaki Gunung Rinjani Hanguskan 95 Hektare Hutan Gomongan, Pendaki Diminta Waspada
Tim gabungan mencoba memadamkan dan mengendalikan kebakaran yang terjadi areal hutan di kaki Gunung Rinjani. (dok.BNPB)

Sementara itu Kepala Pelaksana BPBD Sabu Raijua Javid Ndu Ufi mengimbau warga untuk waspada dengan kejadian karhutla.

Menurutnya, kejadian kebakaran selalu terjadi hampir setiap minggu, sehingga perlu diwaspadai khususnya saat adanya potensi angin kencang.

Dari data BPBD Kabupaten Sabu Raijua per Januari-Juni 2024, sudah terdapat tujuh kali kejadian kebakaran rumah yang bermula dari aktivitas membakar sampah, hingga membakar semut di dalam rumah.

Secara khusus Javid meminta masyarakat tidak asal-asalan membuang puntung rokok yang belum padam, serta tidak membuka lahan atau kebun dengan cara membakar.

"Kami beri sanksi ke orang yang buang puntung rokok dan bakar sampah sampai menyebabkan kebakaran," ucap Javid Ndu Ufi.

Infografis Kebakaran Hutan dan Bencana Kabut Asap di Indonesia
Infografis Kebakaran Hutan dan Bencana Kabut Asap di Indonesia. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya