Cuaca Hari Ini Senin 2 September 2024: Jakarta Cerah Berawan, Kota Penyangga Hujan

BMKG melaporkan, cuaca di Jakarta diprediksi seluruhnya akan cerah berawan pada siang hari, tanpa terkecuali.

oleh Nasrul Faiz diperbarui 02 Sep 2024, 06:15 WIB
Diterbitkan 02 Sep 2024, 06:15 WIB
Waspada, Cuaca Jakarta Memanas
Warga beraktivitas menggunakan payung saat suhu udara mencapai 35 derajat Celcius di Kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta, Selasa (22/10/2019). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah) Event

Liputan6.com, Jakarta - Langit pagi Jakarta pada awal pekan, Senin (2/9/2024) ini diprediksi cenderung cerah, kecuali Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu yang dilaporkan berpotensi cerah berawan. Begitulah prakiraan cuaca hari ini.

Sementara untuk siang harinya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan, cuaca di Jakarta diprediksi seluruhnya akan cerah berawan, tanpa terkecuali.

Untuk malam hari, sebagian langit Jakarta diperkirakan akan cerah dan yang lainnya cerah berawan.

Di wilayah penyangga Jakarta, cuaca pagi ini juga akan bervariasi. Kota Bogor dan Tangerang diperkirakan cerah berawan, sementara Bekasi dan Depok akan memiliki kondisi cerah dan berawan.

Untuk siang hari, seluruh wilayah penyangga Jakarta akan mengalami cuaca cerah berawan. Namun, pada malam hari, diprediksi dua wilayah penyangga akan turun hujan, sementara dua wilayah lainnya akan tetap cerah berawan.

Berikut informasi prakiraan cuaca Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG:

 Kota  Pagi  Siang   Malam 
 Jakarta Barat  Cerah  Cerah Berawan  Cerah
 Jakarta Pusat   Cerah  Cerah Berawan  Cerah
 Jakarta Selatan   Cerah  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Jakarta Timur   Cerah  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Jakarta Utara   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Cerah
 Kepulauan Seribu   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Bekasi   Berawan  Cerah Berawan  Cerah
 Depok   Cerah  Cerah Berawan  Hujan Ringan
 Kota Bogor   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Hujan Ringan
 Tangerang  Cerah Berawan  Cerah Berawan  Berawan

Perubahan Iklim Mengancam Kehidupan Global

Ilustrasi Cuaca Jakarta
Cuaca Jakarta Cerah Berawan (Istimewa)

Sebelumnya, perubahan iklim menjadi tantangan global terpenting bagi umat manusia saat ini. Laporan dari berbagai lembaga dunia di antaranya World Meteorological Organization (WMO), Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), dan United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) menyatakan bahwa perubahan iklim akan terus terjadi dalam beberapa dekade mendatang apabila tidak dilakukan aksi mitigasi.

Dampak negatif yang telah ditimbulkan oleh perubahan iklim menuntut perlunya respons global untuk melakukan aksi mitigasi dan adaptasi.

Menurut laporan World Meteorological Organization (State of the Global Climate 2023) menyatakan bahwa tahun 2023 merupakan tahun terpanas sepanjang sejarah, dengan anomali temperatur global 1,45 derajat celcius di atas periode praindustri dan selama sembilan tahun terakhir periode 2015-2023 adalah sembilan tahun terpanas sepanjang sejarah.

Seiring dengan kegiatan peringatan Hari Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Nasional Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) ke-77 tahun pada 21 Juli 2024, diadakan kegiatan 'Festival Aksi Iklim dan Workshop Iklim Terapan: Aksi Iklim Kaum Muda untuk Perubahan Iklim Indonesia' di Auditorium BMKG.

"Perubahan iklim ini adalah isu yang tidak bisa diabaikan. Jika tidak ada upaya mitigasi yang serius, dampaknya akan semakin parah dan merugikan masyarakat luas," ujar Plt Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dikutip dari laman resmi BMKG www.bmkg.go.id.

Adaptasi yang Efektif

Kepala Badan Meteorologi, Klimatilogi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mewanti-wanti adanya potensi banjir rob sehari sebelum Lebaran atau lebih tepatnya pada 9 April 2024 akibat fenomena Supermoon.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatilogi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mewanti-wanti adanya potensi banjir rob sehari sebelum Lebaran atau lebih tepatnya pada 9 April 2024 akibat fenomena Supermoon. (Instagram @dwikoritakarnawati)

Lebih lanjut Dwikorita menjelaskan, adaptasi efektif adalah bersifat sangat lokal yang membutuhkan informasi cuaca, iklim dan air yang dapat diandalkan untuk mendukung pembuatan kebijakan adaptasi.

"Teruntuk para generasi muda alpha yang saat ini memiliki peran besar untuk menjaga kestabilan pemanasan global agar tidak meningkat diharapkan agar mereka dapat menjadi aktor utama upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, termasuk melalui sektor energi terbarukan," papar dia.

Adapun beberapa solusi yang bisa mereka lakukan saat ini bagi generasi muda (alpha) dalam menciptakan solusi inovatif untuk mengatasi perubahan iklim.

Termasuk, kata Dwikorita, penggunaan teknologi ramah lingkungan dan praktik berkelanjutan, generasi muda diharapkan dapat mengambil peran aktif dalam pengambilan keputusan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

"Serta membangun jaringan dan kolaborasi dengan berbagai organisasi dan komunitas untuk memperkuat upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim," pungkas Dwikorita.

Infografis Penjelasan Cuaca Panas Melanda Wilayah Indonesia. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Penjelasan Cuaca Panas Melanda Wilayah Indonesia. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya