Cuaca Hari Ini Jumat 6 September 2024: Langit Jabodetabek Cerah Berawan Siang Nanti

Jelang akhir pekan, Jumat (6/9/2024), langit pagi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) mayoritas keseluruhannya diprakirakan cerah. Seperti itulah prediksi cuaca hari ini.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 07 Sep 2024, 02:08 WIB
Diterbitkan 06 Sep 2024, 06:15 WIB
Suhu Panas Tak Biasa Landa Indonesia Beberapa Hari Terakhir
Jelang akhir pekan, Jumat (6/9/2024), langit pagi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) mayoritas keseluruhannya diprakirakan cerah. Seperti itulah prediksi cuaca hari ini.(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Jelang akhir pekan, Jumat (6/9/2024), langit pagi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) mayoritas keseluruhannya diprakirakan cerah. Seperti itulah prediksi cuaca hari ini.

Cuaca Jakarta siang nanti, dilaporkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui laman resminya www.bmkg.go.id diprakirakan seluruhnya cerah berawan. 

Untuk cuaca Jakarta di malam hari nanti, BMKG memprediksi sebagiannya cerah, berawan, dan cerah berawan.

Wilayah penyangganya yaitu Bekasi, Jawa Barat diprediksi siang hingga malam nanti berawan. Lalu di Depok, Jawa Barat pada siang nanti diprakirakan cerah berawan dan malamnya berawan.

Kemudian di Kota Bogor, Jawa Barat diprediksi cerah berawan pada siang hari dan malam hari nanti berawan tebal.

Sementara itu di Kota Tangerang, Banten siang hari nanti diprakirakan cerah berawan dan malamnya berawan.

Berikut informasi prakiraan cuaca Jabodetabek selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

 Kota  Pagi  Siang   Malam 
 Jakarta Barat  Cerah Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Jakarta Pusat   Cerah  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Jakarta Selatan   Cerah  Cerah Berawan  Berawan
 Jakarta Timur   Cerah   Cerah Berawan  Berawan
 Jakarta Utara   Cerah  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Kepulauan Seribu   Cerah  Cerah Berawan  Cerah
 Bekasi   Cerah   Berawan  Berawan
 Depok   Cerah  Cerah Berawan  Berawan
 Kota Bogor   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Berawan Tebal
 Tangerang  Berawan  Cerah Berawan  Berawan

Tingkatkan Keamanan dan Kesejahteraan, BMKG Ajak Nelayan Manfaatkan Teknologi

Pembatasan Solar Subsidi Untuk Nelayan Dibatalkan
Sejumlah kapal bersandar untuk mengisi BBM jenis solar di Pelabuhan Ikan Muara Baru, Jakarta, Rabu (10/9/14). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, Plt Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengajak nelayan Indonesia bertransformasi dan memanfaatkan kemajuan teknologi untuk meningkatkan keamanan dan kesejahteraan.

Dwikorita mengatakan, BMKG sendiri memiliki sistem informasi bernama Indonesian Weather Information for Shipping (INA-WIS) dan aplikasi InfoBMKG sebagai acuan dalam melaut dan menangkap ikan.

Sebagai informasi, Indonesian Weather Information for Shipping (INA-WIS) adalah sistem informasi cuaca maritim interaktif dan dapat dimanfaatkan oleh nelayan dan pengguna transportasi laut.

Menurut Dwikorita, cuaca ekstrem yang terjadi beberapa tahun belakangan ini menjadikan kondisi cuaca gampang berubah dan sulit ditebak dengan hanya mengandalkan tanda-tanda alam.

"Kondisi cuaca sedikit banyaknya akan memberikan pengaruh terhadap hasil tangkapan ikan dari para nelayan, apalagi kondisi cuaca ekstrim yang berpotensi membahayakan keselamatan nelayan yang tengah melaut," ungkap Dwikorita saat membuka Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) di Kota Bitung, Sulawesi Utara, Kamis, 29 Agustus 2024, dikutip Liputan6.com dari laman resminya www.bmkg.go.id.


Pentingnya Manfaatkan Aplikasi Cuaca

SPBU Terapung Pertamina
BBM subsidi dijual kepada nelayan yang mendapatkan rekomendasi dari lurah maupun Suku Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Perikanan (KPKP) Kepulauan Seribu. (merdeka.com/Imam Buhori)

Dwikorita menilai, pemanfaatan aplikasi cuaca merupakan bagian dari perwujudan 'Early Warning, Early Action' guna semakin meminimalisir risiko kecelakaan laut yang dialami nelayan akibat kondisi cuaca yang tidak menentu.

"Konsep 'Early Warning, Early Action' memiliki arti peringatan dini dengan lebih dini bertindak dalam mitigasi terkait bencana akibat cuaca, iklim dan kondisi air yang kini cenderung ekstrem," papar dia.

Dwikorita mengatakan, kondisi cuaca bagi nelayan tangkap maupun budidaya sangat penting untuk mendukung kegiatan nelayan agar dapat melaut dengan aman dan tenang.

Melalui aplikasi yang didesign untuk mengetahui berbagai informasi meteorologi, klimatologi, dan geofisika tersebut, nelayan dapat memutuskan apakah akan melaut atau tidak. Termasuk, lanjut Dwikorita, mempersiapkan kebutuhan apa saja ketika melaut untuk mengantisipasi perubahan cuaca.

"Informasi yang dihadirkan cukup lengkap. Mulai dari prakiraan cuaca tiga harian, tujuh harian termasuk perkiraan angin, arah kecepatannya, perkiraan arus, gelombang tinggi atau tidaknya, kondisi aktual hujan atau tidak," kata dia.

"Selain itu, di INA-WIS, memungkinkan untuk mengetahui informasi maritim selama sepuluh hari ke depan dan daerah tangkapan ikan," tandas Dwikorita.


Upaya BMKG Tingkatkan Keselamatan dan Kesejahteraan Nelayan

Kuota Solar Bersubsidi untuk Nelayan
Pemerintah melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN)memastikan nelayan akan mendapat kuota bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis solar 3,4 juta kl di 2023. Sedangkan, Pertamina memastikan harga solar subsidi Rp6.500 per liter untuk semua SPBU. (merdeka.com/Imam Buhori)

Sementara itu, Deputi Bidang Meteorologi Guswanto menegaskan bahwa SLCN adalah upaya BMKG untuk meningkatkan pemahaman tentang informasi cuaca guna meningkatkan keselamatan dan kesejahteraan nelayan.

Aplikasi besutan BMKG, lanjut dia,merupakan presentasi produk analitik pemodelan dan peramalan yang dilakukan dengan menggunakan AI, data besar, diverifikasi oleh data radar.

Sehingga, kata Guswanto, info yang dikeluarkan cukup akurat dan dapat membantu nelayan untuk memutuskan di mana dan kapan mereka harus pergi ke laut untuk menangkap ikan dengan memahami informasi yang disediakan di aplikasi seluler.

"SLCN ini merupakan suatu bentuk kegiatan penyampaian informasi meteorologi maritim dari BMKG di daerah kepada Nelayan Perikanan Tangkap dan Budidaya melalui stakeholder terkait, Penyuluh Perikanan dan Ketua Kelompok Nelayan yang membutuhkan informasi cuaca maritim untuk perikanan dan kelautan," paparnya.

Senada, Kepala Pusat Meteorologi Maritim Eko Prasetyo mengatakan lewat SLCN yang digelar rutin BMKG, pengetahuan dan pemahaman para nelayan dan penyuluh perikanan terkait informasi iklim dan pemanfaatannya dapat semakin meningkat sehingga bisa mendukung kegiatan pemerintah dalam hal ketahanan pangan serta visi Indonesia Emas 2045 dalam pembangunan di bidang maritim/kelautan.

Infografis Pencegahan dan Bahaya Mengintai Akibat Cuaca Panas. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Pencegahan dan Bahaya Mengintai Akibat Cuaca Panas. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya