Reshuffle Kabinet Disebut Jokowi Beri Ruang Prabowo-Gibran Siapkan Landasan Pacu untuk Pemerintahan Berikutnya

Pengamat politik Surokim Abdussalam menuturkan, adanya reshuffle kabinet menjelang berakhirnya pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi) dinilai sebagai bentuk sikap kenegarawanan untuk mempersiapkan transisi pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 21 Agu 2024, 19:01 WIB
Diterbitkan 21 Agu 2024, 18:54 WIB
Jokowi Lantik Bahlil hingga Rosan Jadi Menteri Baru
Sebelumnya diberitakan, Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menyebut reshuffle kabinet kali ini untuk mendukung transisi dari pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin ke pemerintahan Prabowo Subianto. (Yasuyoshi CHIBA / AFP)

Liputan6.com, Jakarta Pengamat politik Surokim Abdussalam menuturkan, adanya reshuffle kabinet menjelang berakhirnya pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi) dinilai sebagai bentuk sikap kenegarawanan untuk mempersiapkan transisi pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Menurutnya, langkah itu dilakukan Presiden Jokowi agar dapat menyelesaikan masa pemerintahannya dengan mulus atau soft landing dan memberikan dukungan besar bagi pemerintahan Prabowo-Gibran melakukan akselerasi atau percepatan melanjutkan pembangunan.

“Saya kira Pak Jokowi punya kedewasaan ya dalam berpolitik dengan memberikan ruang itu, yang penting untuk digarisbawahi bahwa Pak Jokowi memberi ruang bagi rezim baru untuk istilahnya menciptakan landasan pacunya itu sudah disiapkan. Jadi begitu rezimnya Pak Jokowi landing mulus, start take off-nya rezim baru bisa berjalan dengan baik,” ujar Surokim, Rabu (21/8/2024).

Dia mengatakan, dilantiknya beberapa orang dekat Prabowo  itu bentuk kedewasaan Presiden Jokowi mengakomodir pemerintahan penerusnya.

“Dibutuhkan kedewasaan, kelegowoan, kebesaran hati presiden, tidak gampang seorang presiden untuk memberi ruang seperti itu kepada penerusnya, sehingga hal ini menurut saya akan bisa menjamin support untuk sustainability-nya,” ucapnya.

“Support untuk keberlanjutannya dan saya kira kata kunci sustainability itulah yang mendorong Pak Jokowi untuk memberikan ruang kepada penyesuaian beberapa hal yang dibutuhkan oleh rezim Prabowo take off begitu dilantik 20 Oktober,” imbuhnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Transisi Perlu Dilakukan

Lanjut Surokim, tantangan besar Bangsa Indonesia ke depan harus disikapi dengan kelincahan dan kecepatan pemerintah bekerja. Pemerintah harus efektif serta responsif menjawab kompleksitas permasalahan di tengah ketidakpastian.

Sehingga kata Surokim transisi pemerintahan yang mulus menjadi suatu hal yang perlu diwujudkan.

“Tantangan ke depan untuk rezim Pak Prabowo itu situasinya kan kompleks, uncertainty-nya tinggi sehingga dalam posisi kompleksitas dan uncertainty yang tinggi maka agility atau kelincahan tadi itu,” bebernya.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya