SBY Ingatkan Kader Pegang Teguh Nilai Konstitusi di Tengah Politik Pragmatis

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta agar seluruh kadernya memegang teguh nilai-nilai konstitusi.

oleh Tim News diperbarui 09 Sep 2024, 15:05 WIB
Diterbitkan 09 Sep 2024, 15:05 WIB
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta agar seluruh kadernya memegang teguh nilai-nilai konstitusi.
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta agar seluruh kadernya memegang teguh nilai-nilai konstitusi. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta agar seluruh kadernya memegang teguh nilai-nilai konstitusi. Pada awalnya, SBY meminta agar kader Demokrat berjuang ditengah politik yang pragmatis.

"Berjuanglah terus, politik memang harus pragmatis, saya tahu. Strategi politik haruslah lentur, saya tahu. Harus punya siasat bagaimana kita tidak kalah, tidak terjungkal dan tertindas, saya tahu," ujar SBY dalam sambutan di acara syukuran ulang tahun ke-23 Partai Demokrat di Kantor DPP Demokrat, Jakarta, Senin (9/9/2024).

Dia pun berpesan agar kader Demokrat terus memegang teguh nilai-nilai konstitusi ditengah politik pragmatis.

"Tapi saya titip, di tengah-tengah pragmatisme, di tengah-tengah kelengutan dalam berpolitik, jangan abaikan nilai-nilai yang fundamental," kata SBY.

"Hormati, pegang teguh konstitusi, tegakkan nilai-nilai demokrasi, tegakkan keadilan bagi semua, tingkatkan taraf hidup dan kesejahteraan rakyat kita dan tugas-tugas lain yang merupakan DNA Demokrat. Yang merupakan nilai-nilai yang kita anut sejak Partai Demokrat berdiri, insya Allah bisa," jelas SBY.

Sebelumnya, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyinggung soal keberadaan 'matahari' di sebuah negara. Dia menilai, satu matahari saja sudah panas, apalagi ada dua hingga tiga matahari akan menimbulkan kekacauan.

Mulanya, SBY bercerita tentang transisi di Partai Demokrat usai dirinya tak menjabat sebagai ketua umum dan beralih kepada sosok yang lebih muda partai berlambang logo mercy itu masih tetap berdiri tegak.

Sehingga, dia menegaskan, bahwa matahari di Partai Demokrat hanya ada Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"Ada falsafah yang bagus, belajar dari tata surya, apa yang ada di alam semesta. Di alam ini hanya ada satu matahari, tidak ada lagi. Sama dengan Partai Demokrat yang kita cintai, hanya ada satu matahari, yaitu ketua umum kita," kata SBY, dalam acara syukuran ulang tahun Partai Demokrat, di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Senin (9/9/2024).

 

Reporter: Alma Fikhasari (Merdeka.com)

 

Curhat SBY

Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berziarah ke Makam Kuburan Massal Siron, Aceh, Senin (25/12/2023). (Foto: Partai Demokrat)
Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berziarah ke Makam Kuburan Massal Siron, Aceh, Senin (25/12/2023). (Foto: Partai Demokrat)

Lebih lanjut, SBY menilai akan kacau sebuah negara jika terdapat matahari lebih dari satu.

"Akan kacau dalam sebuah negara, termasuk partai politik kalau mataharinya banyak, bisa dibayangkan, makin panas karena matahari satu sudah panas, lalu ada dua, ada tiga bagaimana," imbuh dia.

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), curhat soal keadaan partainya selama di luar pemerintahan. Hal itu dia sampaikan, saat syukuran ulang tahun ke-23 Partai Demokrat di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Senin (9/9/2024).

"Masih ingat 23 tahun yang lalu ketika saya menggagas, membentuk dan sebenarnya mendirikan partai ini dan partai ini masih tegak berdiri, meskipun badai dan topan sering menerka," kata SBY.

Dalam 10 tahun masa kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) banyak rintangan yang harus dilalui. Berada di luar pemerintahan tidak lah mudah.

Terlebih, memang ada pihak yang tidak menginginkan Demokrat berada di dalam pemerintahan.

"Sepuluh tahun ini sebagaimana Ketua Umum, Bung AHY katakan tadi, bukanlah tahun yang mudah. Ten years menjadi partai di luar pemerintahan, karena memang ada pihak yang tidak meminginkan partai demokrat berada di pemerintahan, tidaklah mudah. Kami ingin do something untuk rakyat kita, jalannya juga tidak mudah," ungkap dia.

 

Kondisi 5 Tahun Terakhir

Punya Jiwa Seni, Ini 7 Potret Hasil Karya Lukisan SBY yang Banyak Dipuji
Lukisan karya Susilo Bambang Yudhoyono (Sumber: Instagram/aniyudhoyono)

Kemudian, lima tahun terakhir ada pihak yang mencoba mengambil alih Partai Demokrat.

"Itu tidak mudah, menguras energi, pikiran, waktu, biaya yang tidak mudah kita dapatkan untuk menjaga kedaulatan partai demokrat," ujarnya.

"Ada yang gamblang di mata kita kejadian itu, bakal diambil alihnya pimpinan dan partai ini. Ada yang masih misterius, hanya Tuhan yang tahu. Oleh karena itu, saya salut atas keberanian, keteguhan, dan upaya gigih mempertahankan kedahulatan kita, rumah kita, hak milik kita. Lima tahun tersita sangat banyak untuk itu. Satu tahun terakhir juga tidak mudah," sambung SBY.

SBY pun berpesan agar strategi politik haruslah lentur dan pragmatis. Namun, janhan abaikan nilai-nilai demokratis.

"Politik memang harus pragmatis, saya tahu. Strategi politik haruslah lentur, saya tahu. Harus punya siasat bagaimana kita tidak kalah, tidak tercungkap dan tertindas, saya tahu. Tapi saya titip, di tengah-tengah pragmatisme, di tengah-tengah kelenturan dlm berpolitik, jangan abaikan nilai-nilai yang fundamental. Hormati pegang petuh konstitusi. Tegakkan nilai-nilai demokrasi. Tegakkan keadilan bagi semua," imbuh dia.

Infografis Mimpi SBY Naik Kereta Bersama Jokowi dan Megawati. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Mimpi SBY Naik Kereta Bersama Jokowi dan Megawati. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya