Pramono Anung Bakal Bentuk Jakarta Fund Jika Terpilih Jadi Gubernur, Ini Alasannya

Calon Gubernur Daerah Khusus Jakarta, Pramono Anung menyebut, Jakarta membutuhkan terobosan dalam mendapatkan pemasukan daerah.

oleh Fachri pada 09 Okt 2024, 12:45 WIB
Diperbarui 09 Okt 2024, 12:25 WIB
Kenakan Pakaian Khas Betawi, Pramono Anung dan Rano Karno Daftar Pilgub Jakarta
Bakal calon gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung disambut pendukunyanya saat tiba di kantor KPU DKI Jakarta. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Pajak menjadi salah satu sumber utama pendapatan bagi pemerintah daerah, termasuk Jakarta. Pajak juga menjadi pilar penting dalam pembiayaan berbagai program pembangunan dan pelayanan publik.

Namun, ketergantungan yang tinggi pada pajak dapat menimbulkan risiko, terutama dalam situasi ekonomi yang tidak menentu. Pendapatan pajak seringkali fluktuatif, tergantung pada kondisi ekonomi dan kebijakan fiskal yang berdampak pada sulitnya merencanakan dan melaksanakan proyek-proyek penting.

Untuk itu, Calon Gubernur Daerah Khusus Jakarta, Pramono Anung menyebut, Jakarta membutuhkan terobosan dalam mendapatkan pemasukan daerah. Menurutnya, Jakarta tidak lagi harus bergantung pada pajak dan retribusi.

"Jakarta mendapatkan pemasukan pajak dalam 1 tahun hampir Rp3.000 triliun dan dari jumlah itu, karena pajak menjadi kewenangan pusat, Jakarta hanya menerima kurang lebih 1,5%," sebutnya.

Oleh karena itu, jika dia terpilih sebagai gubernur, Pramono dengan pengalamannya akan membentuk yang namanya Jakarta Funding atau Jakarta Fund supaya ada ada penerimaan baru bagi Jakarta.

"konsep Jakarta Fund ini meniru apa yang dilakukan oleh pemerintahan Presiden Jokowi yang membentuk Ina Fund atau Indonesia Fund dan nantinya badan ini akan menjadi investor untuk daerah-daerah yang ada di Jakarta maupun di luar Jakarta," ujar Pramono.

"Kalau Jakarta Fund dilakukan, revenue-nya Jakarta tidak hanya bergantung pada pajak dan restribusi dan yang penting dikelola secara profesional," jelasnya.

Fasilitasi Kegiatan Seni dan Budaya

Bakal Calon Gubernur Daerah Khusus Jakarta, Pramono Anung usai silaturahmi ke kediaman Penasihat Majelis Ulama Indonesia (MUI) Zainuri pada Selasa (17/9/2024).
Bakal Calon Gubernur Daerah Khusus Jakarta, Pramono Anung usai silaturahmi ke kediaman Penasihat Majelis Ulama Indonesia (MUI) Zainuri pada Selasa (17/9/2024). (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)

Pramono Anung mengungkapkan, jika Jakarta Fund dikelola secara profesional, dana itu nantinya akan digunakan untuk keperluan seperti berkebudayaan, berkesenian dan lainnya termasuk pendidikan. Ia yakin, konsep dana abadi Jakarta akan mampu mendukung pengembangan kegiatan kesenian dan kebudayaan di Jakarta.

"Kalau itu bisa dilakukan, Indonesia (INA) saja bisa sampai Rp150 triliun dan kalau 'Jakarta Fund' dikelola secara transparan dan terbuka, 'hire' orang-orang profesional, saya yakin nggak sampai dua tahun dapat Rp20 triliun itu gampang sekali," ungkapnya.

Pram juga menegaskan, diperlukan upaya duduk bersama dengan para pemangku kepentingan demi peningkatan seni dan budaya di Jakarta. Ia meyakini, pasangan calon wakil gubenurnya Rano Karno yang memang berasal dari kalangan seniman akan mampu memberi masukan soal pengembangan seni dan budaya.

"Budayawan atau seniman yang ada, sudahlah, mereka perlu banyak pentas-pentas dan ruang-ruang terbuka di daerah apakah di kecamatan, kelurahan untuk anak-anak muda yang multitalenta," tegasnya.

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya