Pramono Anung Tegaskan Bawa Gaya Politik Riang Gembira di Pilkada Jakarta 2024

Calon Gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung menegaskan bahwa gaya politik yang dipakainya dalam kontestasi Pilkada DKI 2024 adalah politik yang riang gembira.

oleh Fachri pada 30 Okt 2024, 13:55 WIB
Diperbarui 30 Okt 2024, 14:35 WIB
Pramono Sebut Gen Z Jakarta Butuh Pemimpin Berani Bertindak
Pramono Anung. (©Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Calon Gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung menegaskan bahwa gaya politik yang dipakainya dalam kontestasi Pilkada DKI 2024 adalah politik yang riang gembira. Hal itu ia tegaskan usai polemik kelakar Calon Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 1, Suswono perihal janda kaya harus menikahi pemuda pengangguran.

"Politik saya riang gembira, saya tidak mau menari-nari di tempat hal yang tidak perlu saya menari," tegasnya di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta, Selasa (29/10/2024).

Pramono Anung juga menyebut, akan fokus kampanye program dan tidak ingin terpengaruh dengan calon lainnya.

"Saya tetap riang gembira, fokus pada apa yang saya lakukan," sebutnya.

Sarankan Nikahi Pemuda Pengangguran

Tampil Kompak, Ridwan Kamil dan Suswono Siap Jalani Pemeriksaan Kesehatan
Di Pilgub Jakarta 2024, Ridwan Kamil-Suswono akan bersaing dengan pasangan Pramono Anung-Rano Karno dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Cawagub Jakarta Nomor urut 01, Suswono menyarankan agar janda kaya menikahi pemuda yang menganggur atau tidak bekerja.

Hal ini disampaikan Suswono dalam deklarasi dukungan Organisasi Masyarakat (Ormas) Bang Japar kepada pasangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) di Gedung Nyi Ageng Serang, Rasuna Said, Jakarta Selatan, Sabtu (26/10/2024).

Awalnya, Suswono lebih dulu menjelaskan bakal ada terobosan-terobosan yang akan diberikan pasangan RIDO. Salah satunya terkait kartu anak yatim.

"Ada beberapa terobosan-terobosan yang nanti akan dilakukan di samping tadi, pembenahan rumah kumuh. Nanti kartu-kartu yang sudah berlaku nanti akan terus dilanjutkan. Bahkan nanti ditambah dua kartu," kata Suswono.

"Apa kartunya? Satu tambahannya adalah kartu anak yatim. Jadi anak yatim, ingat ya perhatikan anak yatim nanti jadi anaknya gubernur. Ibu-ibu jangan, ini geer ya bu ya. Jangan nanti asumsinya berarti jandanya dinikahi gubernur. Enggak," sambungnya.

Kemudian, saat itulah Suswono memberikan saran kepada para janda kaya untuk dapat menikahi pemuda pengangguran atau tidak bekerja. Bahkan, dirinya pun memberikan contoh Nabi Muhammad yang dinikahi oleh Siti Khodijah.

"Kemarin ada yang nyeletuk. Waktu dialog ini. Pak ada kartu janda enggak? Saya pastikan kalau janda miskin pasti ada. Tapi masa janda kaya minta kartu juga? Saya sarankan janda kaya tolong nikahi pemuda yang nganggur," ujar Suswono.

"Setuju ya? Coba ingat Khadijah enggak? Tau Khadijah kan? Dia kan konglomerat. Nikahi siapa? Ya, Nabi waktu itu belum jadi nabi. Masih 25 tahun pemuda kan? Nah itu contoh kaya begitu," tambahnya.

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya