Liputan6.com, Jakarta Calon Gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung mengatakan, Jakarta memerlukan pemimpin yang berani mengambil keputusan, bukan yang sekadar berimajinasi. Hal itu diungkapkannya saat menghadiri Deklarasi Muda Mudi Menyala Jakarta di Jakarta Selatan, Senin (28/10/2024) malam.
"Ada nggak yang lihat debat semalam? Mau nggak kita semuanya hanya berimajinasi? Jakarta memerlukan pemimpin yang berani mengambil keputusan bukan pemimpin yang berimajinasi," katanya.
Baca Juga
Pramono Anung pun menegaskan, jika dirinya terpilih sebagai Gubernur Jakarta bersama Rano Karno, mereka akan berani mengambil keputusan yang tidak populer.
Advertisement
"Kalau saya jadi Gubernur Jakarta, saya akan mengambil keputusan walaupun itu tidak populer tetapi terutama yang penting bermanfaat bagi rakyat Jakarta," tegasnya.
Pramono Anung juga menilai, menjadi Gubernur Jakarta bukan perkara mudah karenanya DKI perlu dipimpin oelh orang yang berani mengambil keputusan.
"Jakarta ini membutuhkan pemimpin yang mau memutuskan bekerja keras dan juga yang paling penting persoalan Jakarta bukan persoalan yang gampang," ujarnya.
"Pemimpin yang dibutuhkan adalah berani memutuskan, jadi kalau saya diberi amanat saya akan berani memutuskan," imbuh Pramono Anung.
Tugas Pemimpin Berimajinasi
Sebelumnya, Calon Gubernur Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil menanggapi pertanyaan Pramono Anung mengenai rencana membangun Disneyland di Cikarang, Jawa Barat yang tak terwujud, namun dijanjikan kembali untuk dibangun di Kepulauan Seribu.
Menurut RK, rencana itu menjadi catatan baginya saat menjadi Gubernur Jawa Barat (Gubernur Jabar). Dia mengatakan, tugas pemimpin adalah berimajinasi, kendati kerap gagal dalam perjalanan kinerjanya.
"Sebaik-baiknya pemimpin adalah pemimpin yang berani mengambil keputusan, walaupun dalam perjalananya kadang berhasil karena gagal," ujar RK di debat kedua Pilkada Jakarta di Beach City International Stadium, Jakarta Utara, Minggu (27/10/2024).
"Dan tugas pemimpin adalah berimajinasi, seburuk-buruknya pemimpin adalah hanya mengerjakan apa yang ada tanpa daya imajinasi," sambung dia.
Lalu, dia mencontohkan perjuangan Presiden Soekarno yang dinilai melahirkan Indonesia dengan menyertai daya imajinasi.
"Indonesia disebut imagine community, semua berimajinasi," kata Ridwan Kamil.
Lebih lanjut, RK menjelaskan Disneyland di Cikarang tak terwujud karena ada faktor kesepakatan politik yang tidak sesuai. Sehingga, proyek yang telah direncanakan itu tak terlaksana.
"Kalau urusan Disneyland itu kadang-kadang ya dalam political will tetapi bisnis dealnya tidak masuk dan lain sebagainya, tapi yang penting itu berusaha," terang dia.
Meski begitu, RK menuturkan kondisi di Jakarta berbeda dengan Cikarang. Dia meyakini keberhasilan membangun Disneyland di Jakarta lebih besar.
"Jakarta ini sangat konkret karena Karena kunjungan devisa ke aku Kepulauan Seribu sangat sedikit, kami mengusulkan social economic zone. Saya sudah bertemu dengan beberapa pihaknya yang mengatakan sangat visible," kata dia.
Â
(*)
Advertisement