Liputan6.com, Jakarta Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) mengeluarkan pernyataan keras. Putra mahkota sekaligus penguasa de facto Kerajaan Arab Saudi itu mengutuk perang Israel di Jalur Gaza sebagai genosida.
Pernyataan MBS itu sebagai kritik paling keras terhadap Israel dari pejabat Arab Saudi. Terutama sejak dimulainya perang di Gaza yang diklaim Negeri Zionis sebagai balasan atas serangan kelompok militan Palestina, Hamas, pada 7 Oktober 2023.
Baca Juga
Pada pertemuan puncak gabungan Liga Arab dan Organisasi Konferensi Islam (OKI) yang berlangsung di Riyadh, Arab Saudi, sang pangeran dan para pemimpin Arab lainnya menegaskan kembali kritik mereka terhadap serangan Israel di Jalur Gaza dan Lebanon. Mereka pun menyerukan gencatan senjata segera.
Advertisement
"Pertemuan puncak ini diadakan sebagai kelanjutan dari pertemuan puncak sebelumnya mengingat agresi kejam Israel yang terus berlanjut terhadap saudara-saudara kita Palestina dan perluasan agresi terhadap Republik Lebanon," kata MBS, seperti dikutip dari Middle East Eye, Selasa 12 November 2024.
MBS pun menegaskan kembali kecaman Kerajaan Arab Saudi atas genosida yang dilakukan oleh Israel terhadap Palestina. "Yang mengakibatkan lebih dari 150.000 martir, korban terluka, dan hilang, yang sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak."
Bukan hanya Pangeran Mohammed bin Salman. Joyce Msuya selaku Pelaksana Tugas (Plt) Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) untuk Urusan Kemanusiaan dan Pelaksana Tugas Koordinator Bantuan Darurat Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) juga menyoroti krisis kemanusiaan semakin buruk di Kota Gaza, Jalur Gaza, Palestina.
Sebelumnya, Pelapor Khusus PBB untuk Palestina Francesca Albanese juga menyoroti kondisi Jalur Gaza. Ia menyebut apa yang terjadi di Gaza bukanlah perang, melainkan genosida.
Baik Pangeran Mohammed bin Salman maupun Pelapor Khusus PBB untuk Palestina menuding Israel melakukan genosida di Gaza. Simak selengkapnya dalam rangkaian Infografis berikut ini:
Infografis Putra Mahkota Arab Saudi Tuding Israel Lakukan Genosida di Gaza
Advertisement