Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak tujuh tahanan dan narapidana kabur dari rumah tahanan (Rutan) Kelas I Salemba, Jakarta Pusat, Selasa 12 November 2024 lalu. Salah satu tahanan yang berhasil kabur dari balik jeruji besi adalah Murtala Ilyas, gembong narkoba jaringan Malaysia-Medan-Aceh-Jakarta.
Tujuh tahanan dan napi tersebut kabur dengan cara memotong teralis besi kamar sel Rutan Salemba. Mereka juga memanfaatkan sisa kain sarung untuk memanjat, kemudian menyusuri gorong-gorong pembuangan air limbah yang menembus kompleks perumahan di Jalan Percetakan Negara IX, Rawasari, Jakarta Pusat.
Setapak demi setapak gorong-gorong mereka lalui tanpa menghiraukan udara pengap bercampur bau tak sedap hingga akhirnya bisa mengantarkan mereka menghirup udara bebas saat berhasil keluar menembus wilayah kompleks perumahan.
Advertisement
Bila menelusuri lebih jauh lagi, sepanjang jalan 120 meter samping Rutan Salemba di Jalan Percetakan Negara IX, memang hanya ada 1 gorong-gorong saja yang menembus dari arah rutan. Padahal di seberang gorong-gorong itu juga berdiri sebuah Pos Kamling RW 04.
Effendi (61) yang merupakan salah satu petugas Siskamling mengaku tidak melihat gelagat mencurigakan saat dia berjaga pada Senin 11 November 2024 malam. Saat itu dia sedang bertugas bersama dua temannya sejak pukul 23.00 WIB hingga Selasa pagi pukul 05.30 WIB.
"Saya lagi sholat subuh, terus temen saya keliling satu, terus tinggal temen saya jaga di mari (Pos Kamling), kemungkinan apa dia kaga ini, kaga ngelihat (tahanan kabur), kaga tahu," kata Effendi kepada wartawan.
Â
Suasana Sepi Sehabis Hujan
Senin malam itu suasana dingin menyelimuti. Apalagi pada sore hari sempat turun hujan. Hanya ada tiang-tiang lampu jalan setiap 5 meter berjejer dengan lampu putih yang menyorot ke bawah. Ditambah ada satu lampu kecil menyorot dari dekat pos RW yang mengarah langsung ke arah gorong-gorong.
"Karena hujan kan di sini sepi nih, kalau hujan, dari habis jam 5 (sore) ke jam 8 (malam) kan sepi kaga ada orang, kita belum jaga," ucap Effendi.
Biasanya bila ada kendaraan di atas pukul 23.00 yang ingin masuk ke dalam komplek, harus terlebih dahulu meminta izin kepada penjaga di Pos Kamling agar dibukakan portal jalan.
Hanya saja malam itu situasi kompleksnya sepi dan jarang ada kendaraan yang melintas. Effendi bersama dua rekannya sudah memiliki tugas masing-masing, ada yang berjaga di pos, ada pula yang berkeliling kompleks.
Â
Advertisement
Polisi Cari CCTV di Sekitar Lokasi
Hingga pada pagi harinya Selasa (12/11/2024), segerombolan orang yang dianggapnya adalah petugas Rutan Salemba sedang mengecek sebuah gorong-gorong dengan kondisi tralis besi sudah bengkok.
Segelintir cerita yang didengarnya, ada tujuh orang tahanan Rutan Salemba yang kabur dengan cara memotong tralis ruang tahanan dan tralis di gorong-gorong itu.
"Kemungkinan yang udah digergaji situ kali (oleh tujuh narapidana)," ucap dia sambil menujuk ke arah gorong-gorong.
Pria lansia itu juga mengaku sempat diperiksa anggota polisi yang menanyakan soal CCTV di sekitaran kompleks. Hanya saja, menurut dia, di beberap rumah sepanjang jalan itu minim terpasang kamera pengawas.
Berselang sehari setelah kejadian itu, gorong-gorong tersebut sudah ditambal dengan tralis baru, namun sisa besi-besi yang bengkok yang sempat manfaat ketujuh tahanan itu kabur masih terlihat jelas.
Â
Warga Diimbau Melapor Jika Mengetahu Keberadaan Tahanan yang Kabur
Sebelumnya diberitakan, tujuh narapidana dan tahanan kabur dari Rumah Tangan atau Rutan Salemba kelas I Jakarta Pusat pada Selasa, (12/11/2024). Ketujuh narapidana itu terlibat kasus narkoba.Â
"Benar, tujuh tahanan dan narapidana telah melarikan diri," ujar Kepala Rutan Kelas I Jakarta Pusat, Agung Nurbaini.
"Kami bersama Ditjenpas dan kepolisian langsung melakukan pengejaran intensif terhadap para tahanan yang kabur," lanjutnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, para tahanan diduga menjebol teralis kamar sel mereka untuk kabur. Pihak Rutan Salemba telah melakukan pengecekan dan penyisiran di sekitar area rutan untuk mencari jejak para tahanan yang kabur. Koordinasi dengan kepolisian juga terus dilakukan untuk mempercepat proses penangkapan.
Agung menghimbau masyarakat untuk membantu memberikan informasi terkait keberadaan para tahanan yang kabur.
"Jika ada yang mengetahui keberadaan para tahanan, mohon segera laporkan kepada pihak berwenang. Kami akan terus bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan keamanan dan keselamatan masyarakat," kata dia.
Â
Reporter: Rahmat Baihaqi
Merdeka.com
Advertisement