Alasan Pasutri Buka Layanan Tukar Pasangan di Jakarta-Bali

Pasangan suami istri tersebut telah ditetapkan tersangka karena membuka layanan tukar pasangan. Aktivitas seksual direkam dan disebarluaskan melalui platform media sosial.

oleh Nila Chrisna Yulika diperbarui 13 Jan 2025, 12:30 WIB
Diterbitkan 13 Jan 2025, 12:30 WIB
Ilustrasi prostitusi
Ilustrasi prostitusi

Liputan6.com, Jakarta - Polisi mengungkap alasan pasangan suami istri berinisial IG (39) dan KS (39) membuka layanan tukar pasangan di Jakarta-Bali.

"Ini hanya kesepakatan saja dari keterangan mereka, janji ketemu dan tempat disepakati saat ketemu," kata Kasubdit IV Direktorat Reserse Siber (Ditressiber) Polda Metro Jaya AKBP Herman saat dihubungi, Senin, (13/1/2025).

Sehingga, belum adanya indikasi apakah mereka memiliki kenalan atau tidak di hotel yang rencananya bakal digelar kegiatan tersebut.

"Belum ada indikasi kenal dengan hotel atau villa," ujarnya.

Pasangan suami istri tersebut telah ditetapkan tersangka karena membuka layanan tukar pasangan. Aktivitas seksual direkam dan disebarluaskan melalui platform media sosial.

Direktur Reserse Siber Polda Metro Jaya, Kombes Roberto GM Pasaribu mengungkap motif pasutri tersebut berawal dari dorongan fantasi seksual, namun kemudian bergeser ke motif ekonomi.

"Yang bersangkutan motif yang pertama adalah motif hasrat seksual. Jadi dari salah satu pasangannya, yang selalu berfantasi tidak bisa untuk melakukan hubungan seksual layaknya seorang dewasa apabila tidak ada orang lain. Nah dari sini mereka berpikir bagaimana caranya untuk mendapatkan motif ekonomi," katanya di Jakarta, Jumat, (10/1/2025).

Terungkap dari Situs Online

Dia mengatakan, kasus ini terungkap setelah dilakukan penyelidikan ke salah satu situs online. Meski tak mengungkap alamat situs, Roberto menerangkan, pengakses harus menjadi anggota terlebih dahulu untuk masuk. Sehingga kepolisian menyamar saat melakukan proses penyelidikan.

"Masuk jadi member ini gratis, situs dipakai untuk sarana pertemuan dengan model bertukar pasangan," ujarnya.

Roberto mengatakan, hasil penyelidikan setidaknya sudah 10 kali aktivitas tukar pasangan berhasil terselenggara, delapan diantaranya di Bali.

"Dua kali di Jakarta dan sisanya di Bali. Nah ini sedang pendalaman juga oleh kita," tegasnya.

 

Reporter: Nur Habibie/Merdeka

Infografis Prostitusi Artis 1
Infografis Prostitusi Artis (Liputan6.com/desi)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya