Liputan6.com, Jakarta - Polda Papua bersama Satgas Ops Damai Cartenz berupaya mengungkap kasus penembakan warga sipil di Kabupaten Yalimo, Provinsi Papua Pegunungan. Serangan itu diduga dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Aske Mabel, seorang desertir dari Polres Yalimo.
“Dalam beberapa hari terakhir, terjadi insiden menonjol di wilayah hukum Polda Papua yang melibatkan KKB Aske Mabel. Pelaku melarikan diri dengan membawa senjata api dan melakukan aksi penembakan sebanyak sembilan kali, yang mengakibatkan lima orang meninggal dunia,” tutur Kepala Operasi Damai Cartenz Brigjen Faizal Ramadhani dalam keterangannya, Selasa (14/1/2025).
Baca Juga
Faizal menegaskan, pihaknya telah mengerahkan berbagai unit, termasuk Reskrim, Brimob, dan Siber Polda Papua untuk mendukung Satgas Ops Damai Cartenz dan Polres Yalimo dalam upaya mengungkap kasus tersebut.
Advertisement
Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz Kombes Yusuf Sutejo menambahkan, pihaknya mengimbau masyarakat untuk berperan aktif dalam menjaga situasi tetap kondusif.
“Keterlibatan masyarakat sangat penting dalam membantu aparat keamanan menjaga situasi tetap kondusif,” jelas dia.
Polda Papua dan Satgas Ops Damai Cartenz memastikan segera menuntaskan kasus yang melibatkan KKB Aske Mabel, serta terus menjaga stabilitas keamanan di wilayah Papua Pegunungan.
“Kami berkomitmen untuk menjaga kedamaian dan memberikan rasa aman bagi warga Kabupaten Yalimo,” kata Yusuf.
Satgas Damai Cartenz Tangkap DPO KKB Mairon Tabuni di Bandara Ilaga Papua
Satgas Operasi Damai Cartenz berhasil menangkap DPO Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua atas nama Mairon Tabuni alias Solikin di Bandara Aminggaru Ilaga, Kabupaten Puncak.
Kaops Satgas Damai Cartenz Brigjen Faizal Ramadhani menyampaikan, penangkapan itu dilakukan hari ini, Senin, (21/10/2024) sekitar pukul 09.05 WIT.
“Kami telah mengamankan DPO KKB Puncak atas nama Mairon Tabuni alias Solikin. Yang bersangkutan terlibat dalam kriminal penyerangan dan penembakan warga sipil di Ilaga Kabupaten Puncak,” tutur Faizal kepada wartawan.
Dia mengulas, Mairon Tabuni alias Solikin terlibat dalam kasus penyerangan dan penembakan terhadap warga sipil atas nama Sudirman, yang merupakan pedagang kios di Ilaga, Kabupaten Puncak, pada 23 Mei 2024.
“Korban mengalami luka tembak serius di bagian punggung, kaki kanan, hingga tembus ke telapak kaki, serta luka di tulang kering kaki kiri yang tembus ke betis. Kasus tersebut telah tercatat dalam laporan polisi dengan nomor LP/B/6/V/2024/SPKT/Polres Puncak dan DPO/11/VI/Res.1.7/2024/Reskrim,” jelas dia.
Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz Kombes Bayu Suseno menambahkan, Mairon Tabuni alias Solikin merupakan anggota KKB Kepala Air pimpinan Papuanus alias Jeki Murib di Kabupaten Puncak. Atas penangkapan itu, dia kini dibawa ke Posko Operasi Damai Cartenz di Mimika untuk pemeriksaan lebih lanjut.
"Satgas Ops Damai Cartenz 2024 terus bekerja keras untuk menegakkan hukum terhadap KKB di Papua demi terciptanya Papua yang aman dan damai," kata Bayu.
Advertisement
Kompolnas Apresiasi Pendekatan Damai Satgas Damai Cartenz
Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) berharap insiden penyanderaan Pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Mehrtens, oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM) menjadi yang terakhir, serta Papua dapat berkembang menjadi wilayah yang lebih aman, damai, dan sejahtera di masa depan.
Komisioner Kompolnas, Poengky Indarti, menyatakan bahwa sejak penyanderaan terhadap Kapten Philip pada 7 Februari 2023, pihaknya secara aktif berdialog dengan Satgas Damai Cartenz 2024 untuk membahas upaya pembebasan.
"Pada pertemuan-pertemuan tersebut, Kompolnas mendorong pendekatan damai dan humanis, serta menghindari penggunaan kekerasan dalam penyelesaian kasus ini," ujar Poengky, seperti dikutip dari Antara, Sabtu (21/9/2024).
Poengky mengapresiasi keberhasilan Satgas Damai Cartenz dalam membebaskan Kapten Philip yang disandera oleh kelompok OPM pimpinan Egianus Kogoya di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.
"Kami berterima kasih sebesar-besarnya kepada Polri, terutama Satgas Damai Cartenz, serta semua pihak yang terlibat dalam proses pembebasan ini," ungkapnya.
Keberhasilan pembebasan dengan pendekatan damai, atau soft approach, menurut Poengky, menunjukkan komitmen satgas untuk menyelesaikan konflik tanpa kekerasan.
"Setiap kali kami bertemu dengan Satgas Damai Cartenz 2024, kami terus memberikan masukan agar pembebasan dilakukan dengan pendekatan damai, mengutamakan kemanusiaan," tambah Poengky.