Operasi Keselamatan Jaya Dimulai Hari Ini, 1.675 Personel Dikerahkan

Karyoto menegaskan fokus Operasi Keselamatan Jaya untuk mencegah kecelakaan yang diakibatkan kelalaian karena tidak rutin melakukan pemeriksaan kendaraan.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 10 Feb 2025, 10:51 WIB
Diterbitkan 10 Feb 2025, 10:51 WIB
Anggota Satlantas Polres Metro Depok memberikan himbauan kepada pengendara pada operasi Keselamatan Jaya.
Anggota Satlantas Polres Metro Depok memberikan himbauan kepada pengendara pada operasi Keselamatan Jaya. (Dok. Humas Polres Metro Depok)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 1.675 personel gabungan TNI-Polri dikerahkan dalam Operasi Keselamatan Jaya 2025 yang berlangsung selama dua pekan, mulai 10 hingga 23 Februari 2025.

Operasi ini bertujuan meningkatkan kesadaran dan kepatuhan masyarakat dalam berlalu lintas guna menekan angka kecelakaan di jalan raya.

"Anggota yang dilibatkan dalam operasi ini sebanyak 1.675 personel gabungan TNI-Polri," kata Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto, kepada wartawan, Senin (10/2/2025).

Karyoto menegaskan fokus operasi untuk mencegah kecelakaan yang diakibatkan kelalaian karena tidak rutin melakukan pemeriksaan kendaraan.

Dia kemudian menyoroti kecelakaan beruntun di Gerbang Tol Ciawi yang menewaskan beberapa korban.

Menurut dia, hal ini menunjukkan pentingnya mengunggah kesadaran pengemudi dalam mengecek kondisi kendaraan sebelum berkendara.

"Ketika (pengguna) kendaraan mengecek alat-alat keselamatan seperti rem lebih bagus mungkin hal-hal kekurangan kekurangan yang bisa mengakibatkan kefatalan bisa dicegah," ujar dia.

Lebih lanjut, Karyoto menekankan kepada Dinas Perhubungan untuk memperketat pengawasan terhadap kelayakan kendaraan, termasuk masa berlaku uji KIR.

"Mudah-mudahan kita lebih teliti lagi meningkatkan pemeriksaan, jangan sampai seperti yang terjadi di Ciawi kemarin, rem blong. Kenapa rem blong terjadi? Ya memang bisa jadi technical eror atau human eror atau memang alat itu ada yang rusak tanpa diketahui masa waktunya, keliatannya masih baik-baik saja, ketika dipakai kemudian rem blong," ujar dia.

Diakhir, Karyoto mengimbau agar masyarakat untuk ikut berperan dalam menciptakan keselamatan berlalu lintas, kepatuhan terhadap peraturan, menjadi hal yang utama.

"Taat kepada peraturan-peraturan yang mengikat, pertama adalah pengecekan alat kendaraan yang dipakai, yang kedua pengecekan terhadap rambu-rambu yang ada, dia juga memahami rambu-rambu yang dihadapi pada saat dia berjalan, itu saja," ujar dia.

Utamakan Edukatif dan Preventif

Sementara itu, Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Latif Usman, menambahkan operasi ini lebih mengutamakan pendekatan edukatif dan preventif. Adapun, sasarannya adalah kendaraan dan pengemudi.

Untuk kendaraan, pemeriksaan rem (RAM Check) akan dilakukan di terminal serta pool armada angkutan umum guna memastikan kelayakan operasional.

Selain itu, pengemudi angkutan umum juga akan menjalani sejumlah pemeriksaan, termasuk tes urine dan alkohol, untuk memastikan mereka dalam kondisi layak mengemudi.

"Para pengemudi angkutan umum, kita lakukan cek urin maupun cek alkohol, ini yang akan kita lakukan," ujar dia.

Sementara untuk penegakan aturan, Latif mengatakan, Polda Metro Jaya akan mengandalkan sistem tilang elektronik (ETLE) untuk menindak pelanggaran lalu lintas.

"Penegakan hukum kita serahkan kepada ETLE. ETLE statis maupun ETLE mobil, kecuali adalah pemalsuan plat nomor dan tidak menggunakan plat nomor begitu juga penggunaan strobo akan kita menggunakan penindakan secara manual," ujar dia.

Infografis Kasus Kecelakaan Bus Pariwisata Saat Study Tour
Infografis Kasus Kecelakaan Bus Pariwisata Saat Study Tour.  (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Live dan Produksi VOD

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya