Liputan6.com, Jakarta - Hari ini, Rabu (5/3/2025), umat Katolik di seluruh dunia merayakan Rabu Abu atau Ash Wednesday, yang menandai dimulainya masa Prapaskah. Rabu Abu menjadi awal dari perjalanan tobat selama 40 hari sebelum Paskah, sebuah periode yang penuh dengan refleksi dan persiapan rohani.
Mengutip dari katolisitas.org, angka 40 memiliki makna mendalam dalam tradisi Katolik sebagai waktu persiapan spiritual. Lantas, mengapa puasa ini dimulai pada hari Rabu? Jawabannya berakar pada cara Gereja Katolik menghitung masa Prapaska. Puasa dimulai pada hari Rabu dan berlangsung selama enam hari dalam seminggu (Minggu tidak dihitung karena dianggap sebagai hari peringatan Kebangkitan Yesus).
Advertisement
Masa puasa berlangsung selama enam minggu, ditambah dengan empat hari, sehingga totalnya genap 40 hari. Paskah jatuh pada hari Minggu, sehingga dengan menghitung mundur 36 hari (6 minggu) ditambah empat hari lagi, maka hari pertama puasa adalah Rabu. Ini adalah cara Gereja untuk memastikan bahwa 40 hari tobat dihitung sebelum Minggu Paskah.
Advertisement
Mengapa Rabu Abu?
Abu adalah tanda pertobatan. Kitab Suci mengisahkan abu sebagai tanda pertobatan, misalnya pada pertobatan Niniwe.
Di atas semua itu, diingatkan bahwa umatNya diciptakan dari debu tanah dan suatu saat nanti akan mati dan kembali menjadi debu.
Olah karena itu, pada saat menerima abu di gereja akan mendengar ucapan dari Romo.
"Bertobatlah, dan percayalah kepada Injil" atau "Kamu adalah debu dan akan kembali menjadi debu" (you are dust, and to dust you shall return).
Advertisement
Pantang dan Berpuasa Rabu Abu
Melansir laman www.tuhanyesus.org, pantang untuk makan daging atau pun makanan lain dilihat dari yang sudah ditentukan Konferensi para Uskup sudah seharusnya dilakukan setiap hari Jumat sepanjang tahun, kecuali jika hari Jumat tersebut termasuk dalam hitungan hari raya.
Sementara pantang dan puasa juga harus dilakukan pada hari Rabu Abu serta Jumat Agung untuk memperingati sengsara serta wafat Yesus Kristus.
Pantang ini dilakukan oleh umat yang sudah genap berusia 14 tahun, sementara untuk puasa mengikat semua usia dewasa sampai umur 60 tahun. Setiap orang Katolik sangat wajib untuk berpuasa di hari Rabu Abu dan juga Jumat Agung.
Arti Puasa dan Pantang
Puasa dalam umat Kristen berarti hanya makan kenyang sekali dalam sehari dan bisa disesuaikan masing-masing orang seperti kenyang, tidak kenyang dan tidak kenyang atau tidak kenyang, kenyang dan tidak kenyang atau tidak kenyang, tidak kenyang dan kenyang.
Sedangkan untuk pantang yang juga wajib dilakukan umat Katolik pada hari Rabu Abu serta setiap hari Jumat sampai Jumat Suci yakni berjumlah 7 kali selama masa Pra Paskah.
Yang diwajibkan untuk berpantang adalah semua orang Katolik yang sudah berusia 14 tahun keatas. Pantang ini memiliki arti pantang daging, pantang garam, pantang rokok, pantang gula, pantang hiburan seperti televisi, film, dan sebagainya.
Oleh karena ringannya berpuasa dan pantang, maka sudah seharusnya puasa dan pantang ini untuk dilaksanakan sebagai bentuk semangat bertobat untuk semua umat beriman meliputi pribadi, keluarga, atau kelompok.
Advertisement
Perayaan Dalam Hari Rabu Abu
Dalam gereja Katolik, Rabu Abu menjadi hari pertama dari dimulainya masa Pra Paskah yang jika dalam bahasa Inggris disebut denga Lent, yakni masa persiapan untuk menyambut hari raya Paskah, hari kebangkitan Yesus kristus pada hari Minggu Paskah.
Tepatnya, Rabu Abu akan diperingati setiap hari ke-46 sebelum Paskah. Sebab, Paskah sendiri akan jatuh pada tanggal berbeda di setiap tahunnya begitu juga dengan Rabu Abu. Inilah beberapa perayaan yang sering dilakukan dalam Hari Rabu Abu:
- Dalam misa Rabu Abu ini, maka abu akan diberikan pada umat dari hasil pembakaran daun palma yang sudah diberkati dan diberikan pada minggu Palma setahun sebelumnya. Gereja Katolik di seluruh dunia juga meminta umat untuk mengembalikan daun palma yang sudah dibawa pulang dan sudah mengering dari perayaan Paskah tahun lalu untuk dibawa kembali ke gereja yang nantinya akan dibakar sampai menjadi abu.
- Lalu, abu akan diberkati oleh Pastur dan diperciki dengan air suci dan umat akan maju secara berbaris untuk menerima tanda salib dari abu di bagian dahi. Pastur akan memberikan tanda salib di dahi tersebut sambil berkata "Ingatlah, manusia dari abu kembali menjadi abu, dari debu kembali menjadi debu".
- Rabu Abu menjadi hari yang secara khusus diperuntukan bagi para pendosa yang ingin kembali ke dalam Gereja dan menyesali atas semua dosa dalam wujud pertobatan. Abu ini akan menjadi pengingat atas semua dosa yang sudah diperbuat dan umat Katolik sendiri umumnya akan membiarkan abu tersebut tetap berada di dahi sebagai wujud kerendahan hati.
