Hari Perempuan Internasional, Pj Bupati Yonathan Dukung Kesetaraan Perempuan Mimika

Liputan6.com, Jakarta - Pj Bupati Mimika Yonathan Demme Tangdilintin menyatakan, Peringatan International Women's Day (IWD) 2025 atau Hari Perempuan Internasional menjadi momentum dalam menciptakan, membentuk, menumbuhkkembangkan serta merawat budaya dan ekosistem antikorupsi.

"Kami mengucapkan selamat memperingati dan merayakan Hari Perempuan Internasional atau International Women's Day (IWD) 2025. Semoga kaum Hawa Mimika menjadi trigger pergerakan global perempuan dalam menciptakan, membentuk, menumbuhkkembangkan serta merawat budaya dan ekosistem antikorupsi di dunia, khususnya di Indonesia, tanah air tercinta," ujar Yonathan dalam keterangan diterima, Minggu (9/3/2025).

Ia meyakini, tema "For All Women and Girls: Rights, Equality, Empowerment" yang diusung PBB sebagai tema besar peringatan Hari Perempuan Internasional 2025, mampu menggerakkan umat manusia untuk bersama-sama mewujudkan hak, kesetaraan, dan kesempatan yang sama bagi perempuan.

Menurut dia, hak kesetaraan dan kesempatan bagi perempuan, sejatinya melekat sejak mereka masih dikandung badan hingga terlahir dan tumbuh dewasa. Sama halnya dengan laki-laki, perempuan juga harus siap menghadapi sekaligus menyelesaikan berbagai tantangan dan persoalan hidup-kehidupan di dunia.

"Peran dan andil besar perempuan dalam menentukan arah, tujuan, kebijakan dan masa depan suatu bangsa, khususnya di Kabupaten Mimika, tidak dapat dinafikan mengingat dari rahim kaum Hawa lah, terlahir calon-calon generasi penerus masa depan daerah penghasil emas terbesar di republik ini," jelas dia.

Yonathan mengamini tugas berat sebagai seorang wanita, bukan sebatas melahirkan, namun juga dalam proses asah, asih dan asuh buah hati, sangat menentukan kualitas generasi penerus masa depan. Khususnya di Mimika agar dapat memiliki karakter kuat dalam menjaga moral, etika, budaya serta nilai-nilai kejujuran, dalam perjalanan hidupnya kelak.

"Nilai-nilai agama dan kejujuran yang senantiasa disemai, ditanamkan serta di rawat baik sejak dini oleh kaum hawa, tentunya akan membentuk mental dan spiritual anak-anak Mimika menjadi sosok sederhana, yang memiliki karakter kuat, sebagai pribadi antikorupsi," harap dia.

Yonathan yakin, generasi muda dengan sosok pribadi sederhana antikorupsi yang sesungguhnya menjadi harapan terbentuknya pandangan serta kultur atau budaya baru antikorupsi, dimana setiap individu di Mimika akan membiasakan diri dengan yang benar atau kejujuran, bukan lagi membenarkan kebiasaan KKN dalam setiap tarikan napasnya di bumi Papua.

Dia pun mendorong dan mengajak semua perempuan di Mimika untuk turut serta menjadi agen Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK) yang diinisiasi Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (KPK RI).

"Menanamkan budaya antikorupsi dan berperilaku jujur yang dimulai dari diri sendiri, lalu 'menular' ke keluarga, saudara, teman atau sahabat, tentunya akan membentuk dan memperluas ekosistem budaya antikorupsi di Mimika," ungkap dia.

"Jika budaya antikorupsi dapat mengakar kuat di tanah Papua, saya dan kita semua tentunya yakin, Kabupaten Mimika dapat segera keluar dari angka/garis kemiskinan, 14,18% pada tahun 2024," imbuhnya menandasi.

Sebagai informasi, agen-agen SPAK, terdiri dari berbagai latar belakang, mulai dari ibu rumah tangga, buruh, aktivis, guru, hingga perempuan yang berkarier di pemerintahan dan swasta, serta istri-istri pejabat maupun penyelenggara negara yang suaminya sangat rentan terlibat tindak pidana korupsi.