Apa Penyebab Terjadinya Hujan Es? Ketahui Kronologinya agar Siap Menghadapi

Hujan es terjadi akibat proses atmosfer yang kompleks, simak penjelasan lengkapnya di sini.

oleh Rizka Nur Laily Muallifa Diperbarui 11 Mar 2025, 16:54 WIB
Diterbitkan 11 Mar 2025, 16:54 WIB
Hujan es dan belalai air
Hujan es dan angin puting beliung berbentuk belalai air mengegerkan warga Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, Selasa, 27 Februari 2018, sekitar pukul 17.00 Wita. (Foto: Istimewa/Fauzan/Liputan6.com)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Fenomena hujan es sering kali terjadi secara tiba-tiba dan mengejutkan masyarakat. Hujan yang biasanya berbentuk air berubah menjadi butiran es kecil yang turun dari langit. Kejadian ini umumnya disertai dengan hujan deras, petir, serta angin kencang, dan biasanya berlangsung dalam waktu singkat.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), hujan es di Indonesia lebih sering terjadi saat peralihan musim. Kejadian ini berkaitan dengan pertumbuhan awan Cumulonimbus (Cb) yang sangat besar dan padat. Selain itu, kondisi atmosfer yang tidak stabil juga menjadi faktor utama yang menyebabkan terbentuknya butiran es di awan sebelum jatuh ke permukaan bumi.

Meski tergolong sebagai fenomena cuaca ekstrem, hujan es bukanlah sesuatu yang berbahaya jika dihadapi dengan langkah yang tepat. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk memahami penyebab, proses, serta cara mengantisipasi dampak dari hujan es.

Promosi 1

Kronologi Terjadinya Hujan Es

Hujan es terjadi karena adanya pola konvektifitas yang signifikan di atmosfer, baik dalam skala lokal maupun regional. Proses ini dimulai dengan pembentukan awan Cumulonimbus (Cb), yang merupakan jenis awan konvektif yang menjulang tinggi ke angkasa, bahkan bisa mencapai lebih dari 9.000 meter.

Puncak awan Cumulonimbus ini memiliki suhu yang sangat dingin, bisa mencapai -60 derajat Celcius atau bahkan lebih rendah. Suhu ekstrem ini menyebabkan uap air di dalam awan membeku dan membentuk kristal-kristal es. Kristal-kristal es ini kemudian bertumbukan dengan butiran air super dingin yang masih berada di dalam awan. Proses tumbukan ini membuat kristal es semakin membesar dan menjadi butiran es yang lebih padat.

Ketika butiran es ini menjadi terlalu berat untuk ditopang oleh arus udara naik di dalam awan, maka butiran es tersebut akan jatuh ke permukaan bumi sebagai hujan es. Fenomena ini biasanya terjadi dalam waktu singkat, kurang dari satu jam, namun intensitasnya bisa sangat tinggi. Butiran es yang besar dan padat dapat menyebabkan kerusakan, seperti memecahkan kaca jendela atau genteng rumah.

Penyebab Hujan Es

Hujan Es
Hujan es melanda sejumlah daerah di Yogyakarta, Senin (11/3/2025). (Liputan6.com/ Dok Warga Skolastika Yori)... Selengkapnya

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya hujan es:

  • Atmosfer yang tidak stabil: Kondisi atmosfer yang labil memicu pertumbuhan awan Cumulonimbus. Hujan deras yang tiba-tiba dan angin kencang seringkali menyertai hujan es.
  • Suhu permukaan yang rendah: Suhu permukaan bumi yang rendah membantu agar butiran es tidak mencair sepenuhnya sebelum mencapai tanah.
  • Tingkat pembekuan yang rendah: Jika lapisan pembekuan berada pada ketinggian yang lebih rendah dari biasanya, maka kemungkinan terjadinya hujan es akan meningkat.
  • Periode peralihan musim: Hujan es sering terjadi pada periode peralihan musim, seperti dari musim penghujan ke musim kemarau atau sebaliknya, karena kondisi atmosfer yang cenderung labil pada periode tersebut.

Jika beberapa hari berturut-turut tidak hujan di musim transisi, potensi hujan lebat disertai angin kencang, termasuk hujan es, meningkat. Hujan es memang bisa menjadi fenomena yang menakutkan, tetapi dengan memahami penyebabnya, kita bisa lebih siap menghadapinya.

Pertanyaan Umum seputar Hujan Es

1. Apakah hujan es berbahaya?

Ya, hujan es bisa berbahaya karena butiran es yang besar dapat menyebabkan kerusakan pada bangunan, kendaraan, dan bahkan melukai orang.

2. Bagaimana cara mengetahui jika akan terjadi hujan es?

Biasanya, tanda-tanda seperti awan gelap, angin kencang, dan hujan deras dapat menjadi indikasi bahwa hujan es mungkin akan terjadi.

3. Apakah hujan es terjadi di semua daerah?

Tidak, hujan es lebih umum terjadi di daerah dengan iklim tertentu, terutama di daerah yang memiliki pola cuaca konvektif yang kuat.

4. Bagaimana cara melindungi diri dari hujan es?

Sebaiknya, saat ada tanda-tanda hujan es, carilah tempat yang aman seperti dalam gedung atau kendaraan untuk melindungi diri dari bahaya hujan es.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya