Survei: 74,8% Masyarakat Kecewa Kinerja Ekonomi SBY-Boediono

Rakyat Kecewa dengan kenaikan harga BBM dan tarif dasar listrik karena mengatrol harga sembako.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 02 Agu 2013, 22:21 WIB
Diterbitkan 02 Agu 2013, 22:21 WIB
sby-konversin-130707b.jpg
Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan Susilo bambang Yudhoyono-Boediono terkait stabilitas ekonomi masih saja rendah. Survei yang dilakukan Focus Survey Indonesia menyebutkan tingkat kepercayaan terhadap pemerintah hanya 7,3 persen.

"Hanya 7,3 responden yang puas dengan kinerja SBY dalam hal pengendalian stabilitas ekonomi. Sementara 74,8 persen menyatakan kecewa," kata Direktur Focus Survey Indonesia Nelly Rosa Juliana  di kawasan Cikini, Jakarta, Jumat (2/8/2013).

Rendahnya angka itu tak lepas dari imbas kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Hal itu diperburuk dengan waktu penetapan yang bertepatan dengan bulan Ramadan dan masa masuk anak sekolah.

Tak hanya itu, kenaikan tarif dasar listrik yang diberlakukan setelah kenaikan harga BBM menambah kekecewaan masyarakat. Kenaikan itu langsung mengatrol harga-harga kebutuhan pokok. Imbasnya penderitaan masyarakat semakin kompleks.

Di samping itu, pemerintahan SBY-Boediono dinilai sangat burk dalan hal sosial keamanan. Hasil survei menyebutkan 72,3 persen masyarakat tidak puas dengan penyelesaian masalah hukum dan keamanan di Indonesia.

"Ada penilaian terjadi keterlambatan dan ketidaktuntasan dalam menyelesaikan masalah gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat, termasuk kasus-kasus bentrokan anggota TNI dengan Polri," lanjut Nelly.

Survei ini melibatkan 10.000 reponden dari 21 provinsi di seluruh Indonesia. Menerapkan metode deskriptif kualitatif, FSI melaksanakan survei sejak tanggal 10-28 Juli 2013 dengan margin eror 2,5 persen. (Eks)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya