Jokowi: Nantinya, Taman Waduk Riario Jauh Lebih Bagus dari Pluit

Jokowi memgatakan, lokasi yang akan dijadikan sebagai taman Waduk Riario ini luasnya mencapai 2 hektar.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 19 Agu 2013, 16:15 WIB
Diterbitkan 19 Agu 2013, 16:15 WIB
jokowi-tinjau-pasar-tanah-abang-130813-d
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengunjungi lokasi pembangunan Waduk Riario di Pulomas, Jakarta Timur. Waduk ini diklaim nantinya sebagai waduk yang terbagus dibanding Waduk Pluit.

Gubernur yang karib disapa Jokowi itu tiba di area waduk yang akan dijadikan sebagai ruang Terbuka Hijau (RTH) sekitar pukul 14.00, Senin (19/8/2013). Jokowi langsung masuk ke area tepi waduk bagian barat yang akan dijadikan sebagai RTH. Di sana tampak sebuah eskavator yang sedang melakukan pengerukan tanah tepi waduk.

Sambil membawa sebuah kertas bergambar skema pembangunan waduk Riario, Jokowi menjelaskan rencana pembangunan waduk. "Di sini mulai bulan depan akan kita kerjakan. Di bagian barat sini akan kita buatkan taman, ruang hijau, public space," ujar Jokowi.

Jokowi mengatakan, lokasi yang akan dijadikan sebagai taman Waduk Riario ini luasnya mencapai 2 hektar. Pembangunannya rencananya akan dimulai pada bulan depan. "September ini sudah bisa kita mulai, awal tahun depan selesai. Sudah bisa dipakai oleh warga," kata Jokowi.

Nantinya taman waduk Pluit yang akan dibangun akan dilengkapi berbagai fasilitas umum seperti jogging track, area bermain anak, dan ruang interaksi publik seperti amphi theater. "Ini ruang publik, bukan bisnis. Jadi warga yang datang ke sini bisa menikmatinya dengan gratis. Ini dalam rangka menurunkan tensi kota," kata Jokowi.

Taman Waduk Riario, janji Jokowi, akan lebih bagus dibanding Waduk Pluit yang saat ini proses pengerjaannya sudah hampir rampung. "Di Pluit itu bagus, disini kalau jadi akan lebih jauh bagus. Selain untuk banjir, Riario untuk perluas RTH kota, area bermain, juga beri ruang publik bagi masyarakat yang gratis," kata dia. (Ary/Ism)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya