[VIDEO] Detik-detik Penumpang Lion Air Ngamuk karena AC Mati

Para penumpang Lion Air yang gelisah karena tidak ada pendingin udara sehingga mereka kepanasan dan kesulitan bernafas di dalam pesawat.

oleh Liputan6 diperbarui 01 Okt 2013, 00:48 WIB
Diterbitkan 01 Okt 2013, 00:48 WIB
penumpnag-lion-ngamuk-130930d.jpg
Penumpang maskapai penerbangan Lion Air rute Manado-Jakarta di Bandara Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara, kembali protes karena pendingin ruangan tidak berfungsi sehingga suhu di dalam kabin menjadi panas. Mereka pun terpaksa membuka pintu darurat karena tidak tahan kepanasan.

Mereka memprotes pihak Lion Air yang tetap memaksa penumpang naik meski ada komponen di dalam pesawat yang mengalami kerusakan.

Dalam tayangan Liputan 6 SCTV, Senin (30/9/2013), detik-detik para penumpang Lion Air yang gelisah karena tidak ada pendingin udara di kabin pesawat Lion Air rute Manado-Jakarta direkam seorang penumpang. Mereka kepanasan akibat alat pendingin udara atau AC tidak berfungsi. Bahkan, ada yang membuka pintu darurat karena sudah tidak tahan kepanasan sekitar 30 menit di dalam pesawat tanpa pendingin udara. Mereka pun akhirnya turun dan mendatangi manajemen Lion Air.

Saat bertemu penumpang Lion Air dengan nomor penerbangan JT 775, pihak manajemen bukannya menanggapi protes penumpang namun petugas malah memarahi penumpang karena membuka paksa pintu darurat. Padahal, mereka sudah tidak kuat menahan panas sehingga membuka pintu darurat adalah alternatif agar udara masuk.

"Kami hampir mati habis mati di dalam, AC nggak hidup," kata penumpang Ivone.

Kontan, suasana di kantor perwakilan Lion Air Bandara Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara pun ramai dengan protes dan menuntut ganti rugi.

Kericuhan mereda setelah pihak Angkasa Pura bersama manajemen Lion Air berjanji akan memberikan ganti rugi setiba di Jakarta. Sebanyak 198 penumpang akhirnya diberangkatkan dengan ke pesawat Lion Air JT 777 setelah 7 jam tertunda keberangkatannya. (Adi)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya