Polisi masih melakukan penyelidikan terhadap penyebab kematian bayi 9 bulan A, yang diketahui mengalami kelainan pada anus dan kemaluannya. Ibunda bayi, IP (32) berharap kasus ini cepat selesai.
"Saya mohon pihak kepolisian agar cepat menyelesaikan masalah ini. Kasihan bapak saya, sudah tua dan sakit-sakitan," kata IP di kediamannya Duren Sawit, Jakarta Timur, Senin (14/10/2013).
Kakek korban atau ayah IP memang juga turut diperiksa polisi. IP sendiri sempat menolak anaknya diotopsi. Sebab, dirinya tetap yakin anak ketiganya itu meninggal dengan wajar.
"Saya yakin anak saya meninggal wajar. Karena itu saya awalnya nggak mau anak saya diotopsi," lanjutnya.
Namun, polisi tetap meminta anaknya diperiksa dengan alasan ada kejanggalan. Sampai akhirnya, dirinya bersama keluarga mengizinkan. "Karena itu, saya minta kasus ini lekas selesai," tandasnya. (Ism/Yus)
"Saya mohon pihak kepolisian agar cepat menyelesaikan masalah ini. Kasihan bapak saya, sudah tua dan sakit-sakitan," kata IP di kediamannya Duren Sawit, Jakarta Timur, Senin (14/10/2013).
Kakek korban atau ayah IP memang juga turut diperiksa polisi. IP sendiri sempat menolak anaknya diotopsi. Sebab, dirinya tetap yakin anak ketiganya itu meninggal dengan wajar.
"Saya yakin anak saya meninggal wajar. Karena itu saya awalnya nggak mau anak saya diotopsi," lanjutnya.
Namun, polisi tetap meminta anaknya diperiksa dengan alasan ada kejanggalan. Sampai akhirnya, dirinya bersama keluarga mengizinkan. "Karena itu, saya minta kasus ini lekas selesai," tandasnya. (Ism/Yus)