Pembunuhan Tante Henny (77) berlangsung di kamar kos yang beralamat di Jalan MPR Raya No. 22 Unit 16 Cilandak, Jakarta Selatan. Namun, tetangga kos tak tahu aksi pembantaian yang dilakukan oleh Suherman pada 30 Oktober silam.
Pantauan Liputan6.com, Sabtu (7/12/2013), tempat kos elite tersebut memiliki halaman yang cukup luas. Sejumlah penghuni tampak tengah berada di halaman berpagar kayu itu. Kos-kosan bercat kuning itu memiliki total 20 kamar. Harga per kamarnya berkisar antara Rp 2,5 juta hingga Rp 3 juta.
Menurut Ketua RT 5 Haji Hapas, Tante Henny memang agak tertutup. Sehingga penghuni kos lainnya tidak begitu mengenal wanita yang mayatnya dimasukkan ke dalam koper itu. "Saya malah nggak tahu kalau ada pembunuhan. Mereka memang orangnya tertutup," kata Haji Hapas ketika ditemui Liputan6.com.
Menurut Haji Hapas, dirinya memang jarang mengontrol kos-kosan berlantai 2 milik Heru Cahyo Purnomo itu. "Kalau tidak salah saya ke kos-kosan itu bulan November kemarin. Waktu itu cuma ngecek aja sama sekretaris Pak Heru yang punya kos, Ibu Sri. Tapi dia tidak bilang apa-apa," tambah Haji Hapas.
Jasad Tante Henny ditemukan di dalam koper yang mengambang di Kali Cinyurup pada Sabtu 2 November. Mulanya, polisi menduga Tante Henny berusia antara 25-33 tahun. Namun ternyata setelah identitasnya terungkap, usia Tante Henny jauh di atas itu.
Polisi menangkap Suherman pada Kamis malam 5 Desember yang lalu di sebuah pusat perbelanjaan di Senayan. Suherman diduga memiliki hubungan asmara dengan Tante Henny. Selain Suherman, polisi juga membekuk Suhanda alias Wanda yang membantu Suherman membuang jasad Tante Henny. (Eks/Sss)
Pantauan Liputan6.com, Sabtu (7/12/2013), tempat kos elite tersebut memiliki halaman yang cukup luas. Sejumlah penghuni tampak tengah berada di halaman berpagar kayu itu. Kos-kosan bercat kuning itu memiliki total 20 kamar. Harga per kamarnya berkisar antara Rp 2,5 juta hingga Rp 3 juta.
Menurut Ketua RT 5 Haji Hapas, Tante Henny memang agak tertutup. Sehingga penghuni kos lainnya tidak begitu mengenal wanita yang mayatnya dimasukkan ke dalam koper itu. "Saya malah nggak tahu kalau ada pembunuhan. Mereka memang orangnya tertutup," kata Haji Hapas ketika ditemui Liputan6.com.
Menurut Haji Hapas, dirinya memang jarang mengontrol kos-kosan berlantai 2 milik Heru Cahyo Purnomo itu. "Kalau tidak salah saya ke kos-kosan itu bulan November kemarin. Waktu itu cuma ngecek aja sama sekretaris Pak Heru yang punya kos, Ibu Sri. Tapi dia tidak bilang apa-apa," tambah Haji Hapas.
Jasad Tante Henny ditemukan di dalam koper yang mengambang di Kali Cinyurup pada Sabtu 2 November. Mulanya, polisi menduga Tante Henny berusia antara 25-33 tahun. Namun ternyata setelah identitasnya terungkap, usia Tante Henny jauh di atas itu.
Polisi menangkap Suherman pada Kamis malam 5 Desember yang lalu di sebuah pusat perbelanjaan di Senayan. Suherman diduga memiliki hubungan asmara dengan Tante Henny. Selain Suherman, polisi juga membekuk Suhanda alias Wanda yang membantu Suherman membuang jasad Tante Henny. (Eks/Sss)