Suhanda alias Wanda mengaku sempat menolak saat diminta Suherman (31) untuk membantu membuang mayat Tante Henny (77). Sebab, dia tidak mau terlibat dalam kasus pembunuhan kekasih Suherman tersebut.
"Saya bilang kalau saya tak mau terseret dalam kasus itu, karena saya punya anak dan istri," kata Suhanda di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (7/12/2013).
Namun, karena hubungan pertemanan, akhirnya Suhanda yang dihubungi Suherman sekitar pukul 22.00 WIB pada 30 Oktober silam itu bersedia membantu. Lagi pula, dia punya utang budi pada Suherman. "Saya serba salah. Di satu sisi saya juga punya utang budi dengan dia," ujar dia.
Karena teringat utang budinya kepada Suherman itulah Suhanda kemudian mau membantu membuang mayat Tante Henny. Namun tidak hanya itu, ternyata bantuan itu diberikan oleh Suhanda karena juga ingin mendapat imbalan Rp 1,2 juta dari Suherman.
Setelah setuju membantu, Suhanda mendatangi rumah kos tempat Tante Henny tinggal yang beralamat di Jalan MPR Raya nomor 22, RT 5 RW 2, Cilandak, Jakarta Selatan. Di dalam kamar, Suhanda melihat Tante Henny sudah tak bernyawa lagi dalam keadaan duduk, dengan kaki selonjor.
"Saya hanya melihat mayat itu dari paha sampai kaki. Bagian paha ke atas ditutupi kain handuk," tambah Suwanda.
Suhanda kemudian membantu Suherman memasukkan mayat Tante Henny ke dalam koper berwarna cokelat. Lalu mereka mengangkat koper itu ke dalam mobil Toyota Avanza berwarna silver yang telah disewa Suherman dan kemudian membuangnya ke sungai di kawasan Bogor, Jawa Barat. (Eks/Sss)
"Saya bilang kalau saya tak mau terseret dalam kasus itu, karena saya punya anak dan istri," kata Suhanda di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (7/12/2013).
Namun, karena hubungan pertemanan, akhirnya Suhanda yang dihubungi Suherman sekitar pukul 22.00 WIB pada 30 Oktober silam itu bersedia membantu. Lagi pula, dia punya utang budi pada Suherman. "Saya serba salah. Di satu sisi saya juga punya utang budi dengan dia," ujar dia.
Karena teringat utang budinya kepada Suherman itulah Suhanda kemudian mau membantu membuang mayat Tante Henny. Namun tidak hanya itu, ternyata bantuan itu diberikan oleh Suhanda karena juga ingin mendapat imbalan Rp 1,2 juta dari Suherman.
Setelah setuju membantu, Suhanda mendatangi rumah kos tempat Tante Henny tinggal yang beralamat di Jalan MPR Raya nomor 22, RT 5 RW 2, Cilandak, Jakarta Selatan. Di dalam kamar, Suhanda melihat Tante Henny sudah tak bernyawa lagi dalam keadaan duduk, dengan kaki selonjor.
"Saya hanya melihat mayat itu dari paha sampai kaki. Bagian paha ke atas ditutupi kain handuk," tambah Suwanda.
Suhanda kemudian membantu Suherman memasukkan mayat Tante Henny ke dalam koper berwarna cokelat. Lalu mereka mengangkat koper itu ke dalam mobil Toyota Avanza berwarna silver yang telah disewa Suherman dan kemudian membuangnya ke sungai di kawasan Bogor, Jawa Barat. (Eks/Sss)