Sering Diremehkan, Ini Kualitas yang Ternyata Banyak Dimiliki Miliarder

Secara virtual, sebagian besar miliarder memang terlihat baik.

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 13 Nov 2019, 18:44 WIB
Diterbitkan 13 Nov 2019, 18:44 WIB
Ilustrasi miliarder (iStock)
Ilustrasi miliarder (iStock)

Liputan6.com, Jakarta Kerja keras dan disiplin seringkali dianggap sebagai kunci kesuksesan para miliarder seperti Richard Branson atau pendiri Spanx Sara Blakely.

Namun menurut Guy Raz, presenter acara 'How I Built This', ada satu kualitas yang sering dianggap tak penting tapi dimiliki hampir semua miliarder ternama.

"Kunci kesuksesan tak hanya etos kerja dan ketahanan berbisnis, tapi para pengusaha sukses juga memiliki sikap yang baik," tutur Raz yang telah banyak mewawancarai banyak pengusaha sukses seperti dilansir dari CNBC, Rabu (14/11/2019).

Secara virtual, sebagian besar miliarder memang terlihat baik. Mereka terlihat menghargai dan menunjukkan apresiasi bagi orang-orang yang bekerja di sekitar mereka. Itu merupakan kualitas yang harus dipertahankan terus menerus.

"Hasil investasi dari kebaikan sangatlah besar dan bervariasi. Jika Anda menjalankan perusahaan dan merupakan pengusaha yang baik, kolaboratif, Anda akan bisa mengelola karyawan dengan baik. Anda akan bertemu dengan orang-orang yang bekerja sangat keras untuk berinovasi untuk Anda," terangnya.

Hal itu pula yang juga dituturkan  miliarder Mark Cuban. Salah satu kemampuan bisnis yang saat ini kadang diabaikan adalah menjadi pribadi yang baik dan menyenangkan.

"Saya mungkin tak akan mau berbisnis dengan sosok saya yang berusia 20-an. Di awal karier saya, saya seperti mudah marah dan menggerutu. Saya lalu berubah dan semuanya terbayar dengan baik," kenang Cuban.

Hal tersebut selaras dengan berbagai studi yang menunjukkan bahwa kecerdasan emosi dapat membuat Anda kaya dan sukses. Orang-orang dengan kecerdasan tinggi cenderung peduli pada sesama, terbuka pada masukan orang lain dan selalu mawas diri.

Cukup Satu Pertanyaan, Miliarder Ini Bisa Tahu Pelamar Kerja Berbohong Saat Wawancara

[Bintang] Mark Cuban
Mark Cuban, seorang triliuner mendukung Hillary Clinton untuk menjadi presiden. Mengetahui hal itu, Donald Trump mengatakan bahwa Mark adalah pria bodoh. (CNBC)

Kejujuran seringkali dianggap sebagai sikap terbaik saat melamar kerja. Sayangnya, masih banyak pelamar kerja yang berpura-pura dan tidak jujur demi kelihatan hebat.

Itulah mengapa miliarder sekaligus CEO Tesla dan SpaceX Elon Musk selalu menanyakan satu pertanyaan sederhana untuk menguak kejujuran sang pelamar kerja.

"Apa masalah-masalah tersulit yang Anda hadapi dan bagaimana Anda mengatasinya?" seperti dilansir dari CNBC, Rabu (6/11/2019).

 

 

 

Pengusaha bidang teknologi ini mengungkapkan bahwa itu merupakan pertanyaan yang sangat penting dalam mengungkap peran seorang pelamar kerja terhadap perusahaan.

Dari pertanyaan tersebut, dia dapat menilai apakah pelamar kerja dapat dipercaya dan membantu menemukan solusi perusahaan atau tidak.

"Orang-orang yang benar-benar bisa menyelesaikan masalah, mereka memang tahu benar cara menyelesaikannya. Meski mereka baru tahu sedikit detilnya," tutur Musk.

Para pelamar yang seperti itu mampu bicara mendalam tentang kesulitan yang mereka hadapi dan strategi yang digunakan. Pelamar kerja yang hebat dapat menjawab pertanyaan tersebut secara bertingkat.

Sebaliknya, mereka yang pura-pura bisa menyelesaikan masalah hanya bicara sedikit dan tak bisa bicara banyak. Saat para pelamar kerja tak bisa menjelaskan panjang lebar tentang suatu masalah, mereka sebenarnnya tak benar-benar siap menghadapi masalah.

"Mereka yang kesulitan dengan sebuah masalah tak pernah bisa benar-benar melupakannya, dan dapat menjelaskan lebih banyak," pungkas Musk.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya