Liputan6.com, Jakarta PT Kredit Biro Indonesia Jaya yang merupakan biro kredit swasta, memperkenalkan Skorku ke pasar keuangan Indonesia. Skorku dikembangkan menggunakan data industri kredit (data biro kredit) dan algoritma yang dihasilkan teknologi machine learning.
Untuk mengembangkan Skor modelnya, KBIJ yang telah mengantongi izin operasional dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), menggandeng partner OneConnect Financial Technology Co., Ltd., sebuah perusahaan layanan teknologi untuk institusi keuangan.
Baca Juga
Direktur Utama dari PT OneConnect Financial Technology Indonesia, Hendra Tan, selaku mengatakan Skorku adalah produk pertama yang dikembangkan OneConnect dan KBIJ.
Advertisement
"OneConnect sudah melayani lebih dari 3.700 pelanggan, termasuk bank-bank besar di China. Lending Platform kami sudah mencapai ratusan juta konsumen dan memfasilitasi lebih dari 4,2 juta penilaian risiko kredit setiap harinya. Kami menggunakan algoritma machine learning yang mengolah keseluruhan data dan mengubahnya menjadi skor kredit, sehingga menghasilkan penilaian kualitas peminjam dengan cepat dan akurat," jelas dia.
Skorku adalah sistem skor tiga digit, mulai dari 470 hingga 710, yang merangkum semua informasi termasuk laporan kredit, menjadi skor tunggal. Informasi mengenai demografi debitur, jangka waktu kredit, pola pembayaran dan jenis kredit digunakan untuk mengukur potensi risikokredit dan memprediksi kemungkinan gagal bayar.
Â
Profil Risiko
Skorku dikembangkan untuk menginformasikan profil risiko kepada lembaga pembiayaan dalam menilai permohonan kredit baru (dengan atau tanpa riwayat kredit) dan menambahinformasi yang lebih akurat untuk keputusan pemberian kredit.
Hal tersebut memungkinkan lembaga pembiayaan untuk menilai dengan cepat kualitas pemohon kredit dan membuat keputusan yangkonsisten.
Dibandingkan dengan cara penilaian internal yang sudah ada, Skorku disebut bisa meningkatkan tingkat persetujuan sebesar 20 persen hingga 60 persen dan dapat mengurangi bad rate sebesar 10 persen hingga 40 persen terhadap tingkat persetujuan yang diberikan. Hal ini dapat mengurangi biaya secara signifikan akibat berkurangnya kredit macet.
Andreas Budianto, Direktur Operasional PT. Dana Kini Indonesia, anak usaha Kawan Lama Group, mengatakan, pihaknya menyambut baik produk scoring yang dapat menunjang keputusan kredit dalam waktu yang sangat singkat seperti Skorku.
Â
Advertisement