5 Tips Atasi Jerawat dan Bekas Luka dari Ahli Kulit

Tidak perlu khawatir, kelima cara dari spesialis kulit ini dinilai ampuh mengatasi kulit jerawat dan bekas luka.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Des 2020, 10:35 WIB
Diterbitkan 15 Des 2020, 18:00 WIB
5 Perawatan Wajah yang Bikin Kamu Terbebas dari Jerawat
Memang menyebalkan kok, makanya sekarang kamu bisa rutin melakukan perawatan ini biar jerawatnya cepat menghilang. (Foto: holisticwellness.ca)

Liputan6.com, Jakarta Perawatan untuk menghilangkan jerawat atau bekas jerawat bisa memerlukan waktu yang cukup lama. Banyak produk menjanjikan di pasaran, seperti untuk menghilangkan komedo, bintik-bintik, bahkan jerawat.

Namun, produk tersebut banyak yang gagal membantu menghilangkan jerawat. Karena pada faktanya, perawatan wajah pun memerlukan konsultasi kepada para ahli, seperti di klinik-klinik, serta penggunaan produk tertentu yang ampuh sesuai kecocokan kulit.

Bianca Estelle yang merupakan pendiri bea Skin Clinic telah memulai usaha di dunia kecantikan sejak 2015.

Usaha tersebut dia mulai dengan bekal pengetahuan yang dimiliki sebagai spesialis kulit, ahli kecantikan medis, dan mantan penderita jerawat.

Pendiri Skin Clinic itu percaya bahwa kekuatan dari beberapa bahan, perawatan alami, serta perawatan dari medis.

Dari pengalamannya tersebut, ia mendedikasikan dirinya untuk berbagi tips pada penderita jerawat agar bisa berjuang melawannya seperti yang dulu Bianca lakukan.

Mengutip laman Vogue, Rabu (16/12/2020), Estelle menjelaskan produk, bahan, dan perawatan yang telah ia coba dan telah diuji untuk membantu membersihkan kulit jerawat, noda di wajah, dan bekas luka.

 1. Ketahui jenis AHA dan BHA

Salah satu cara ampuh membersihkan jerawat adalah dengan menggunakan produk yang memiliki kombinasi bahan aktif yang berbeda termasuk AHA (asam alfa hidroksi), seperti asam glikolat dan asam laktat.

Selain itu, gunakan bahan tersebut bersamaan dengan BHA (asam beta hidroksi), seperti asam salisilat. Selain dua kombinasi bahan aktif tersebut, juga harus mengandung vitamin C.

AHA memiliki molekul yang lebih kecil sehingga dapat berfungsi sebagai penutup pori-pori. Sedangkan BHA sendiri seperti asam salisilat memiliki ukuran molekul yang lebih besar sehingga sangat ideal untuk kulit yang lebih sensitif.

Perlu diketahui, asam salisilat dan vitamin C merupakan bahan anti-inflamasi yang hebat. Bahan tersebut sangat cocok dan menarik banyak perhatian bagi penderita jerawat.

 2. Jangan melupakan vitamin C

Sebaiknya vitamin C dikonsumsi oleh orang yang menderita atau tidak menderita jerawat karena vitamin tersebut baik untuk semua jenis kulit.

Dalam vitamin C mengandung antioksidan yang kuat dan memiliki sifat antibakteri dan anti-inflamasi. Kandungan tersebut dapat membantu meredakan jerawat dan kulit yang meradang.

Selain itu, vitamin C juga dinilai dapat mencerahkan kulit dan mampu mengatasi hiperpigmentasi pasca-inflamasi (PIH).

Aktioksidan yang terkandung dalam vitamin C sangat bagus untuk mencegah kerusakan akibat radikal bebas dan memiliki pengaruh yang berbeda-beda tergantung pada sensitivitas kulit.

Vitamin C dengan sifat anti-inflamasi dan antibakterinya untuk penderita jerawat seringkali membuat kelebihan bakteri di usus, kemudian keluar dari kulit. Hal itu menjadi tahap akhir dari proess detoksifikasi.

 

Saksikan Video Ini

3. Mengidentifikasi jenis kulit dan menggunakan bahan yang paling baik untuk merawat

Karena ukuran molekul BHA yang lebih besar, BHA tidak dapat menembus kulit sampai sedalam AHA. Namun, BHA terbukti efektif mengobati jerawat-rosacea yang merupakan kondisi sensitif dan akhirnya bisa menyebabkan kemerahan pada kulit Anda.

Perlu diketahui, jika memiliki kulit yang sensitif Anda perlu menghindari kandungan AHA, seperti asam glikolat.

Kandungan AHA yang dipakai untuk kulit sensitif dapat menembus kulit Anda terlalu dalam dan menyebabkan iritasi nantinya.

Mungkin Anda bisa memakai AHA yang mengandung asam laktat karena kandungan tersebut lebih lembut dan cenderung tidak menyebabkan iritasi pada kulit.

4. Konsistensi dan menjaga kebersihan menjadi kunci

Sudah mengetahui kandungan yang cocok dengan jenis kulit, langkah selanjutnya adalah selalu menjaga kebersihan kulit, itu menjadi hal yang penting.

Segala rutinitas yang dilakukan setiap pagi dan malam untuk menggunakan produk kosmetik atau perawatan wajah yang berkualitas medis juga perlu didukung dengan pembersihan wajah.

Selain perawatan wajah di pagi dan malam hari, perlu perawatan juga di klinik untuk mendapat hasil yang maksimal dan memuaskan.

Anda mungkin bisa mencoba perawatan pelapisan asam glikolat bersamaan dengan beberapa terapi cahaya LED.

Terapi tersebut dinilai dapat membunuh bakteri di kulit sehingga efektif dalam mengobati jerawat. Cara tersebut mungkin bisa Anda coba untuk perawatan wajah berjerawat.

5. Perawatan di klinik

Bergantung pada tingkat keparahan luka dan jenis kulit, perawatan di klinik merupakan cara terbaik untuk mengobatinya. Sangat bagus jika perawatan untuk kulit yang berjerawat aktif bisa menggabungkan asam glikolat dan salisilat yang direkomendasikan medis.

Menurut Estelle, untuk menghilangkan bekas jerawat dia memakai kombinasi microneedling (terapi induksi kolagen) yang dipadukan dengan mesotherapy (suntikan mikro) serta terapi cahaya LED.

Selain itu, pengelupasan kimiawi Jessner/TCA pun bagus, terutama saat Anda mengalami hiperpigmentasi pasca-inflamasi (PIH). TCA dinilai efektif karena dapat menggabungkan tiga zat aktif yang sasarannya untuk jerawat aktif dan PIH.

Luka yang tidak terlalu dalam seringkali dapat diobati dengan TCA. Sedangkan untuk luka yang dalam, bisa menggunakan chemical peeling ditambah microneedling, di samping mesotherapy.

Terkadang Anda pasti membutuhkan perawatan kombinasi untuk jerawat, luka, dan hiperpigmentasi. Namun sayangnya, perawatan tersebut tidak dapat diatasi dalam satu produk atau perawatan. Perawatan yang rutin dan berjangka panjang adalah salah satu kuncinya.

Mewaspadai pola makan dan tingkat stres

Anda bisa mengontrol peningkatan jerawat dari asupan zinc yang berkadar rendah. B-kompleks (niacinamide) juga mampu mengatur hidrasi pada kulit dan dapat membantu mencegah pori-pori sehingga dapat mengeluarkan terlalu banyak minyak di wajah.

Salah satu yang menjadi penyebab munculnya jerawat adalah stres. Sayangnya, rasa stres terkadang tidak bisa dihindari. Namun, rasa stres bisa dihilangkan. Misalnya, jika Anda merasa kurang tidur dan hal itu menjadi pemicu stres Anda, tidur yang nyenyak adalah cara mengatasinya.

“Saya akan terus mendorong semua orang agar menjaga kesehatan dan merawat kulit yang baik ke dalam gaya hidup mereka, khususnya bagi penderita jerawat, karena menyadari kondisi seperti itu perlu mendapat perhatian lebih dari spesialis,” ujar Estelle.

 

Reporter: Aprilia Wahyu Melati

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya