Puluhan Penggerak Literasi Gerakkan Puluhan Ribu Siswa dan Guru Terbitkan Buku

Program Gerakan Sekolah Menulis Buku Nasional menerbitkan lebih dari 3.500 judul buku karya ratusan ribu siswa dan guru dari seluruh Indonesia.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 04 Okt 2021, 19:02 WIB
Diterbitkan 04 Okt 2021, 14:41 WIB
Gerakan Sekolah Menulis Buku Nasional Nyalanesia
Gerakan Sekolah Menulis Buku Nasional Nyalanesia

Liputan6.com, Jakarta Peningkatan budaya literasi mutlak dibutuhkan dalam menjawab tantangan zaman dan menuju Indonesia Emas 2045.

Kompetensi berliterasi penting untuk dimiliki masyarakat Indonesia guna menjadi pondasi pengembangan kualitas SDM secara menyeluruh. Terutama bagi para pelajar dan guru-guru di Indonesia.

Semenjak diresmikannya program Gerakan Literasi Nasional oleh pemerintah, banyak bermunculan program literasi yang diinisiasi oleh pemerintah maupun swasta.

Salah satu di antaranya, adalah Nyalanesia yang selama beberapa tahun ke belakang membantu ribuan sekolah untuk mengembangkan literasinya.

Sejak tahun 2016, melalui program Gerakan Sekolah Menulis Buku Nasional (GSMB Nasional), Nyalanesia berhasil menerbitkan lebih dari 3.500 judul buku karya ratusan ribu siswa dan guru dari seluruh Indonesia.

Kesuksesan Nyalanesia dalam menyelenggarakan program yang sejalan dengan Gerakan Literasi Nasional ini tak lepas dari peran penting Sosialisator Program Literasi Nasional (SPL Nasional) yang mulai diinisiasi pada tahun 2019 dan tersebar di berbagai penjuru daerah.

SPL Nasional adalah penggerak literasi nasional yang dibentuk, dilatih, dan dikembangkan oleh Tim Nyalanesia dengan tujuan melakukan percepatan sosialisasi dan pengembangan gerakan literasi nasional dan pengembangan kompetensi penggerak literasi hingga ke pelosok negeri.

Lenang Manggala, Founder Nyalanesia mengatakan jika Indonesia ini begitu luas dan beragam. Butuh waktu yang tidak sebentar dan upaya yang luar biasa besar untuk memajukan literasi Indonesia.

Di sisi lain, ada ribuan pegiat literasi dan pendidikan di Indonesia yang berkompeten dan sangat memahami kondisi literasi di masing-masing daerahnya.

"Maka pembentukan SPL Nasional ini menjadi jalan pintas yang brilian untuk mengakselerasi upaya kita untuk merangkul anak-anak serta bapak/ibu guru untuk lebih produktif dalam menerbitkan buku,” jelas dia.

Pada tahun 2021 ini, Nyalanesia kembali melakukan rekrutmen SPL Nasional 2021. Pada bulan Juli lalu, telah dilantik 85 SPL Nasional dan 100 Penggerak Literasi Daerah yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.

Pelantikan SPL Nasional 2021 yang dilangsungkan secara virtual itu juga menghadirkan Andy F. Noya, Pembawa Acara Kick Andy, sebagai salah satu upaya Nyalanesia untuk mempersiapkan dan mengembangkan kompetensi para Penggerak Literasi.

"Saya tahu tantangan bagi guru di era digital, di mana anak-anak mungkin lebih tertarik bermain game atau media sosial, sehingga untuk mendorong anak-anak agar membaca menjadi sulit. Terlebih di daerah pelosok, di mana akses pada buku itu sulit. Saya tahu persis, karena saya juga terjun ke daerah-daerah. Jadi saya paham ini sulit, tapi dengan adanya para Penggerak Literasi, saya optimis bahwa anak-anak yang berada di daerah pelosok akan mendapatkan manfaat dengan adanya Penggerak Literasi ini," ujar Andy F. Noya, pada acara Pelantikan Penggerak Literasi Nyalanesia.

 

Program

Sebelum melakukan penerjunan untuk sosialisasi program pengembangan literasi sekolah melalui GSMB Nasional ini di berbagai daerah, SPL Nasional juga mendapatkan pembekalan, kelas pengembangan diri, dan mentoring secara berkala.

Hal ini dilakukan untuk mempersiapkan SPL Nasional saat memfasilitasi pengembangan literasi sekolah-sekolah di berbagai daerah. Sejak penerjunan di bulan Agustus lalu, seluruh SPL Nasional 2021 telah melakukan sosialisasi ke 2.852 sekolah di berbagai daerah.

Dari sosialisasi tersebut, para Penggerak Literasi ini telah berhasil mengajak puluhan ribu siswa dan guru dari 34 provinsi untuk berkarya dan mengembangkan kompetensinya.

Dewi Sofiana, SPL Nasional dari daerah Bireuen, Aceh, menyampaikan bahwa SPL Nasional merupakan program yang penting mengingat masih rendahnya budaya literasi di kalangan masyarakat Indonesia, terutama para peserta didik dan pendidik, yang merupakan ujung tombak perubahan demi masa depan Indonesia yang lebih baik dan maju.

"Karya-karya buku yang dihasilkan para siswa dan guru merupakan salah satu bukti bahwa mereka telah bergerak dan bertindak nyata bagi kemajuan literasi dan pendidikan. Oleh karena itu, berkesempatan menjadi bagian dalam SPL Nasional adalah suatu anugerah yang amat bermakna dan memberi kesan mendalam bagi kehidupan saya," pungkas Dewi Sofiana.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya