Terlalu Percaya Diri Ternyata Tidak Selalu Baik Bagi Pemimpin, Ini Alasannya

Beberapa orang, seperti mantan CEO OpenAI Sam Altman, percaya bahwa kepercayaan diri mereka bisa menjadi sangat besar.

oleh Vatrischa Putri Nur Sutrisno diperbarui 13 Des 2023, 08:15 WIB
Diterbitkan 13 Des 2023, 08:15 WIB
Ilustrasi bos di kantor (istimewa)
Ilustrasi bos di kantor (istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Hampir semua orang yang sangat sukses memiliki rasa percaya diri. Beberapa orang, seperti mantan CEO OpenAI Sam Altman, percaya bahwa kepercayaan diri mereka bisa menjadi sangat besar.

Kata seorang pakar kepemimpinan, saat itulah mereka berubah dari yang awalnya inspiratif menjadi menakutkan.

"Perusahaan seharusnya sangat takut memiliki CEO yang terlalu percaya diri," kata Don Moore, seorang profesor kepemimpinan dan komunikasi di University of California-Berkeley's Haas School of Business, melansir CNBC, Rabu (12/12/2023).

Hal yang lebih jelas adalah etos kepemimpinan pria berusia 38 tahun ini, yakni salah satu kunci utamanya untuk sukses adalah memiliki kepercayaan diri yang tinggi, tulisnya dalam sebuah posting blog di tahun 2019.

"Keyakinan diri sangat kuat," tulis Altman. "Orang-orang paling sukses yang saya kenal percaya pada diri mereka sendiri hampir sampai pada titik khayalan."

Altman bukan pengusaha pertama yang mendukung gagasan bahwa Anda harus percaya pada diri sendiri di atas segalanya untuk bisa sukses.

"Namun, terlalu percaya diri berlebihan dapat menimbulkan masalah bagi seorang pemimpin, dan juga bagi siapa saja yang percaya pada khayalan mereka atau terpengaruh olehnya," jelas dia.

 

 

Pro dan Kontra Rasa Percaya Diri Berlebihan

Rasa percaya diri yang berlebihan dapat membantu seseorang untuk mencapai tujuan yang tinggi. Tetapi hal ini juga dapat membuat mereka dan orang-orang di sekitar mereka rentan terhadap kesalahan, terutama ketika mereka terlalu yakin untuk merencanakan hal-hal yang sulit diramalkan, kata Moore.

Dalam postingan blognya yang berjudul "How To Be Successful", Altman mengutip contoh kepastian miliarder Elon Musk bahwa SpaceX akan segera mengirimkan roket ke Mars sebagai tolok ukur seperti apa keyakinan itu.

Pada saat itu, Musk terutama membagi waktunya antara menjalankan Tesla dan SpaceX, dan menggembar-gemborkan rencana untuk meluncurkan misi kargo ke Mars pada tahun 2022.

Awal bulan ini, investigasi Reuters menemukan banyak sekali kasus kecelakaan kerja yang tidak diungkapkan di SpaceX, mulai dari tangan dan jari-jari yang remuk hingga cedera kepala yang serius dan bahkan kematian yang dilaporkan sebagai akibat langsung dari pengejaran agresif Musk terhadap misi Mars.

Para pemimpin yang terlalu percaya diri sering kali meyakinkan orang-orang untuk mengikuti mereka, mulai dari karyawan hingga investor dan anggota dewan, namun pada akhirnya tidak memenuhi ekspektasi yang terlalu tinggi, kata Moore.

"Itulah bagian dari alasan mengapa para pemilih sering kali kecewa dengan para kandidat yang mereka pilih," jelasnya.

"Kita memilih orang-orang yang membuat janji-janji muluk, yang menginspirasi harapan kita akan reformasi, namun kenyataannya rumit dan perubahan yang dapat mereka lakukan sering kali tidak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh para pendukung mereka yang paling antusias."

 

Cara Seimbangkan Kepercayaan Diri dengan Khayalan

Dalam artikel blog Altman, ia mengidentifikasi hal pertama yang harus dilakukan oleh pemimpin yang terlalu percaya diri untuk mencegah terjadinya kesalahan besar atau keterasingan yang meluas yakni dengan lebih lapang dalam menerima kritik.

Mencari kritik yang valid bisa jadi sulit dan sering kali menyakitkan, namun hal ini diperlukan karena itulah yang memisahkan kepercayaan diri dari khayalan, tulis Altman.

Moore pun setuju. Dia juga mengatakan bahwa mudah bagi para pemimpin untuk "berbasa-basi" dalam menerima kritik, tetapi jauh lebih sulit untuk menindaklanjutinya.

"Saya pikir ini adalah tantangan bagi setiap pemimpin," kata Moore. "Para pemimpin yang berani perlu mencari kritik semacam itu, bertanya pada diri sendiri bagaimana mereka mengacaukannya, mengantisipasi kesalahan yang kemungkinan besar akan mereka lakukan, dan mendengarkan dengan sungguh-sungguh ketika kritik datang."

Altman mungkin telah mengambil pelajaran tersebut. Seperti yang ditunjukkan oleh Moore, fakta bahwa ratusan karyawan OpenAI secara terbuka menyuarakan dukungan mereka kepada Altman setelah pemecatannya mungkin berarti bahwa banyak orang di perusahaan tersebut memandangnya sebagai pemimpin yang efektif.

Jika demikian, maka pendapat Altman tentang kepemimpinan mungkin perlu dibingkai ulang, kata Moore, "Jangan meremehkan kemampuan diri sendiri, karena kurangnya kepercayaan diri juga bisa menghalangi Anda untuk menjadi sukses."

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya