Liputan6.com, Jakarta Terdapat berbagai dokumentasi bagaimana imposter syndrome dapat menghambat anda di tempat kerja. Bias kognitif yang menggambarkan kondisi tidak merasa sukses secara internal ketika anda terlihat berkembang secara eksternal dapat menyebabkan kecemasan, keraguan diri, dan depresi.
Namun ada jebakan mental lain yang dapat memainkan peran yang sama merusaknya dalam karir. Ini dikatakan penulis buku “The Age of Magical Overthinking:”, Amanda Montell, yaitu bias terlalu percaya diri.
Ini terjadi ketika kita menilai terlalu tinggi keahlian atau kemampuan yang dipunya. Rasa percaya diri tidak langsung menunjukkan gelagat buruk, namun terlalu berlebihan bisa membuat kita tidak mau meminta bantuan atau mengakui apa yang tidak diketahui.
Advertisement
“Dari semua bias kognitif kita, tidak ada yang memiliki konsekuensi yang lebih berbahaya daripada bias terlalu percaya diri,” kata Montell sebagaimana yang dikutip dari CNBC, Senin (20/5/2024).
“Sedikit ‘berpura-pura sampai Anda berhasil’ mungkin akan membantu dengan baik. Namun, terlalu banyak dapat menggagalkan jalan hidup anda.
'Kerendahan hati tidak dihargai'
Sebagian besar tempat kerja menekankan pada pencapaian, bukan pembelajaran.
“Kita tidak diberi insentif untuk mengakui ketika pengetahuan kita sudah habis,” kata Montell. Kerendahan hati tidak dihargai.
Namun, tidak mungkin anda akan berkembang sebagai karyawan atau pribadi jika anda tidak mau mengakui bahwa anda belum menguasai keterampilan tertentu.
Dampak Lanjutan Terlalu Percaya Diri
Bias terlalu percaya diri juga dapat memperburuk imposter syndrome dan menyebabkan “terlalu banyak overthinking,” kata Montell.
“Anda merasa bahwa seolah-olah anda telah berkontribusi pada hasil positif ini lebih dari orang lain, namun anda merasa seperti seorang penipu di tempat kerja,” katanya. “Hal ini bisa menimbulkan rasa paranoid besar.”
Mendekati pekerjaan dengan rasa ingin tahu yang lebih besar pada akhirnya akan menguntungkan anda, kata Montell: “Menyadari batas kemampuan diri sendiri tidak hanya merendahkan diri tetapi juga akan menambah daya tarik.”
Advertisement